Kabar Tokoh
Sempat Dikritisi soal Formula E 2020, Anies Baswedan Ternyata Sudah Temui Pembalap Asal Belgia
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkomitmen akan tetap melangsungkan acara Formula E 2020 di Jakarta meskipun sempat dikritisi oleh banyak pihak
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Proyek Formula E 2020 sempat menjadi bahan perbincangan dan dikritisi oleh beberapa pihak karena dianggap menghamburkan uang negara hingga triliunan rupiah untuk kegiatan yang bersifat sementara.
Namun, pada Selasa (12/11/2019), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerima tamu pembalap pertama Formula E yang berasal dari Belgia, Stoffel Vandoorne di Balai Kota DKI Jakarta.
Dikutip TribunWow.com dari akun Instagram @dkijakarta, Kamis (14/11/2019), Vandoorne adalah pembalap Formula E pertama yang datang ke Jakarta dan menemui Anies Baswedan.
Kedatangan Vandoorne menemui Anies Baswedan merupakan bentuk dukungan dirinya terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan yang akan menjadikan Jakarta tuan rumah E-Prix di Juni 2020 nanti.
Acara balapan Formula E adalah upaya yang dilakukan oleh Anies Baswedan untuk mengurangi polusi udara di DKI Jakarta.
Selain itu, acara Formula E nanti juga akan menjadi cara Anies Baswedan memperkenalkan transportasi bebas emisi kepada masyarakat.
Dalam postingan yang diunggah oleh akun instagram @dkijakarta tersebut, juga terdapat caption yang berisi pernyataan dukungan Vandoorne.
“Ini akan bagus untuk kota Jakarta dengan jumlah populasinya yang banyak.
Jadi, kami punya pesan yang kuat kepada masyarakat untuk menggunakan transportasi publik
Dan mengurangi penggunaan mobil pribadi bebas emisi
Demi terciptanya lingkungan yang lebih sehat.
Saya dan Formula E siap membantu Jakarta mewujudkan Jakarta langit biru,"
Seperti yang telah direncanakan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Jakarta akan jadi salah satu tuan rumah pada seri kejuaraan ABB Formula E Championship 2019/2020.
Acara tersebut akan digelar pada 6 Juni 2020 di jantung ibukota tepatnya area Monumen Nasional (Monas).
Acara Formula E sendiri menerima berbagai respon dari politisi, ada yang pro dan kontra dengan acara tersebut.
• Lem Aibon Rp 82 Miliar jadi Momentum Bandingkan Ahok dan Anies, Qadari Ingatkan agar Anies Hati-hati
Ketua F-Nasdem DPRD DKI Dukung Formula E 2020, Jakarta Perlu Proyek Besar
Pegiat Media Sosial, Eko Kunthadi mempertanyakan tanggapan Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino soal acara Formula E 2020 yang memakan anggaran triliunan rupiah.
Anggota DPRD DKI Jakarta tersebut kemudian menyamakan proyek Formula E 2020 dengan pembangunan Monumen Nasional (Monas) yang dilakukan oleh Soekarno saat kondisi ekonomi Indonesia masih belum stabil.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Q&A METRO TV, Minggu (10/11/2019), awalnya Eko mempertanyakan bagaimana respons Wibi Andrino terhadap proyek yang hanya berdurasi beberapa hari tersebut.
Pertama Eko mengatakan banyak proyek anggaran bernilai besar yang beredar di publik.
Namun dari sekian banyak item yang beredar, Formula E 2020 adalah salah satu proyek yang kemungkinan besar akan dijalankan oleh Pemerintah DKI Jakarta.
"Itu kan banyak banget item anggaran kemarin yang beredar di publik, tapi ada satu yang kayaknya sudah menjadi hal yang agak fix," jelas Eko.
"Misalnya rencana balapan Formula E 2020, bagaimana ini karena besar banget Rp 1 triliun," tambahnya.
Eko menyayangkan Rp 1 triliun hanya digunakan untuk proyek harian.
Ia kemudian berandai berapa banyak rumah susun yang bisa dibangun dengan anggaran sebesar Rp 1 triliun tersebut.
"Rp 1 triliun itu, bisa membangun berapa banyak rumah susun itu," jelasnya.
Eko lanjut membahas anggaran Jakarta yang defisit, ia menyayangkan uang Rp 1 triliun untuk event beberapa hari.
"Kemarin anggaran kita kan defisit, nah ini Rp 1 triliun untuk event beberapa hari," tambahnya.
Wibi Andrino Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, mengatakan bahwa anggaran untuk Formula E 2020 tidak murni Rp 1 triliun.
Ia menjelaskan karena dalam proyek tersebut juga terlibat pihak swasta dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
"Itu tidak murni Rp 1 triliun, karena ada swasta juga disitu, ada BUMD," jelas Wibi.
• Dituduh Cari Sensasi karena Bongkar Kejanggalan APBD DKI, Begini Jawaban Politisi PSI William Aditya
Wibi lanjut menganalogikan proyek Formula E 2020 dengan pembangunan Monas yang dilakukan oleh Soekarno.
Ia merujuk pada kondisi ekonomi Indonesia yang ketika itu tidak baik tetapi Soekarno tetap melakukan pembangunan Monas.
"Tapi mas juga jangan lupa sejarah, ketika Soekarno membangun Monas gimana kondisi bangsa ini," kata Wibi.
Eko Kunthadi membalas pernyataan tersebut dengan menjelaskan kepada Wibi, Monas hingga kini masih ada dan bukan proyek harian.
"Sampai sekarang Monas masih ada," jelas Eko.
Wibi kemudian mengatakan memang Formula E 2020 hanya berlangsung harian.
"Memang itu proyek 1 hari lah," kata Wibi.
Wibi menyamakan memang proyek yang harian seperti itu ibarat kembang api yang hanya indah sesaat dan tidak bersisa.
"Proyek kembang api, meledak indah di atas, di bawah mungkin enggak kebakar," kata Wibi.
Wibi kemudian mengatakan alasannya mendukung Formula E 2020.
Menurutnya Jakarta belum memiliki suatu event besar.
Ia mengatakan di Jakarta tidak memiliki Formula One, dan Moto GP.
Wibi bersikeras Jakarta perlu melakukan satu hal yang berbeda.
"Tapi di Jakarta ini, belum pernah saya lihat satu event yang luar biasa, bahkan kita enggak ada Formula One, kita enggak ada Moto GP. Harus ada satu yang berbeda yang dilakukan," kata Wibi.
Lihat videonya pada menit 08.00
PSI Kritisi Formula E 2020 Habiskan Triliunan Rupiah
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI Anthony Winza Probowo mengatakan dirinya bingung dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal sindiran cari panggung.
Pernyataan Anies soal politisi baru cari panggung dilontarkan Anies untuk menyindir pihak yang membuka data anggaran janggal DKI Jakarta ke publik.
Anies mengatakan pernyataan tersebut hanya aksi yang digunakan oleh politisi baru untuk mencari panggung politik.

Dilansir TribunWow.com dari video Youtube KompasTv, Rabu (6/11/2019), Anthony kemudian membalikkan pernyataan Anies soal siapa yang sebenarnya mencari panggung.
Anthony kemudian membuka data soal anggaran festival yang mencapai angka Rp 1 triliun lebih.
Ia menjelaskan anggaran tersebut digunakan untuk acara festival yang durasinya hanya berlangusng beberapa hari.
"Kalau untuk dikatakan sebagai panggung tentunya terserah beliau ya," jelas Anthony.
• Anggaran Juru Tulis Pidato Anies Baswedan Diusulkan Rp 97,5 Juta, PDIP dan Gerindra Bereaksi
Politisi PSI tersebut mempersilakan Anies untuk mengemukakan pendapatnya, dan menghargai semua pendapat yang disampaikan oleh Anies.
"Beliau boleh saja berpendapat, kami menghargai," kata dia.
Kemudian Anthony menyindir pernyataan Anies soal cari panggung.
"Tapi di sini kita bisa lihat mana yang cari panggung," jelas Anthony.
Anthony membuka data temuan soal adanya program festival balapan mobil listrik
"Sekarang saya temukan ada program festival, festival-festival balapan-balapan mobil listrik," kata dia.
Ia menggarisbawahi acara tersebut hanya berlangsung beberapa hari.
"Itu cuma berlangsung beberapa hari," kata Anthony.
Kemudian ia menjelaskan acara yang hanya berlangsung beberapa hari tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 1 triliun lebih.
"Anggarannya hampir Rp 1 triliun. Rp 800 miliar sampai 1 triliun lebih," jelas Anthony.
Anthony kemudian mengatakan program festival tersebut merupakan prioritas Anies untuk panggung-panggung internasional.
"Ini ternyata untuk program prioritas Beliau (Anies Baswedan) untuk panggung-panggung internasional," kata Anies.
Anthony mengatakan program tersebut diadakan dengan alasan mendorong penggunaan mobil-mobil listrik.
• Tanggapi Beda Anies Baswedan dan Ahok Susun Anggaran, Najwa Shihab: Apakah Itu Tanda Kemunduran?
"Untuk mendorong katanya, untuk mendorong penggunaan mobil-mobil listrik," kata dia.
Ia kemudian menyindir Anies dari temuan program festival tersebut.
"Di sini bisa kelihatan siapa yang cari panggung," katanya.
Video dapat dilihat mulai menit 6.35:
(TribunWow.com/Anung Malik)