Ledakan Bom di Polrestabes Medan
Di Mata Najwa, Pengamat Intelijen Ungkap Waktu Favorit Aksi Terorisme, Najwa Shihab: Harus Waspada
Pengamat Intelijen dan Keamanan UI, Stanislaus Riyanta mengungkap waktu-waktu favorit para teroris untuk melakukan aksi terorisme.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Dan ini bulan-bulan di mana kita harus waspada," sahut Najwa Shihab.
Simak video menit 8.15:
Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan
Mabes Polri melakukan konferensi pers terkait bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
Dalam tayangan YouTube Kompas Tv, Rabu (13/11/2019), Polri mengonfirmasi jumlah korban akibat ledakan tersebut.
Menurut penuturan Karopenmas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, korban berjumlah enam orang.
"Kejadian ledakan yang dilakukan oleh seseorang yang dugaan sementara melakukan suicide bomber, mengakibatkan ada enam orang mengalami luka, empat orang anggota Polri, satu adalah pekerja harian lepas, dan satu masyarakat," ujar Dedi.
Selain mengakibatkan korban luka, ledakan tersebut juga mengakibatkan kendaraan yang berada di dekat ledakan juga ikut rusak.
"Ada empat kendaraan yang ikut mengalami kerusakan, ada tiga kendaraan milik dinas dan satu kendaraan milik pribadi,"
Dedi juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan investigasi lebih lanjut.
"Tim Densus 88 bersama Inafis dan Labfor melakukan proses olah tempat kejadian perkara (TKP), untuk betul-betul memastikan identitas pelaku," ujar Dedi.
"Dengan teknologi yang dimiliki oleh Tim Inafis, apabila pelaku ini sidik jarinya berhasil diambil dengan baik, dan apabila pelaku ini memiliki e-ktp, maka databasenya akan terkoneksi dengan database di Dukcapil," lanjutnya.
• 6 Orang Terluka akibat Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Masyarakat Umum juga Jadi Korban
• Setelah Bom di Polrestabes Medan, Polda Kalbar Perketat Pengamanan: Ojol Tak Dapat Masuk ke Markas
Selanjutnya, serpihan-serpihan dari ledakan bom ini akan dibawa ke laboratorium forensik untuk diuji lebih lanjut.
Hal ini untuk mengetahui jenis bom yang digunakan terduga pelaku.
Hingga saat ini, Polri masih menyelidiki jaringan teroris yang terafialisasi dengan pelaku.