Polemik APBD DKI 2020
Gaya Santai Anies Baswedan Hadapi Kritik, Mulai dari Kisruh APBD DKI hingga Karikatur Lem Aibon
Di tengah serangan kritik yang begitu banyak, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki gayanya sendiri dalam mengharapi kritik tersebut.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
Ia mengatakan apabila ingin protes maka tinggal ditunjukkan apa fakta yang dipunya bagaimana seharusnya kegiatan berjalan.
Anies menambahkan ketika ada ketidakselarasan terhadap rencana dan kenyataan barulah mengajukan protes.
"Ini yang seharusnya (rencana), ini kenyataannya (realita), ada masalah (rencana dan realita tidak sejalan) protes," tegasnya.
Menurut Anies, orang yang tidak bisa menunjukkan hal-hal di atas tidak bisa dianggap protes.
• Tanggapi Meme Joker yang Viral, Anies Baswedan Sebut Penghinanya Tak Memiliki Kehormatan
Ia menambahkan hal tersebut hanya kedengkian semata.
"Tapi kalau tidak ada yang bisa dipermasalahkan?" kata Anies.
"Kedengkian itu enggak ada obatnya," kata dia.
Anies mengatakan kedengkian sudah ada sejak masa Rasulullah dan tidak bisa dihilangkan dari manusia.
"Dari zaman Rasullulah enggak ada obatnya," tambahnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut menjelaskan dirinya tidak akan mengurus kasus meme Joker.
"Saya sih enggak akan mengurusi itu," tegasnya.
Anies mengatakan mengurus hal tersebut hanya membuang-buang waktu.
"Enggak penting, dan sebetulnya sayang-sayang waktu kita ngobrolin urusan yang enggak penting itu," jelas Anies.
Pria yang pernah menjadi rektor Universitas Paramadina tersebut kembali menekankan ketika menghargai diri sendiri, pasti menghargai orang lain.
"Kalau kita menghargai diri sendiri, pasti menghargai orang lain," tambahnya.
Ia menambahkan ketika seseorang memilki adab dan tata krama, maka dirinya juga akan menerapkan hal tersebut kepada orang lain.
"Kalau kita mengerti adab tata krama untuk diri sendiri pasti menerapkan juga pada orang lain," tuturnya.
Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 2:10:
Anies Baswedan juga sempat dikritik oleh salah satu majalah di Indonesia dengan menggambarkan karikatur dirinya tenggelam dalam lem Aibon.
Menanggapi karikatur tersebut, Anies Baswedan justru berterima kasih.
Dikutip TribunWow.com dari cuitan Twitter akun @aniesbaswedan, Minggu (10/11/2019), Anies Baswedan menunggah gambar karikatur dirinya beserta sebuah caption.
Caption tersebut berisikan ucapan terimakasih Anies Baswedan kepada majalah tersebut dan memuji gambar karikatur dirinya.
Berikut adalah isi lengkap caption karikatur tersebut:
“Terima kasih Tempo telah jalankan tugasnya sbg pilar keempat demokrasi.”
Semoga perbaikan sistem yg sdg berjalan bisa segera kami tuntaskan.
Terus awasi kami yg sdg bertugas di pemerintahan...
Karikaturnya boleh juga.
Kalau tidak begitu bukan Tempo namanya.”