Breaking News:

Kabar Tokoh

Ungkap Maksud Orang yang Menemuinya, Sri Mulyani: Kalau Ketemu Saya Minta Duit Melulu

Sri Mulyani membongkar kebiasaan pejabat atau orang-orang yang kerap datang kepadanya sambil membawa embel-embel program penting.

Editor: Lailatun Niqmah
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menkeu mengungkap kebiasaan para pejabat yang menemuinya. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi berambisi untuk membangun perekonomian yang berkelanjutan.

Namun demikian, bukan berarti pada periode kedua ini Jokowi bakal mengesampingkan asas kehati-hatian.

Sri Mulyani mengatakan, Presiden Jokowo tidak akan mengandalkan utang sebagai sumber pertumbuhan ekonomi.

Jokowi, menurut dia, akan terus melanjutkan reformasi kebijakan sehingga pertumbuhan akan didasarkan pada investasi yang dilakukan oleh sektor swasta di Indonesia.

"Jadi nantinya sebagian besar pertumbuhan ekonomi kami, tidak datang dari utang, tapi lebih dari privat sektor, sejalan dengan datangnya modal asing ke Indonesia," kata Sri Mulyani saat memberikan pidato kunci dalam acara FT-AAIB Summit 2019 di Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).

Untuk itulah, dalam lima tahun ke depan Jokowi fokus untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia.

Salah satunya dengan mengeliminasi banyak sekali hambatan investasi dari sisi kebijakan atau perizinan.

Dalam waktu dekat, pemerintah bakal menerbitkan omnibus law atau undang-undang yang merevisi 72 regulasi di sektor investasi.

Omnibus law ditargetkan bisa diterbitkan pada akhir 2020.

"Lewat perbaikan iklim investasi ini, kami berharap bisa menyediakan ruang bagi banyak investor untuk datang ke Indonesia, baik domestik maupun asing, untuk membangun ekonomi bersama kami," kata Sri Mulyani.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi sepanjang kuartal III-2019 sebesar 5,02 persen masih ditopang oleh konsumsi domestik.

Sri Mulyani Sebut 44 Investor Diberi Tax Holiday, Rencana Tanam Modal Rp 519 Triliun

BPS mencatat, porsi konsumsi mencapai 56,28 persen, sedangkan investasi baru mencapai 32,32 persen.

Lebih lanjut, kata Sri Mulyani, pemerintah juga akan fokus untuk memperbaiki neraca pembayaran.

Sebab, setiap ekonomi domestik tumbuh, tren kondisi defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) selalu ikut meningkat, akibat dari defisit akibat impor minyak dan gas (migas).

Sri Mulyani Ungkap Penerimaan Negara Seret, Defisit APBN Oktober 2019 Capai Rp 289,1 Triliun

Oleh karenanya, diharapkan dengan adanya investasi di sektor energi, termasuk migas bisa membantu neraca pembayaran untuk tetap tumbuh.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Sri MulyaniMenteri Keuangan (Menkeu)Kabinet Jokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved