Terkini Nasional
Anies Baswedan Sindir Pemerintah soal Isu Larangan Cadar: Republik Ini Banyak Agenda Lain
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir isu pelarangan cadar yang sempat digaungkan oleh Menteri Agama Fachrul Razi. Ini katanya.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut mengomentari isu yang sedang hangat diperbicarakan, yaitu tentang palarangan penggunaan cadar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Anies Baswedan menyebut masih banyak tema-tema yang masih penting dibandingkan mengurus pelarangan cadar.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Deddy Corbuzier, Sabtu (16/11/2019), mulanya Anies Baswedan merasa aneh dengan kebijakan pemerintah.

Anies Baswedan merasa pemerintah sudah sering memilih untuk membahas tema yang menyebabkan perpecahan antar bangsa.
"Kita ini sering memilih tema-tema yang membuat kita berpisah," kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan menjelaskan sebenarnya tema yang ketika dibahas justru akan menimbulkan perpecahan tidak penting untuk dibahas.
"Padahal tema itu tidak terlalu penting," jelas Anies Baswedan.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mengatakan, Pemerintah Indonesia masih banyak memiliki isu lain yang lebih penting untuk dibahas.
"Republik ini banyak agenda lain," jelas Anies Baswedan.
Anies Baswedan tidak setuju ketika isu sensitif seperti pelarangan cadar menjadi bahan perdebatan pemerintah dan masyarakat.
Namun ia setuju ketika isu tersebut menjadi bahan perdebatan para akademisi.
"Kalau itu mau diperdebatkan para scholars (akademisi-red), go ahead (silakan-red) lah," tutur Anies Baswedan.
Sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan tugas utama pemerintah yang mengurus banyak orang adalah mempersatukan bangsa.
Ia kemudian mencontohkan dirinya yang sedang menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan memiliki tujuan untuk menyatukan orang-orang di Jakarta yang datang dari bermacam latar belakang budaya, pendidikan, ekonomi, agama, etnis dan lain sebagainya.
"Tapi buat kita, apalagi seperti saya yang lagi ngurusin kota ini, i need to unify (saya butuh untuk mempersatukan-red)," tegas Anies Baswedan.
"Dan kita itu bilang unifying Jakarta one of our objective (mempersatukan Jakarta, satu di antara tujuan kita-red)," kata Anies Baswedan.
• Ini Saran Pengamat Politik Ujang untuk Anies Baswedan yang Mulai Dijauhi Partai Koalisi
Anies Baswedan menyadari bahwa saat pemilihan dulu, tidak semua orang memilih dirinya untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.
Tetapi setelah menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan dirinya adalah gubernur bagi semua orang di wilayah DKI Jakarta.
"Saya ini gubernur untuk semua orang," kata Anies Baswedan.
"You may vote for me (kamu mungkin memilih saya-red), you may vote for others (kamu mungkin memilih orang lain-red)," jelas Anies Baswedan.
"Tapi sekarang saya gubernur untuk semua," tambahnya.
Anies Baswedan tidak ingin membahas persoalan yang bisa menyebabkan kericuhan seperti isu pelarangan cadar bagi ASN yang sempat dilontarkan oleh Menteri Agama Fachrul Razi.
"Kita berusaha betul menghindari tema-tema yang bisa memecah," kata Anies Baswedan.
Anies Baswedan justru ingin membahas tema-tema yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia khususnya Jakarta.
"Mendorong tema-tema yang mempersatukan," terang Anies Baswedan.
Video dapat dilihat menit 8.00:
Menag Fachrul Razi Usul Larang Cadar Demi Keamanan
Di tengah isu radikalisme yang sedang ramai dibicarakan masyarakat, Menteri Agama Fachrul Razi mengusulkan larang penggunaan cadar.
Dikutip TribunWow.com dari unggahan kanal Youtube Kompas TV, Kamis (31/10/2019), larangan tersebut didasari oleh alasan keamanan negara.
Fachrul mengatakan memakai cadar tidak ada perintahnya di Alquran dan hadis.
• Lawan Radikalisme, Kapolri Baru Idham Azis Sebut akan Rangkul Kemenag dan Kemensos
"Enggak cadar itu hanya saya bilang tidak ada dasar hukumnya di Alquran maupun hadis menurut pandangan kami," kata dia.
Ia juga mempersilakan bagi orang yang masih tetap ingin menggunakan cadar penutup wajah.
"Kalau orang mau pakai, silakan," kata Fachrul Razi saat ditemui di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2019).
Fachrul mengingatkan, penggunaan atribut agama seperti cadar bukan ukuran untuk tingkat ketakwaan seseorang.
"Dan itu bukan ukuran ketakwaan orang, bukan berarti kalau sudah pakai cadar takwanya tinggi, sudah dekat dengan Tuhan, silahkan saja kalau mau pakai," paparnya.
Lebih lanjut, mantan Jenderal TNI tersebut menjelaskan dirinya mendengar akan ada aturan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Aturan tersebut mengatur tentang hal-hal yang dilarang ketika memasuki instansi pemerintah.
• Lawan Radikalisme, Kapolri Baru Idham Azis Sebut akan Rangkul Kemenag dan Kemensos
Satu di antaranya adalah, wajah tidak boleh tertutup.
Ketika memasuki instansi pemerintah, orang tersebut harus menampakkan wajahnya dengan jelas.
"Tapi saya dengar akan ada keluar aturan tentang masuk ke instansi pemerintah tidak boleh pakai helm dan muka harus kelihatan jelas," jelasnya.
Fachrul menambahkan adanya aturan tersebut untuk meningkatkan keamanan.
"Saya kira betul untuk keamanan" ujar Fachrul.
Pria kelahiran 1947 tersebut lanjut bercerita, ketika ada orang bertamu yang wajahnya tidak terlihat, dia akan mengusirnya.
"Kalau ada orang yang bertamu ke rumah saya tidak kelihatan mukanya, tidak mau saya, keluar Anda," tambahnya.
• Menggebu-gebu, Haikal Hassan Ungkap Kecewa soal Tudingan Radikal, Karni Ilyas Lalu Beri Imbauan Ini
Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit awal:
Mardani Ali Sera Kritsi Usul Larangan Cadar
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera tidak setuju dengan pernyataan Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi soal larangan penggunaan cadar.
Dikutip TribunWow.com dari unggahan kanal Youtube Kompas TV, Jumat (1/11/2019), awalnya Mardani mengatakan negara tidak perlu ikut mencampuri urusan pribadi masyarakatnya.
"Paling baik negara masuk ke ruang publik jangan masuk ke ruang privat (pribadi)," jelas Fachrul.
Lebih lanjut, politisi PKS itu mengatakan apa yang menjadi pilihan masyarakat dalam lingkup urusan pribadi adalah kebebasan mereka.
"Ruang privat (pribadi) adalah pilihan personal," kata dia.
• Usulkan Pelarangan Cadar, Menag Fachrul Razi: Tidak Ada Hukumnya di Alquran dan Hadis
Ketika ruang pribadi memiliki landasan agama, menurut Mardani hal tersebut menjadi sangat personal bagi setiap orang.
"Apalagi ketika ruang privat memiliki landasan agama," imbuhnya.
Mardani kemudian menyarankan kepada seluruh pihak untuk menjaga privasi setiap individu.
Menurutnya dalam ranah pribadi, setiap orang bebas untuk mengekspresikan dirinya.
"Maka itu harus betul-betul kita jaga menjadi ruang privat, di mana setiap orang bebas untuk mengekspresikan keyakinannya atau pilihannya," tegasnya.
Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit awal:
(TribunWow.com/Anung Malik)