Ahok Jadi Bos Pertamina
Soroti Gebrakan Erick Thohir, Said Didu Apresiasi Penunjukan Ahok di Pertamina: Angkat Jempol
Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu menguungkapkan apresiasinya terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu mengungkapkan apresiasinya terhadap Menteri BUMN, Erick Thohir.
Said Didu menyoroti penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Umum Pertamina yang dibuka ke hadapan publik.
Dikutip TribunWow.com, hal itu disampaikan Said Didu melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (24/11/2019).
• Soal Ahok di Pertamina, Said Didu Imbau agar Tak Ulangi Kebijakan saat Pimpin DKI: Bisa Dipenjara
• Kata Ahok soal Penolakan Dirinya Jadi Komisaris Utama Pertamina: Saya Lulusan S3 Mako Brimob
Mulanya, Said Didu menyinggung pernyataan Politisi Partai Nasional Demokrat (NasDem), Kurtubi.
"Jadi saya senang menggarisbawahi kata Pak Kurtubi bahwa Ahok harus berani menyatakan tidak pada pemerintah, terutama untuk penugasan," imbuhnya.
Lantas, Said Didu juga mengungkapkan harapannya agar Ahok tak mengelola dana secara off budget.
"Kepada Pak Ferdinand, saya berharap Ahok tidak melakukan cara off budget seperti yang dilakukan saat Gubernur DKI pembangunan Simpang Semanggi," ucap Said Didu.
"Kalau itu dilakukan, dia masuk penjara karena itu melanggar aturan di BUMN, jadi Beliaunya jangan coba-coba melakukan itu."
Said Didu pun mengapresiasi langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang merekrut petinggi BUMN secara terbuka.
"Pada Kementrian BUMN, saya angkat jempol," ucapnya.
"Karena ini terjadi perubahan drastis terhadap proses pemilihan komisaris dan direksi BUMN, terutama komisaris, karena dilakukan secara terbuka sebelum yang bersangkutan diangkat."
Menurutnya, keterbukaan Menteri BUMN itu memudahkan masyarakat untuk ikut mengawasi kinerja Ahok dan kawan-kawan.
"Sehingga terjadi lah fit and proper test yang sebenarnya oleh publik," jelasnya.
"Dengan ditunjuknya Ahok di Pertamina, seluruh publik mengawasi karena semua unek-unek terhadap sudah dikeluarkan baik yang pro atau yang kontra."
Ia pun mengutarakan bahwa cara pemilihan petinggi BUMN ini dapat diterapkan dalam periode selanjutnya.
"Ini lah menurut saya dilanjutkan sedimikian rupa sehingga cara ini sangat bagus untuk memilih orang-orang terbaik di BUMN," terangnya.
"Gebrakan Erick Thohir saya katakan ini adalah bagus dan dilanjutkan," imbuhnya.

Said Didu bicara soal posisi Ahok di Pertamina. (Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne)
• Sebut Ahok Ketua Kelas, Ini Alasan Arya Sinulingga Pilih sang Mantan Gubernur Jadi Bos Pertamina
• Ahok Disebut Mulai Kerja sebagai Komisaris Utama Pertamina Senin Ini, Berikut Sederet Tugasnya
Lebih lanjut, Said Didu menyinggung soal penunjukan Ahok kontroversial.
Namun, ia mengaku memaklumi itu karena menurutnya Ahok selama ini lekat dengan kontroversi.
"Ujian terkahir berikutnya apakah Erick Thohir tetap konsisten berbasis pada profesionalisme," jelas Said Didu.
"Tentang Ahok itu adalah hal biasa, kalau tidak kontroversial bukan Ahok namanya, jadi biasa saja."
Lantas, Said Didu juga menginbau pada publik untuk tak terlalu terbawa pada kontroversi yang beredar.
"Kontroversi itu kita ambil baiknya gitu, jadi jangan yang pro Ahok jangan terlalu marah, yang anti-Ahok juga terlalu marah-marah," imbau Said Didu.
Terkait jabatan yang diemban Ahok kini, Said Didu menyebutkan empat tugas yang diharapkannya mampu dilakukan Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Mari kita tugaskan Ahok melakukan empat hal yang saya katakan tadi adalah mengubah dirinya, melawan mafia migas, melawan dalam tanda kutip penugasan pemerintah yang merugikan Pertamina, dan melawan pihak-pihak yang mengalihkan investasi Pertamina sehingga tidak berjalan sebagaimana mestinya," ucap Said Didu.
"Karena Ahok dianggap hebat maka janga kasih pekerjaan yang cetek, maka kita buktikan apakah Ahok orang pendobrak."
Simak video berikut ini menit 16.03:
Alasan Erick Thohir Pilih Ahok
Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan alasannya memilih Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi Pertamina.
Diketahui, Erick Thohir secara resmi mengumumkan Ahok sebagai Komisaris Utama (Komut) di Pertamina.
Dilansir TribunWow.com, Erick Thohir mengaku menunjuk Ahok karena menganggap mantan Gubernur DKI Jakarta itu sebagai sosok pendobrak.
Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, menyebut pihaknya kini membutuhkan tim yang handal untuk menyelesaikan berbagai masalah di Pertamina.
"Nah, proses-proses daripada pembangunan revinery ini sangat amat berat, jadi saya perlu teamwork yang besar, tidak bisa hanya dirut saja," terang Erick Thohir.
"Harus bagi tugas semua."
Hal itu lah yang menyebabkan Erick Thohir menunjuk Ahok sebagai petinggi di Pertamina.
Ia menyebut Pertamina membutuhkan sosok pendobrak sebagai pemimpin.
"Karena itu lah kemarin kenapa kita mau orang yang pendobrak," ucap Erick Thohir.
"Pendrobrak bukan marah-marah."
Erick Thohir pun menampik pandangan sejumlah pihak yang menganggap Ahok adalah sosok yang emosional.
"Saya rasa Pak Basuki berbeda, Pak Ahok berbeda," terangnya.
"Ya jadi kita perlu figur yang pendobrak supaya ini semua sesuai dengan target."

Menteri BUMN Erick Thohir saat mengumumkan bahwa Ahok akan menjabat sebagai Komisari Utama Pertamina. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)
• Sayangkan Keputusan Menteri BUMN, Ferdinand Hutahaean Pesimis Ahok Pimpin Pertamina, Ini Alasannya
• Debat dengan Marwan Batubara saat Bahas Ahok, Ali Ngabalin: Anda Mesti Cabut Itu Kalimat
Lantas, Erick Thohir menjelaskan bahwa sebagai komisaris utama Ahok bertugas untuk mengawasi kerja para direksi.
"Toh beliau ini komisaris utama, kan direksinya yang day to day," ucap Erick Thohir.
"Tapi menjaga semua ini."
Lebih lanjut, Erick Thohir mengaku akan secara rutin menyelenggarakan rapat 30 perusahaan milik BUMN.
"Dan rapat bulanan untuk 30 perusahaan BUMN saya kan lakukan (dipimpin) langsung oleh saya, di mana saya akan mengundang dirut dan komut secara bersamaan," ucapnya.
Hal itu menurutnya perlu dilakukan untuk menghindari konflik antara direksi dengan komisaris utama.
"Jadi saya enggak mau ada drama-drama di dalam perusahaan ya, komut menjelekkan dirut, dirut menjelekkan komut, saya enggak mau," ucapnya.
"Kita rapat bersama, kalau memang ada perbedaan ayo kita duduk."
Lebih lanjut, Erick Thohir menyebut direksi harus bekerja sama secara baik dengan komisaris utama.
"Karena tidak mungkin direksi berjalan tanpa dukungan komisaris, komisaris bukan direksi yang melakukan kerja harian itu kan direksi," imbuhnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)