Breaking News:

Polemik APBD DKI 2020

PSI Buka Data Ancaman Defisit APBD 2020 di ILC: Ini Kalau Dibelanjakan Bisa Dapat 4280 Bus Scania

Anggota DPRD DKI F-PSI William Aditya Sarana membuka data perhitungan APBD DKI 2020 yang berasal dari hitungan internal partai PSI

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Indonesia Lawyers Club
Anggota DPRD DKI F-PSI William Aditya Sarana membuka data perhitungan APBD DKI 2020 yang berasal dari hitungan internal partai PSI 

"Harusnya pembelanjaannya turut direvisi juga," tambah dia.

Kemudian William memaparkan perhitungan yang telah dilakukan oleh PSI.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PSI, ditemukan adanya kejanggalan berupa perbedaan jumlah pembelanjaan dan pendapatan pajak.

Pertama William kembali menjelaskan, pembelanjaan APBD DKI 2020 belum diubah menyesuaikan pendapatannya yang sudah diturunkan.

"Tapi berdasarkan reakpitulasi yang dilakukan oleh PSI selama pembahasan komisi ternyata masih ada pembelanjaan sebesar Rp 94,3 triliun," kata William.

Kemudian William membahas soal perbedaan pendapatan pajak.

"Berdasarkan penghitungan PSI target pajak di APBD 2020 ini sekitar Rp 49,5 triliun," terangnya.

Perhitungan tersebut dinilai PSI tidak tepat karena ketika internal PSI menghitung pendapatan pajak, kenyataannya hanya mungkin mencapai Rp 43,7 triliun.

"Tetapi berdasarkan hitungan internal dari Fraksi PSI harusnya realisasi pajak itu mungkin hanya sekitar Rp 43,7 triliun saja," tambah William.

PSI Berikan Anies Baswedan Solusi Selesaikan Polemik APBD: Sangat Sederhana Permintaan dari PSI Itu

Perhitungan APBD DKI 2020 yang dilakukan oleh pemerintah dibandingkan dengan perhitugnan yang dilakukan oleh PSI.

Berdasarkan perbandingan tersebut, ketika William menggunakan data dari PSI, dirinya menemukan defisit anggaran sebesar Rp 10,7 triliun.

"Jadi kalau kita pakai versi yang dihitung oleh PSI. Ini bisa jadi APBD 2020 ini terancam defisit anggaran sebesar Rp 10,7 triliun," jelasnya.

William kemudian memaparkan barang apa saja yang bisa dibeli dengan uang sebesar Rp 10,7 triliun.

"Rp 10,7 triliun ini kalau dibelanjakan, bisa dapat 4280 Bus Scania lalu kita dapat misalnya 6.900 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), 1 RW bisa dapat 2 RPTRA," papar William.

Video dapat dilihat menit 6.30

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Tags:
APBD DKI Jakarta 2020Indonesia Lawyers Club (ILC)William Aditya SaranaDKI JakartaAnies BaswedanPartai Solidaritas Indonesia (PSI)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved