Breaking News:

Kabar Tokoh

Jubir KPK Febri Diansyah Ingin Polisi Serius Tangani Dewi Tanjung agar Jadi Contoh bagi Masyarakat

Juru Bicara KPK Febri Diansyah berharap polisi dapat seriusi laporan Dewi Tanjung agar dapat jadi pelajaran bagi orang yang melaporkan tanpa bukti

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Juru Bicara KPK Febri Diansyah berharap polisi dapat seriusi laporan Dewi Tanjung agar dapat jadi pelajaran bagi orang yang melaporkan tanpa bukti 

TRIBUNWOW.COM - Dewi Tanjung yang melaporkan Penyidik Senior KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Novel Baswedan telah resmi dilaporkan balik oleh tetangga Novel Baswedan, Yasri Yudha Yahya atas dugaan laporan palsu.

Melihat laporan tersebut, Juru Bicara KPK Febri Diansyah berharap polisi dapat menanggapi laporan Yudha secara serius.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (18/11/2019), Febri mengatakan ia berharap kasus Dewi Tanjung diusut dengan serius.

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah di Gedung KPK (Tribunnews.com/Ilham Rian Pratama)

Sebelumnya Dewi Tanjung telah melaporkan Novel Baswedan atas dugaan merekayasa kasus penyerangan terhadap dirinya.

Febri menganggap laporan Dewi Novel soal rekayasa tidak memiliki bukti dan fakta yang jelas.

"Harapannya laporan itu bisa diseriusi agar tidak semua orang bisa melapor tanpa dasar yang jelas," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Senin (18/11/2019).

"Misalnya ada rekayasa dalam penyerangan Novel dan lain-lain," tambahnya.

Febri kemudian membahas target waktu kasus Novel Baswedan yang telah diberikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hingga bulan Desember 2019.

"Yang paling penting adalah target waktu yang diberikan presiden itu bisa menjadi harapan baru bagi kita untuk bisa menemukan pelakunya," ujar Febri.

Pihak Novel Baswedan akan Seret Dewi Tanjung ke Pengadilan: Jangan-jangan Dia di Balik Penyerangan

Tetangga Novel Baswedan Laporkan Dewi Tanjung

Tetangga korban penyerangan air keras Penyidik Senior KPK Novel Baswedan, Yasri Yudha Yahya melaporkan balik politisi PDIP itu ke polisi atas dugaan pengaduan palsu.

Yudha menyebut dirinya mengerti betul luka yang dialami oleh Novel Baswedan bukanlah rekayasa, ia tahu persis luka yang dialami oleh Novel Baswedan.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Minggu (17/11/2019), Yudha pada mulanya mengatakan mengapa dirinya harus melaporkan Dewi Tanjung ke kepolisian.

Politisi PDIP Dewi Tanjung (kiri) dan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan (kanan)
Politisi PDIP Dewi Tanjung (kiri) dan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan (kanan) (Kompas.com/Rindi Nuris dan KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Yudha mengaku dirinya adalah orang pertama yang memberikan pertolongan kepada Novel Baswedan setelah diserang menggunakan air keras.

"Saya harus melaporkan ini karena pada saat itu, kejadiannya, saya orang pertama yang membawa korban atau Novel Baswedan," ujar Yudha seusai melaporkan Dewi di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Minggu (17/11/2019).

Yudha menjelaskan saat Novel Baswedan terkena siraman air keras, dirinya mengetahui persis luka yang dialami oleh Novel Baswedan.

"Dan yang mengetahui persis bagaimana mukanya, bagaimana bentuknya korban pada saat itu" kata Yudha.

Ia mengatakan saat menolong Novel Baswedan, dirinya sangat merasa kasihan terhadap Novel Baswedan karena luka yang dialaminya begitu parah.

"Perlu anda ketahui bahwa kami saat itu warga yang pertama sekali menolong benar-benar sangat tidak tega, mukanya yang benar-benar terserang, dan yang paling parah matanya," papar Yudha.

Yudha kemudian menggaris bawahi luka yang dialami Novel Baswedan pada mata dan wajahnya.

"Saya sendiri orang yang tahu persis bagaimana kondisi matanya, bagaimana kondisi mukanya pada saat itu," kata Yudha.

 Novel Baswedan Heran Tanggapi Dewi Tanjung: Saya Enggak Ngerti yang Mau Dihina oleh Dia Itu Siapa

Menurut penjelasan Yudha, ketika Novel Baswedan diserang, warga dengan sigap membantu Novel Baswedan.

"Yang perlu anda ketahui mukanya pada saat itu, warga dengan cepat, dengan sigap ketika ada teriakan saudara Novel tersiram itu langsung memberikan pertolongan pertama," katanya.

Ia kemudian mengatakan mata Novel Baswedan kala itu berwarna putih semua.

"Tetapi matanya tidak ada bola hitam, semua putih," jelas Yudha.

Yudha menyayangkan Dewi Tanjung yang menduga Novel Baswedan merekayasa penyerangan terhadap dirinya sendiri.

"Saya merasa prihatin kenapa sih kok masih ada orang yang dengan teganya menyampaikan hal semacam itu terhadap Novel Baswedan bahwa peristiwa penyiraman itu sebuah rekayasa," terang Yudha.

Setelah selesai melaporkan Dewi Tanjung atas pengaduan palsu, Yudha dan tim advokasi Novel Baswedan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian.

"Kami serahkan kepada penyidik untuk proses ini agar terjadi keseimbangan, adil, dan mudah-mudahan proses pengungkapan terhadap saudara Novel Baswedan bisa terungkap secepatnya," jelasnya

"Yang dilaporkan itu terkait pengaduan palsu, Pasal 220 KUHP," imbuh Anggota Tim Advokasi Novel Muhammad Andi yang turut mendampingi Yudha melaporkan Dewi Tanjung.

 Polisi Terima Laporan Rekayasa Novel Baswedan: Jika Penuhi Unsur Pidana Naik ke Penyidikan

Video dapat dilihat di awal

Novel Baswedan Peringatkan Dewi Tanjung Tak Permainkan Polisi

Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memperingatkan politisi PDIP Dewi Tanjung untuk berhati-hati dalam melaporkan tanpa dasar yang jelas.

Novel Baswedan mengatakan ketika Dewi Tanjung mengajukan laporan hanya untuk mempermainkan polisi, akan ada konsekuensinya tersendiri.

Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompascom Reporter on Location, Sabtu (9/11/2019), Novel Baswedan mulanya membahas soal penuduhan Dewi Tanjung terhadap dirinya yang merekayasa kasus.

 Singgung Tangan Pelaku Penyiraman Novel Baswedan, Dewi Tanjung Malah Debat dengan Presenter

Novel Baswedan mengatakan ketika orang menuduh orang lain, seharusnya yang menuduh lah yang membuktikan.

Perkataan tersebut menyindir Dewi Tanjung yang malah menyuruh Novel Baswedan untuk membuktikan kalau dirinya tidak merekayasa.

"Sekarang begini orang menuduh sesuatu, seharusnya yang menuduh yang buktiin," jelas Novel Baswedan di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sabtu (9/11/2019).

Kemudian Novel Baswedan mengibaratkan jika dirinya dituduh tidak memiliki otak.

"Kalau dia menuduh saya enggak punya otak masa saya harus kasih scan bukti saya punya otak, kan lucu," tambahnya.

Novel Baswedan mengatakan dirinya tidak mengerti harus menanggapi Dewi Tanjung seperti apa.

"Jadi menurut saya, saya enggak mengerti mesti menanggapi apa," kata Novel Baswedan.

Ia justru khawatir Dewi Tanjung mengerti laporan yang dia sampaikan itu memang tidak benar adanya.

"Saya khawatir jangan-jangan dia ini sebenarnya tahu, bahwa yang diomongin itu enggak bener," lanjutnya.

Novel Baswedan juga khawatir apa yang dilaporkannya ke polisi hanya dalam rangka mempermainkan polisi.

"Dan saya khawatir dia ini melaporkan ke polisi dalam rangka mengerjai polisi," papar Novel Baswedan.

 Polisi Terima Laporan Rekayasa Novel Baswedan: Jika Penuhi Unsur Pidana Naik ke Penyidikan

Sepupu dari Anies Baswedan tersebut kemudian memperingatkan Dewi Tanjung bahwa polisi memiliki delik yang bisa menjerat orang-orang yang mempermainkan polisi.

"Kalau itu yang dia lakukan, polisi tahu bahwa ada delik yang bisa menjerat orang yang berbuat begitu," kata Novel Baswedan.

Novel Baswedan mengatakan hal tersebut dapat menjadi contoh yang buruk bagi masyarakat.

Adanya pelaporan seperti yang Dewi Tanjung lakukan, dikhawatirkannya akan menjadi inspirasi bagi orang-orang tak bertanggung jawab yang melakukan laporan untuk mempermainkan polisi.

"Dan itu enggak boleh, jadi pembelajaran yang buruk sekali di publik," kata Novel Baswedan.

"Dan saya khawatir orang-orang yang pola-pola beigini ini, bisa ditiru oleh orang lain di waktu kemudian hari," tambahnya.

Video dapat dilihat mulai menit 0.18

(TribunWow.com/Anung Malik)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Febri DiansyahNovel BaswedanDewi Tanjung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved