Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi Dukung Ahok Jadi Pimpinan BUMN: Kinerjanya Baik
Pilihan Menteri BUMN Erick Thohir soal Ahok juga dapat dukungan dari Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakrta, Prasetio Edi Marsudi menyatakan dukungannya pada pilihan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam memilih Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai bos BUMN.
Dilansir dari laman Kompas.com, Jumat (15/11/2019), Prasetio menyatakan hal tersebut merupakan hal yang patut dipertimbangkan.
"Artinya kalau memang dia mampu sebagai komisaris utama di presiden dia proper juga," ujar Prasetio.
"Kinerja selama lima tahun pimpin Jakarta keliatannya baik bangunan di mana-mana," ucap Prasetio saat dihubungi, Jumat (15/11/2019).
• Djarot Syaiful Hidayat: Ahok Cocok Ditempatkan di BUMN yang Banyak Masalah
Ia menilai masyarakat tak perlu membesar-besarkan kisah masa lalu Ahok sebagai narapidana, terlebih Ahok sudah berani mempertanggungjawabkannya.
"Kalau dia sudah menjalankan masalah hukumnya. Masalah penista agama itu kan bukan salah Ahok, yang edit ucapan bukan dia. Sekarang sebagai tersangka.
Prasetio menyebut jika Ahok merupakan putra bangsa yang berkinerja dengan baik.
"Dia sebagai kader bangsa, anak bangsa yang punya secara kinerja baik," kata dia.
"Dia sebagai konstitusional dia enggak salah, dia pun siap. Itu hak warga negara," tambahnya.
• Bukan Pertamina atau PLN, Said Didu Sebut Ahok Cocok Pimpin Perusahaan Ini: Kalau Ketukar, Masalah
Dukungan juga diperlihatkan oleh mantan Wakil Gubernur DKi Jakarta era Ahok, Djarot Syaiful Hidayat.
Dilansir dari tayangan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (15/11/2019), ia mengungkapkan posisi yang menurutnya tepat untuk Ahok.
"Kalau dia dimasukan dalam BUMN, paling cocok menurut saya, BUMN yang paling banyak masalah, yang banyak kongkalikong di situ" ujar Djarot.
Ia dapat menuturkan hal tersebut karena dirinya sudah lama mengenal pribadi Ahok.
"Dia orang yang punya integritas, dia sangat cinta dengan negeri ini, obsesinya adalah bagaimana kita semua itu mampu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dia orang yang lulus dan tanpa kompromi," papar Djarot.
Djarot juga menuturkan, Ahok tidak pernah takut pada siapapun selama hal yang dilakukannya itu benar.
"Dia tipe pekerja keras, tipe pendobrak, dan selama yang dilakukannya benar, dia tidak akan pernah takut," kata Djarot.
Mantan wakil Gubernur DKI di era Ahok itu juga meyakini Ahok akan mengubah gayanya dalam memimpin.
"Pasti dia akan berubah, gayanya selama di DKI dan nanti kalau masuk di BUMN kalau dipercaya," ucap Politisi PDIP ini.
Djarot juga mengatakan dirinya sudah sering melakukan pembicaraan dengan Ahok, dan melihat perubahan dalam diri suami Puput Nastiti Devi itu.
"Saya sudah berbicara dengan dia beberapa kali, dia sudah berkontempelasi selama dua tahun, dia sudah belajar untuk menguasai dirinya," papar Djarot.
Jika nanti terpilih sebagai pimpinan BUMN, Djarot menilai Ahok akan dapat menangani permasalahan yang ada di BUMN.
"Dia orang yang cepat belajar dan saya yakin dia kaan belajar tentang sistemnya kayak apa, budayanya kayak apa, kita harus masuk lewat mana, dan dia adalah pendengar yang baik ketika dia msuk ke lingkungan baru," tutur Djarot.
Atas dasar itulah, Djarot yakin Ahok dapat membereskan persoalan.
"Saya yakin dia mampu untuk meletakkan dasar-dasar tata kelola perusahaan yang sehat dan baik," kata Djarot.
• Soal Penujukan Ahok di BUMN, Said Didu Ungkap Ketidakcocokan Posisi: Dia Tak Setuju, Anda yang Salah
Dilansir TribunWow, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dikabarkan masuk dalam jajaran calon pimpinan BUMN.
Hal ini diketahui dari kunjungan Ahok ke Kementerian BUMN pada Rabu (13/11/2019).
Agenda Ahok adalah menemui Menteri BUMN, Erick Thohir.
Dalam pertemuan selama 1,5 jam itu Ahok mengaku membicarakan tentang perusahaan BUMN.
"Intinya banyak bicara soal BUMN, saya mau dilibatkan di salah satu BUMN, itu saja," ujarnya sebagaimana dikutip dari Antara.
Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini enggan menjelaskan lebih jauh mengenai posisi yang kan diembannya nanti.
"Saya cuma diajak masuk ke salah satu BUMN. Kalau untuk bangsa dan negara, saya pasti bersedia. Apa saja boleh, yang penting bisa bantu negara," jelas Ahok.
Mengenai kabar penunjukkan Ahok ini juga dibenarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi menilai kemampuan dan kinerja Ahok telah terbukti dengan baik.
"Kita tahu kinerjanya," ucap Jokowi seperti yang dilansir dari tayangan YouTube KompasTv, Kamis (14/11/2019).
Ia juga mengatakan, saat ini Ahok sedang menjalani proses seleksi.
"Inikan masih proses seleksi," katanya.
Saat ditanya mengenai perusahaan yang kan ditempati Ahok nanti di BUMN, Jokowi enggan menjelaskan lebih rinci.
"Ya nanti coba dilihat," jawabnya singkat.
Ketika kembali ditanya mengenai kemungkinan dua jabatan yang akan diemban Ahok saat di BUMN yaitu komisaris atau direksi, Jokowi tidak memberi jawaban pasti.
"Bisa dua-duanya, tapi pakai proses seleksi dan masih dalam proses," ujar dia.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan ia memilih mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi bos di salah satu BUMN.
Ia menyebutkan, Ahok dapat menjadi sosok pendobrak yang dibutuhkan perusahaan pelat merah.
"BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figur yang bisa jadi pendobrak."
Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang satu orang."
"Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak," kata Erick di Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/11/2019).
Ia meminta wartawan dan publik bersabar.
Menurut dia, kejelasan mengenai posisi Ahok di BUMN akan diketahui pada awal Desember mendatang.
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)