Kabar Tokoh
Rizal Ramli Sebut Dirinya Tak Pernah Kena Kasus Hukum, Arya Sinulingga: Karena Abang Cuma Sebentar
Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli kekeh tak setuju diangkatnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi BUMN.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Ramli menegaskan dirinya tak pernah mendapat kasus hukum selama menjabat sebagai menteri.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam unggahan channel YouTube Talk Show tvOne pada Sabtu (16/9/2019).
Awalnya, Rizal Ramli mengatakan bahwa dirinya tak setuju diangkatnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai petinggi BUMN.
Rizal Ramli menolak Ahok menjadi bos BUMN meski sudah mendapat penjelasan dari Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga.
Dirinya menilai ungkapan positif Arya Sinulingga terhadap Ahok lantaran telah menjadi pejabat.
• Tanggapi Rizal Ramli yang Sebut Ahok Biang Keributan, Arya Sinulingga: Gaya-gaya Bang Rizal Saja
"Sahabat saya ini kan, adek saya ini kan sudah jadi pejabat ngomong yang baguslah," ujar Rizal Ramli.
Lantas, Rizal Ramli kembali mengungkapkan kasus-kasus yang dianggap belum tuntas ditangani Ahok.
Termasuk kasus uang dalam pembelian Sumber Waras.
"Tapi sederhana saja, Ahok banyak kasus hukum kok, kasus pembelian Bus dari Tiongkok, kasus Sumber Waras, Ibu Kartini Mulyadi bilang 'saya hanya terima' 400 miliar, 300 miliar nya lagi nggak jelas."
"Jadi dia bukan contoh dari Good Governance (pemerintahan yang baik)," ungkapnya.
Selain itu, Rizal Ramli kemudian menyinggung kebijakan Ahok yang tak jauh beda dengan Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto yakni soal On Budgetting.
"Yang kedua mengumpulkan dana-dana on budget yang sebetulnya dilarang oleh undang-undang dulu kebiasaan zaman Soeharto."
"Setelah Soeharto jatuh, kita hapuskan off budget," ungkapnya.
Rizal Ramli mengungkapkan Ahok tidak memiliki pengalaman menangani perusahaan yang nantinya menyangkut hidup orang banyak.
"Nah yang kedua ini kan perusahan-perusahaan besar yang menyangkut hajat hidup orang banyak."