Polemik APBD DKI 2020
Di ILC, Budayawan Babe Ridwan Saidi Singgung PSI Terus Terang Jika Tak Mau Anies Maju Pilpres 2024
Budayawan Betawi, Babe Ridwan Saidi turut menanggapi berbagai tuduhan yang kini menghinggapi Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Jadi ginilah pak ya, untuk ke depannya kalau kita hendak menaruh keberatan terhadap cita-cita politik seseorang yang belum tentu dia bercita-cita," ujarnya.

• Di ILC, Pengamat Politik Puji-puji Anies Baswedan, Karni Ilyas Menyindir: Kayaknya Anda ke NasDem
Kemudian, Babe Ridwan meminta agar orang yang memang tidak menyukai jika Anies Baswedan maju Capres 2024 bisa berterus terang.
Bukan justru menjegal Anies Baswedan dengan cara yang dianggap salah.
"Katakanlah terus terang 'saya tidak ingin Anies jadi presiden' kan tinggal gampang bicara begitu,"
"Nggak usah mencemplaki nek coro jowone, mencemplaki kasus anggaran," ungkap Babe Ridwan.
Masalah transparansi yang sering diucapkan PSI pada Anies Baswedan, Babe Ridwan meminta agar berterus terang tidak menyetujui Anies Baswedan maju Pilpres 2024.
"Jadi jangan ke situ jalannya, supaya kita lebih transparan-transparan di dalam politik juga bisa terbuka, bisa lebih terus terang dengan cara-cara yang baik," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-7:05:
Babe Ridwan mengaku belum bahagia sebagai warga DKI Jakarta.
Pasalnya, ia kini jarang sekali melihat rumah khas Betawi yang merupakan cerminan adat asli orang Jakarta
"Apakah masih ada rumah yang berusia satu abad di Jakarta yang mewakili peradaban Betawi yang materialnya itu masih asli, masih ada itu saya bisa tunjukkin," ujar Babe Ridwan.
Babe Ridwan menyayangkan masalah peninggalan asli Betawi yang semakin hari hilang dari peradaban.
• Ungkap Alasan Mengapa Surya Paloh Sebut Nama Anies saat Kongres, Pengamat Singgung Ganjar Pranowo
Hingga kemudian ia menyinggung slogan Jakarta
"Tapi kenapa tidak dipikirkan ini hal-hal yang sangat penting bahwa kami sebagai 'Maju Kotanya Bahagia Warganya'," ujarnya.
Lantaran masalah kebudayaan dianggap masih kurang, Babe Ridwan Saidi lantas mengaku belum bahagia.