Terkini Daerah
VIRAL Video Bupati Wonogiri Marah ke PT RUM hingga Beri Ancaman: Ini Pelecehan Nalar Sehat
Bupati Wonogiri, Joko "Jekek" Sutopo, angkat bicara terkait kemarahannya terhadap manajemen PT Rayon Utama Makmur (RUM)
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Bupati Wonogiri, Joko "Jekek" Sutopo, angkat bicara terkait kemarahannya terhadap manajemen PT Rayon Utama Makmur (RUM) melalui sambungan telepon.
Dalam video viral yang beredar, Jekek tampak marah saat audiensi di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, Jumat (22/11/2019).
Menurut Jekek, kemarahannya bukan datang secara tiba-tiba, melainkan akumulasi dari peristiwa yang cukup panjang.
• Kepergok Berduaan dengan Istri Orang, Pemuda di Wonogiri Didenda Suami si Perempuan Rp 20 Juta
"Ada pihak-pihak yang tidak taat terhadap kewajibannya."
"Saya melihat ini seperti pelecehan terhadap akal sehat," tutur Jekek, kepada Tribun Jateng, melalui sambung seluler, Sabtu (23/11/2019).
Dituturkan, sudah cukup lama masyarakat Wonogiri terdampak polusi dari aktivitas produksi PT RUM mengadu kepadanya.
Menurut dia, aktivitas produksi PT RUM menimbulkan polusi, berupa bau yang cukup menyengat.
Diketahui, PT RUM yang memproduksi serat rayon itu berlokasi di wilayah Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo.
Kecamatan ini berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Wonogiri.
Polusi udara sebagai dampak dari aktivitas produksi PT RUM juga dirasakan sebagian masyarakat Wonogiri.
Disampaikan Jekek lebih lanjut, sebelum kemarahannya memuncak kemarin, pihaknya sudah berupaya menempuh berbagai upaya untuk menyelesaikan persoalan yang dikeluhkan masyarakatnya ini.
Semisal, berkirim surat ke manajemen PT RUM, hingga memfasilitasi untuk beraudiensi dengan masyarakat.
Dikatakan, dalam proses produksi apa pun, harus dipastikan perizinannya lengkap.
Perizinan, sambung dia, dikeluarkan oleh pemerintah sebagai jaminan bahwa semua kelengkapan produksi sudah dipenuhi sebagaimana aturan yang ada.
"Saat masyarakat ada keluhan, kita fasilitasi, kita beri ruang untuk komunikasi. Jangan sampai ada kesan tak baik terhadap pemerintah, industri, maupun stakeholder terkait lainnya," ujarnya.