Breaking News:

Ahok Jadi Bos Pertamina

Ungkit Masa Ahok Dibui, Ilham Bintang Bandingkan Nasib Rizieq Shihab Kini: Menyakitkan Pak Karni

Praktisi Media, Ilham Bintang menyebut Basuki Tjahaja Purnama adalah napi pertama di Indonesia yang bisa memilih tempat hukuman yang nyaman.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club
Praktisi Media, Ilham Bintang bandingkan kasus Ahok dengan Rizieq Shihab. 

TRIBUNWOW.COM - Praktisi Media, Ilham Bintang menyebut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendapatkan perlakuan spesial dari pemerintah.

Menurut Ilham Bintang, selain karena diberi jabatan tinggi di Pertamina, saat menjalani hukuman atas kasus penistaan agama, Ahok pun diberi kelonggaran untuk memilih tempat tahanan sesuai keinginan.

Dilansir TribunWow.com, Ilham Bintang pun menyebut hal ini merupakan bentuk ketidakadilan.

Sebab, perlakuan istimewa serupa tak didapat oleh Petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab.

Di ILC, Ilham Bintang Protes Ahok Dianak Emaskan, Dibandingkan dengan Nasib Rizieq Shihab

Praktisi Media Sebut Ahok Dapat Karpet Merah Pertamina, lalu Bandingkan dengan Nasib Rizieq Shihab

Diketahui, Rizieq Shihab kini berada di Arab Saudi, mengaku telah dicekal oleh pemerintah untuk pulang ke Indonesia.

Terkait hal itu, Ilham Bintang mulanya mengakui bahwa Ahok adalah sosok pendobrak.

"Tadi disebut juga oleh Irma, Pak Ngabalin, dan hampir semua sumber menyebut termasuk bahwa Ahok pendobrak, saya juga setuju," ucap Ilham dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (26/11/2019).

"Dia (Ahok) adalah napi pertama yang memilih tempat ternyaman untuk ditahan menjalani hukuman."

Ilham lantas mengungkapkan, di Indonesia hal itu baru dilakukan oleh Ahok.

"Belum pernah ada napi di Indonesia ini, dan saya bisa sebut bahwa mafia itu dekat dengan kekuasaan," ujar Ilham.

"Napi pertama di Indonesia yang betul-betul menunjuk, memilih tahanan yang buat dia nyaman menjalani hukuman."

Menurut Ilham, hal itu sangat menyakitkan hatinya.

"Itu suatu hal yang menyakitkan, itu banyak dampak yang ditimbulkan Pak Karni," ucap Ilham.

Ia menyebutkan, pemerintah pun seolah sangat menjaga Ahok.

"Yang pertama bahwa pemerintah itu mengakui bahwa Cipinang itu tempat rawan, artinya mengakui ribuan tahanan di situ memang sewaktu-waktu bisa mati," kata Ilham.

"Karena Ahok takut mati di situ," sambungnya.

Praktisi Media, Ilham Bintang buka suara soal penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Praktisi Media, Ilham Bintang bandingkan Ahok dengan Rizieq Shihab(Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club)

 

Di ILC, Arya Sinulingga Ungkap Alasan Ahok Dipilih Jadi Komut Pertamina, Singgung soal Mafia Migas

Rocky Gerung Kritik Pertanyaan Jokowi pada Anak SD, Ungkap Kecewa Presiden selalu Tanya Nama Ikan

Aksi Ahok memililih rumah tahanan dulu menurutnya juga melecehkan kemampuan aparat hukum.

"Oke? Yang kedua, dia juga melecehkan kemampuan profesional aparat hukum bahwa dia dijaga oleh negara, dijaga oleh aparatur negara," ujar Ilham.

"Saya kira teman-teman semua kalau saya bicara seperti ini, itu bukan kita tidak merindukan kedamaian."

Ilham menyatakan, keadilan perlu ditegakkan di Indonesia.

Sebab, keadilan adalah hal pertama yang menentukan kemuajuan suatu negara.

"Justru kedamaian kita rindukan, kita benahi keadilan, jadi intinya kalau negara mau maju," terang Ilham.

"Anda membayangkan Indonesia merdeka, Indonesia modern dan sebagainya, pertama-tama prinsip keadilan itu ditegakkan."

Lantas, ia menyinggung soal kasus pencekalan Rizieq Shihab.

"Kalau kasus Ahok tidak adil dibandingkan Rizieq Shihab," ucap Ilham.

"Tapi kan kasusnya beda?," sahut Presenter Karni Ilyas.

Menurut Ilham, Ahok dan Rizieq Shihab sama-sama memerlukan kehadiran pemerintah.

"Beda pak, tapi sama-sama memerlukan kehadiran negara," jawab Ilham.

"Jadi Pak Rizieq Shihab juga memerlukan kehadiran negara untuk membela dia memenuhi hak dia sebagai warga negara."

Ia juga menyebut nasib Ahok dulu hampir sama dengan Rizieq Shihab kini.

Namun, yang berbeda yakni kini Ahok sudah menjabat di Permina.

Sedangkan Rizieq Shihab masih berada di Arab Saudi.

"Sama-sama tawanan dulu, (Rizie Shihab) ditahan di Saudi, sama-sama tempat minyak, sekarang Ahok jadi pengawas di Pertamina, dan Habib Rizieq diawasi di Saudi Arabia," tuturnya.

Simak video berikut ini menit 7.50:

Alasan Ahok Jadi Komut Bukan Direktur Pertamina

Basuki Tjahaja Purnama Alias Ahok resmi menjadi Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina.

Menjadi narasumber di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Senin (25/11/2019), Arya Sinulingga mengungkap mengapa Ahok didapuk menjadi Komut bukan Direktur Utama (Dirut).

Mulanya, Arya Sinulingga menjelaskan bahwa Pertamina merupakan perusahaan terbesar di Indonesia.

Sehingga, Pertamina membutuhkan orang-orang yang paling baik untuk mengelola perusahaan di bidang energi itu.

"Kita yang pasti mencari komposisi pengurus untuk Pertamina karena ini adalah BUMN strategis tidak hanya dari sisi keuntungan bagi negara karena kita tahu bahwa Pertamina adalah perusahaan yang terbesar juga di Indonesia."

"Atau BUMN terbesar di Indonesia sehingga kami mencari pengurus-pengurus yang terbaik saat ini gitu," terang Arya.

Di ILC, Ali Ngabalin Tanggapi soal Serangan terhadap Ahok: Emang Ente Pengadilan?

Di ILC, Arya Sinulingga Ungkap Alasan Ahok Dipilih Jadi Komut Pertamina, Singgung soal Mafia Migas

Namun, Arya menjelaskan bahwa orang-orang di Pertamina kini masih bekerja dengan baik.

"Baik untuk Komisarisnya dan Direksinya, bahwa kita melihat beberapa saat ini memang Pertamina kita lihat setelah kita evaluasi berada dalam track yang masih benar," ujarnya.

Akibatnya, Pertamina saat ini lebih banyak membutuhkan Komisaris dibanding Direktur.

"Sehingga yang kami tambahkan di Direktur Keuangannya itu diambil dari Telkomsel gitu yah, itu pun sebenarnya karena Pak Pahala kita pindahkan ke BTN yang memang membutuhkan seorang Direktur Utama gitu," ucap Arya.

"Sementara yang banyak kita utak atik adalah di Komisarisnya," imbuhnya.

Lantas Arya menjelaskan mengapa Pertamina kini lebih banyak mencari komisaris.

Pasalnya, Menteri BUMN Erick Thohir disebutkan tengah mencari pengawas-pengawas.

"Kenapa di Komisarisnya, sama seperti yang kami sampaikan selalu sama saat ini adalah bahwa komisaris kita perkuat."

"Pak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN selalu mengatakan mereka pengawas-pengawas di BUMN yang kita berikan kewenangan dari pemegang saham yaitu pemerintah adalah milik negara melalui Menteri BUMN itu menyerahkannya kepada Komisaris untuk melakukan pengawasan," terang Arya panjang lebar.

Namun, Ahok tak hanya satu-satunya yang direkrut sebagai Komisaris.

Adapula polisi bintang tiga untuk menjabat sebagai Komisaris.

"Tidak hanya Pak Ahok yang kita tempatkan di Pertamina, ada juga seorang polisi dengan bintang tiga, ini adalah tujuan kami supaya pengawasan di Pertamina betul-betul efektif," lanjutnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Mariah Gipty)

Tags:
AhokRizieq ShihabKarni IlyasIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved