Terkini Daerah
Kata Ibu Kos soal Pasutri Terduga Teroris di Cianjur, Baru Tinggal Dua Minggu dan Minim Bicara
Ibu kos Imas Masitoh mengatakan pasutri terduga teroris yang tinggal di kontrakannya baru tinggal selama dua pekan dan jarang berkomunikasi
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"Sangat kaget tadi tiba-tiba datang polisi banyak, saya bilang ada apa Pak, Pak polisi hanya menunjukan telunjuk di bibirnya meminta saya untuk diam saja," ujar Imas.
DK Sempat Berontak
Selang dua jam DS diamankan oleh Densus 88, istri DS, DK ditangkap di kontrakannya.
Dilansir dari TribunJabar.id, Kamis (14/11/2019), Ketua RT 03/01, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten CianjurUre Suryadi (42), mengatakan penangkapan dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB.
Ure mengakui dirinya diminta polisi untuk membantu dalam melakukan penggeledahan di lokasi.

"Tadi polisi datang minta ditemani mau menggeledah pukul 10.00 WIB, suaminya lebih pagi ditangkap," ujar Ure ditemui di lokasi penangkapan, Kamis (14/11/2019).
DK melakukan perlawanan saat diamankan oleh polisi.
Ure mengatakan saat dibawa ke luar kontrakan, terduga teroris DK nampak berdebat dengan anggota kepolisian.
"Tadi sampai di luar kontrakan juga sempat berdebat ," jelas Ure.
Ure mengatakan ia sempat mendengar DK mengancam polisi.
"Ia melawan dengan kata kata 'awas kalau tak terbukti, awas kalau tak terbukti', itu kata-kata yang saya ingat," ujar Ure.
Selain kata-kata tersebut, Ure juga mendengar kata-kata lain dari DK.
Ure mendengar DK berkata 'Apa buktinya saya bawa bom,' tutur Ure mengutip perkataan DK.
Hingga kini belum diketahui apakah dua pasutri tersebut terlibat dengan kasus bom bunuh diri di Medan.
Bom Bunuh Diri Medan