Breaking News:

Ahok Jadi Bos Pertamina

Ahok Resmi Menjabat Komisaris Utama Pertamina, Erick Thohir Ungkap Bisa Langsung Kerja Hari Senin

Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan langsung bahwa Ahok akan menjabat sebagai Komisari Utama di Pertamina.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Menteri BUMN Erick Thohir saat mengumumkan bahwa Ahok akan menjabat sebagai Komisari Utama Pertamina. 

TRIBUNWOW.COM - Teka-teki penunjukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai pejabat di BUMN kini telah terjawab.

Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan langsung bahwa Ahok akan menjabat sebagai Komisaris Utama di Pertamina.

Dilansir TribunWow.com, Erick Thohir menyebut mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa mulai menjabat pada Senin (24/11/2019) mendatang.

Jadi Bos Pertamina, Ini Rekam Jejak Ahok di Bidang Pertambangan, Punya Usaha tapi Ditutup Pemerintah

Ahok Jabat Komisaris Utama Pertamina di Tengah Pro dan Kontra, Tepatkah?

Melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (22/11/2019), Erick Thohir menyebut dalam menjalankan tugas sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok akan didampingi oleh Wakil Menteri (Wamen) BUMN, Budi Sadikin.

"Ya Insya Allah saya rasa sudah putus dari Beliau, Pak Basuki akan jadi Komisaris Utama di Pertamina," terang Erick Thohir.

"Lalu didampingi oleh Pak Wamen Budi Sadikin jadi Wakil Komisaris Utama," sambungnya.

Selain komisaris dan wakil komisaris, Erick Thohir juga mengumumkan bahwa akan ada pejabat baru yang lain di Pertamina.

Ia menyebut nama Direktur Utama (Dirut) Telkomsel, Emma Sri Martini.

"Lalu nanti juga ada direktur keuangan yang baru Ibu Emma dari yang sebelumnya Dirut Telkomsel," ucap Erick Thohir

"Karena memang kan Pak Hala ada tugas baru juga sebagai Dirut BTN."

Tak hanya itu, Erick Thohir juga menyebut nama Chandra Hamzah sebagai komisaris utama.

"Dan komisaris utamanya Pak Chandra Hamzah," terang Erick Thohir.

Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa Ahok akan menjabat sebagai Komisari Utama Pertamina.
Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan bahwa Ahok akan menjabat sebagai Komisari Utama Pertamina. (Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV)

Namun, Erick Thohir enggan berkomentar terkait kabar yang menyebut Politisi Partai Hanura, Innas Nasrullah turut ditunjuk sebagai pejabat BUMN.

"Saya hanya bisa sebutin yang sudah melalui TPA (Tes Potensi Akademik), yang tidak melalui TPA saya enggak bisa komen," kata Erick Thohir.

Lantas, Erick Thohir menyebut para pejabat baru Pertamina itu dapat bekerja mulai Senin (24/11/2019) depan.

"Kalau BTN kan rapat umum pemegang sahamnya akhir bulan ini, kalaui Pertamina kan PT bukan TBK, jadi bisa segera proses, bisa hari ini maupun Senin," ungkap Erick Thohir.

Lebih lanjut, ia menanggapi tentang penolakan Serikat Pekerja Pertamina terhadap penunjukan Ahok.

"Saya rasa kan kalau pro kontra tidak hanya Pak Basuki, mungkin saya sendiri kan juga ada pro kontra, Pak Chandra juga ada pro kontra," ucapnya.

Erick Thohir meminta waktu agar para pejabat baru Pertamina tersebut menunjukkan kinerja terlebih dahulu.

Publik disebutnya terlalu dini memberikan komentar terkait penunjukan Ahok di BUMN.

"Yang penting kan begini, kasih kesempatan kita bekerja dan lihat hasilnya," ucap Erick Thohir.

"Kadang-kadang kan kita semua suudzon, 'Wah ini orang begini begini' tanpa melihat hasil, yang penting kan kita semua kerja," imbuhnya. 

Simak video berikut ini dari menit awal:

Jejak Ahok di Pertambangan

 Menteri BUMN, Erick Thohir, pastikan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina.

Rupanya, Ahok juga mempunyai pengalaman di bidang pertambangan.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (22/11/2019), Ahok pernah menjadi pengusaha yang bergerak di bidang pertambangan.

Hal itu ia lakukan setelah lulus dari kuliah di Universitas Trisakti, Jakarta.

Perusahaan yang didirikan Ahok berbentuk CV bernama CV Panda dan didirikan tahun 1989.

CV Panda saat itu menjadi kontraktor untuk PT Timah.

Selama menjadi kontraktor, Ahok masih bermimpi untuk menjadi pengusaha yang lebih besar lagi.

Jabat Komisaris Utama Pertamina, Ahok Diminta Menteri BUMN Erick Thohir Mundur dari PDIP

Kritisi Ahok di BUMN, Marwan Batubara Emosional saat Didebat Ali Mochtar Ngabalin: Anda Siapa?

Oleh karena itu, ia kembali melanjutkan studinya dengan mengambil S2 bidang manajemen di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetia Mulya.

Seusai menyelesaikan pendidikan masternya, Ahok bekerja di PT Simaxindo Primadya, Jakarta.

Perusahaan tersebut bergerak di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik.

Saat bekerja, Ahok ditempatkan pada bagian staf direksi bidang analisis biaya dan keuangan proyek.

Namun, Ahok rupanya masih teringat akan mimpinya untuk menjadi pengusaha besar.

Untuk itu, Ahok memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke Belitung untuk mengembangkan usahanya.

Suami Puput Nastiti Devi ini lalu mendirikan PT Nurindra Ekapersada pada 1992.

Tujuan pendirian perusahaan ini adalah untuk persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) tahun 1995.

Selain itu, dengan berdirinya pabrik ini, Ahok berharap dapat menjadi percontohan agar usaha tersebut dapat menguntungkan sejumlah pihak.

Misalnya, pemegang saham, karyawan, dan warga sekitar.

Untuk operasional pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Belitung itu, Ahok menggunakan teknologi dari Amerika Serikat dan Jerman.

Ayah tiga anak ini menginginkan perusahaannya dapat memulai tumbuhnya suatu kawasan industri terpadu dan pelabuhan samudra dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).

Namun, langkah Ahok terhenti pada 1995, akibat diterbitkannya sertifikat hutan lindung di lahan tambang miliknya oleh Kementerian Kehutanan.

Akibat hal ini, Ahok bertekad untuk menjadi pejabat.

Alasannya adalah pengusaha tidak dapat melawan kebijakan pemerintah.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Franciska Krisdianutami)

Tags:
AhokErick ThohirPertaminaBUMNAhok Jadi Komisaris Utama Pertamina
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved