Kabar Tokoh
Arya Sinulingga Beberkan Kemungkinan Sandiaga Uno Susul Ahok untuk Berada di Lingkaran BUMN
Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga mengungkapkan kemungkinan Sandiaga Uno akan berada di lingkaran BUMN sama seperti Ahok.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Saat ditanya apakah Sandiaga Uno termasuk tokoh yang akan dipanggil, Arya tak membantah.
Dia tidak mengatakan dengan tegas kata 'tidak', melainkan dengan ungkapan 'belum'.
Berbeda dengan jawabannya saat ditanya, Mantan Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perenomian, Aburizal Bakrie.
"Sandiaga Uno belum masuk."
"Rizal Malaranggeng itu tidak," tegas Arya.
Arya membeberkan, tokoh-tokoh yang dipanggil oleh Erick Thohir diberikan beberapa pertanyaan oleh Mantan pemilik klub Inter Milan tersebut.
"Yang pasti kita undang tokoh-tokoh tersebut untuk menanyakkan kalau Bapak atau Ibu di BUMN apakah bisa atau mau."
"Kedua, kalau posisi ini yang diberikan kira-kira apa yang dilakukan untuk industri seperti ini, jadi yang betul-betul kita bicarakan adalah yang betul-betul profesional pertama yang kedua masalah pelayanan publik," terangnya.
• Marwan Batubara Sebut Ahok Tak akan Bisa Bersihkan BUMN: Sapu Belepotan Banyak Kotoran Ya Tak Bisa
Lalu, Arya sekali lagi menerangkan bahwa Rizal Malaranggeng tidak akan diangkat sebagai petinggi BUMN.
"Rizal Mallaranggeng saya konfirmasi bukan, Beliau itu kebetulan temen saya mengunjungi saya lagi rame-ramenya di BUMN semua yang datang itu dikira undangan," jelas Arya.
Lihat videonya 6.49:
Sementara itu, Pengamat Ekonomi sekaligus Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli tak setuju Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi petinggi BUMN.
Rizal Ramli mengungkapkan, banyak masalah tercipta lantaran kebijakan Ahok saat masih memimpin DKI Jakarta.
Hal itu diungkapkan Rizal Ramli saat menjadi narasumber Kabar Petang pada Rabu (20/11/2019).
• Setuju Ahok jadi Bos BUMN, Irma S Chaniago Bongkar Keburukan BUMN saat Rapat DPR: Semua Copy Paste
Satu di antara masalah yang dialkukan Ahok ketika memimpin Jakarta adalah dirinya dianggap tidak bisa memperbaiki BUMN di daerah.