Kabar Tokoh
Kepala BNPT Suhardi Alius Ungkap Cara Lawan Radikalisme, Ajak Nadiem Makarim dan 260 Ribu Penceramah
Kepala BNPT Suhardi Alius paparkan strategi Menag untuk gunakan 260 ribu penceramah dalam lawan radikalisme, serta libatkan Mendikbud
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT) Suhardi Alius mengatakan hasil diskusi antara Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dan Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin soal penanganan radikalisme.
Suhardi menjelaskan Menag telah menyampaikan untuk memberdayakan penceramah di Indonesia yang nantinya akan disebar di berbagai titik.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (21/11/2019), Suhardi mulanya menjelaskan ada 260.000 penceramah.
"Pak Menteri Agama mengatakan pada saat bertemu Wapres itu, kita punya 260.000 penceramah dan akan kita aktifkan itu," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2019).
Suhardi akan merundingkan titik mana saja yang menjadi sumber-sumber radikalisme.
"Kita akan tentukan di mana saja titik-titik prioritas, mudah-mudahan ini adalah hal yang sangat baik," tambahnya.
Terkait kasus bom Medan, Suhardi mengatakan pihaknya masih menulusuri kasus tersebut bersama Densus 88.
"Jadi sekarang ini kami masih bekerja sama terus sama Densus 88. Kan sudah 70 lebih (terduga teroris) kan diambil, jadi dari satu sel itu mereka sekarang tentunya akan hati-hati bergerak," tambah Alius
Terkait melawan radikalisme, Suhardi juga menjelaskan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan juga akan berpartisipasi dengan membuat kurikulum tentang bahaya radikalisme.
Tujuannya agar pembahasan radikalisme dapat diterima masyarakat secara terbuka, sehingga penanggulangannya akan lebih mudah.
"Mungkin kita potret lagi bahan-bahan ajarannya dan itu akan kita komunikasikan sehingga masyarakat betul-betul siap menghadapi dinamika perkembangan zaman tanpa harus tertutup," kata Suhardi.
• Curiga pada Orang Sekitar Jokowi, Fahri Hamzah Blak-blakan Akui Dirinya Radikal Karena Ini
Haris Azhar Sarankan Jokowi Tak Bahas Radikalisme secara Negatif
Direktur Eksekutif Kantor Hukum dan HAM Lokataru Haris Azhar membahas soal cara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang selalu mengemas pembahasan radikalisme secara negatif.
Menurut Haris Azhar seharusnya Jokowi lebih baik membawakan pesan positif toleransi untuk menangkal radikalisme.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Najwa Shihab, Rabu (20/11/2019), mulanya Haris Azhar menjelaskan jika memang masalah radikalisme ada di cara berfikir, maka ia menyarankan agar diselesaikan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

• Mahfud MD Sebut Menag Usul Batasi Busana karena Pernah di Militer: Biasanya Tentara Banyak Sumbernya