Kabar Tokoh
Susi Pudjiastuti dan Ignasius Jonan Dikabarkan Susul Ahok Masuk BUMN, Begini Jawaban Arya Sinulingga
Para mantan menteri dan wakil menteri di era Kabinet Kerja Presiden Jokowi-Jusuf Kalla dikabarkan akan mengisi beberapa jabatan di perusahaan BUMN.
Editor: Claudia Noventa
Melihat karakter Ahok sebagai pendobrak, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa Mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebutnya lebih cocok menduduki posisi direktur utama (dirut).
Hal itu disampaikan Ferdinand Hutapea melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (24/11/2019).
Mulanya, Ferdinand Hutahaean menyoroti tentang harapan publik yang menurutnya terlalu besar pada Ahok.
"Jadi misi-misi yang diembankan ke Ahok ini saya pikir jangan jadi berlebihan," terang Ferdinand.
"Kasihan juga nanti Ahok kalau kemudian ekspektasi besar yang ditumpukan di pundak Beliau ternyata tidak bisa diraih," sambungnya.
• Sebut PR Ahok di Pertamina, Said Didu Singgung Ujian Besar hingga Mafia Migas, Ada Apa?
Sebagai contoh, ia pun menyoroti tentang pembangunan kilang minyak Pertamina di Bontang, Kalimatan Timur.
"Contohnya tadi masalah kilang, ini kan sebuah proses yang sudah berjalan, sudah ditandatangani, tinggal sekarang yang Cilacap belum mencapai kepada kesepakatan dengan Arab," ujar Ferdinand.
"Kita tahu Dirut Pertamina baru ke Arab sana negosiasi karena terkait dengan perhitungan evaluasi aset di Cilacap."
Lantas, Ferdinand pun menduga peran Ahok di Pertamina tak akan maksimal.

Bahkan, ia mengaku pesimis terhadap kinerja Ahok selama menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina.
"Jadi saya pikir peran Pak Ahok di sini kemungkinan besar tidak akan banyak, saya agak pesimis melihat," ucap Ferdinand.
Ferdinand juga menyebut posisi Ahok di Pertamina sebagai keputusan yang tanggung.
Sebagai seorang pendobrak, Ahok disebutnya lebih cocok menduduki posisi lain.
"Ini yang saya bilang kenapa kebijakan Kementrian BUMN serba tanggung?," tanya Ferdinand.
"Karena kalau narasinya pendobrak saya minta tadinya kalau Pak Ahok ini tempatkan saja di dirut atau tempatkan di BUMN lain untuk selesaikan yang sedang bermasalah," sambungnya.