Kabar Tokoh
Balas Sindiran Tito soal Jakarta bak Kampung, Anies Baswedan Ungkit Prestasi di Transportasi Publik
Anies Baswedan tanggapi sindiran Tito Karnavian secara positif, ia menganggap hal tersebut sebagai saran yang baik untuk kemajuan Kota Jakarta
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab sindiran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, soal Jakarta yang disebut 'kampung' jika dibandingkan dengan Kota Shanghai di Tiongkok.
Tito Karnavian menyampaikan hal tersebut saat Kongres Asosiasi Pemerintah Provinsi (APPSI) ke VI di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
Dilansir TribunWow.com dari Tribunnews.com, Selasa (26/11/2019), Anies Baswedan mulanya menjelaskan bagaimana Tiongkok mengalami perkembangan ekonomi yang begitu cepat.
• Undang Anies Baswedan di Reuni Akbar 212, Ketua Panitia: Pak Anies Kan Beda
Anies Baswedan menjelaskan tidak hanya Indonesia yang kalah dibandingkan Tiongkok, tapi begitu juga dengan negara-negara lain di dunia.
"Jadi melampauinya bukan hanya kasus Jakarta dan Shanghai, tapi juga bagaimana Tiongkok dibandingkan dengan seluruh dunia."
"Lompatan 100 kali perekonomian itu dahsyat," kata Anies di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2019).
Anies Baswedan menanggapi sindiran tersebut dengan positif.
Ia menerjemahkan sindiran Mendagri Tito Karnavian sebagai pesan untuk semakin giat memajukan kota.
Karena kemajuan kota menurut Anies Baswedan tidak bisa hanya dicapai dalam waktu 1 atau 2 hari.
"Pesan penting tadi adalah jangan berpikir semua selesai dalam 1-2 malam, tapi kerja yang waktunya panjang," jelas Anies Baswedan.
"Tiongkok memberikan pelajaran bahwa lompatan drastis itu bukan di satu-dua lokasi, tetapi di seluruh negeri."
"Jadi ini pesan yang menurut saya untuk kepala daerah menjadi menarik," tambahnya.
Anies Baswedan kemudian menunjukkan kontribusinya terhadap kemajuan kota Jakarta.
Ia memperlihatkan bagaimana angka penumpang transportasi publik sudah meningkat hingga dua kali lipat dari sebelumnya.
"Tahun 2017, jumlah penumpang kendaraan umum kita ada 338 ribu," ungkap Anies Baswedan.
"Dalam dua tahun, dia berubah hampir 700 ribu. Lompat dua kali lipat dalam dua tahun."
"Kenapa, ya karena ada transformasi serius di bidang integrasi transportasi," ujar Anies Baswedan.
• Anies Baswedan Terancam Sanksi Tak Gajian Selama 6 Bulan karena Hal Ini, Serupa dengan Era Ahok
Tito Karnavian Sebut Kota Jakarta seperti 'Kampung' Dibandingkan Shanghai
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal tata ruang Kota Jakarta.
Tito mempermasalahkan tata ruang kota Jakarta yang begitu buruk hingga dibandingkan dengan kota besar di China, Tito menyebut Jakarta seperti kampung.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Selasa (26/11/2019), Tito mulanya bercerita bagaimana di masa lalu, Indonesia memiliki kota yang lebih modern dan maju dibandingkan dengan China.

"Kita '98 mungkin, 'Ah ini negara (China) dengan Jakarta saja, Beijingnya kita lihat masih seperti kampung'," kata Tito Karnavian.
Kemudian saat ini, mantan Kapolri tersebut menyayangkan Kota Jakarta yang telah berubah terbalik jika dibandingkan dengan kota-kota besar di China.
Tito menyebut saat ini, Jakarta sudah seperti kampung jika dibandingkan dengan Shanghai.
"Sekarang kebalik-kebalik. Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering rapat ke China, kalau kita lihat, Jakarta kayak kampung dibanding dengan Shanghai," ujar Tito.
Tito lanjut menjelaskan soal Indonesia akan menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia.
Ia menjelaskan syarat untuk mencapai hal tersebut adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terjaganya kemanan negara.
"Ini Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat, tapi memang harus ada syaratnya, syaratnya pertumbuhan ekonomi harus tinggi," kata Tito.
"Dan yang kedua harus ada stabilitas keamanan," imbuhnya.
• Undang Anies Baswedan di Reuni Akbar 212, Ketua Panitia: Pak Anies Kan Beda
Video dapat dilihat di awal:
Anies Baswedan Serukan Komitmen Jaga Toleransi di Kota Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan komitmennya untuk menjaga toleransi antar masyarakat di Jakarta.
Komitmen tersebut tertulis pada caption yang ditulisnya dalam unggahan di akun Instagram miliknya.
Dikutip TribunWow.com dari unggahan akun Instagram @aniesbaswedan, Minggu (24/11/2019), Anies Baswedan mengunggah sebuah postingan tentang kegiatan dirinya yang menghadiri Deepavali atau 'Festival Cahaya'.
Deepavali merupakan hari raya kepercayaan para pemeluk agama Hindu yang melambangkan kemenangan baik atas buruk.
• Anies Baswedan Terima Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik di Tengah Desakan Transparansi Data
Acara Deepavali diadakan di Pasar Seni Ancol, Sabtu (23/11/2019), pada unggahan tersebut nampak Anies Baswedan menggunakan baju tradisional India dengan kombinasi warna emas, putih ,dan biru.
Deepavali digelar melalui kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Gema Sadhana dan komunitas Hindu India.
Anies Baswedan dalam caption-nya menulis bahwa untuk pertama kalinya Festival Deepavali dapat diselenggarakan bersama di DKI Jakarta.
Hal tersebut menurut Anies Baswedan adalah komitmen dirinya bersama pemerintah Jakarta untuk terus menjunjung kesatuan dan toleransi masyarakat Jakarta.
Anies Baswedan juga berencana untuk terus meningkatkan toleransi antar umat beragama di DKI Jakarta.
Ia ingin untuk memfasilitasi semua kegiatan dan sarana yang diperlukan untuk beribadah.
Sebagai kota yang memiliki berbagai warga dengan latar belakang berbeda-beda, Anies Baswedan ingin memberikan perlakuan yang sama dan merata kepada seluruh warga Jakarta tanpa memandang suku, agama dan ras.
Anies Baswedan juga berencana untuk menjadikan acara-acara keagamaan yang diadakan oleh komunitas-komunitas di DKI Jakarta sebagai daya tarik bagi para orang yang mengunjungi Jakarta.
Berikut adalah isi lengkap caption yang ditulis oleh Anies Baswedan:
• Undang Anies Baswedan di Reuni Akbar 212, Ketua Panitia: Pak Anies Kan Beda
"Semalam adalah babak baru, sebuah sejarah baru. Untuk pertama kalinya kita bisa memeriahkan Festival Deepavali dan diselenggarakan secara bersama di DKI Jakarta.
Ini menegaskan komitmen kami di Jakarta, bahwa Jakarta harus bisa menjadi tempat bagi semua. Rumah bagi semua dimana semua merasakan kesetaraan kesempatan.
Dan itu artinya dari seluruh aspek, kita harus fasilitasi. Termasuk bagi masyarakat Hindu, dan khususnya masyarakat Hindu keturunan India.
Kita memastikan bahwa semua yang menjadi kebutuhan, apalagi terkait dengan kegiatan keagamaan, akan kita fasilitasi dan tuntaskan di Jakarta.
Termasuk juga libur fakultatif, sejak 2017, kita sudah mengeluarkan Keputusan Gubernur untuk libur fakultatif Deepavali di Jakarta ini.
Dan ini tentu menjadi harapan dari semua bahwa bukan hanya 2 Provinsi, Provinsi Bali dan Jakarta yang memberikan libur fakultatif. Mudah-mudahan akan bisa menjadi libur nasional di seluruh provinsi di Indonesia.
Apalagi kita menyadari bahwa Indonesia dan India adalah dua negara demokrasi terbesar di dunia.
Dua-duanya menghormati prinsip-prinsip demokrasi. Dua-duanya mempraktikkan demokrasi. Dan dua-duanya menjadi rujukan bagi dunia.
Ini adalah dua negara yang memiliki sejarah yang jadi inspirasi bagi banyak kemerdekaan di berbagai belahan dunia. Perjuangan Indonesia, perjuangan India dan hari ini kita terhubungkan kembali lewat festival Deepavali.
Kebersamaan semalam adalah hasil kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta dengan Gema Sadhana dan Komunitas Hindu India.
Dan kita merasakan bahwa kegiatan Deepavali kali ini melibatkan komunitas yang luar biasa. Apresiasi untuk semua pihak yang terlibat mewujudkannya.
Festival Deepavali 23 November 2019 di Pasar Seni Ancol akan dicatat sebagai sejarah sebagai yang pertama kalinya di Jakarta.
Kita ingin festival ini nantinya menjadi reguler dan lebih besar lagi. Kita sedang siapkan, nanti festival berikutnya di Pasar Baru yang akan menjadi Little India-nya Jakarta.
Kami ingin memfasilitasi komunitas yang selama ini ada di ibukota. Dan sekaligus menarik lebih banyak lagi orang datang ke Jakarta mendapatkan pengalaman yang unik berada di Jakarta."
• Anies Baswedan Izinkan PA 212 Reuni di Monas, Berdoa untuk Kepulangan Habib Rizieq dari Arab Saudi
(TribunWow.com/Anung Malik)