Terkini Daerah
Diduga Masalah Sengketa Lahan, Paman di Gowa Bunuh Keponakannya secara Sadis
Daeng Sampara (40), warga Dusun Batueja, Kelurahan Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ditemukan tewas mengenaskan.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Daeng Sampara (40), warga Dusun Batueja, Kelurahan Tonrorita, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan ditemukan tewas mengenaskan.
Saat ditemukan, kondisi mayat korban sangat mengenaskan dengan bagian leher terputus.
Jasad langsung dievakuasi oleh pihak kepolisian untuk dilakukan autopsi.
Mayat korban tersebut ditemukan di perkampungan baru Sonra, Dusun Pangangpusang, Desa Taring, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulsel pada Senin (11/11/2019).
• Kronologi Rieke Driver Ojol di Cakung Dibunuh Tetangga, Berawal dari Jendela Terbuka, Ini Motifnya
Polisi langsung melakukan olah TKP dan mencari keterangan dari sejumlah saksi terkait kasus tersebut.
Pelaku adalah keluarganya sendiri yakni pamannya yang bernama Haji Saju (60).
Dikutip dari Tribunnewsbogor.com, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Biringbulu, Aiptu Andi Akbar mengatakan, pertengkaran antara pelaku dan korban tersebut tak sengaja disaksikan oleh seorang warga.
Akibat pertengkaran tersebut, pelaku menebaskan parang ke bagian leher korban.
Menurut Kepala Desa Taring, Abdul Aziz Gassing, pelaku dan korban merupakan satu keluarga dan sudah lama tidak akur.
• Motif Pembunuhan Driver Ojol yang Ditemukan Tewas Mengenaskan, Pelaku Kesal Diejek Dekil
Keduanya tidak akur lantaran permasalahan sengketa lahan.
Sudah pernah dilakukan mediasi, namun selalu menemui jalan buntu.
Saat ini pelaku telah diamankan oleh aparat kepolisian.
Jenazah korban rencananya akan dikebumikan pekuburan keluarga di kampung Balombong Kelurahan Camba Jawa Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.
Kepala Korban Terpental 5 Meter
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Biringbulu, Aiptu Andi Akbar menjelaskan, pertengkaran antara korban dan pelaku disaksikan oleh seorang warga bernama Noro.
Menurutnya, saat itu Noro tak sengaja melihat kejadian nahas yang berujung pada kematian.
Aiptu Andi mengatakan, awalnya saksi mata sedang mencari biji kemiri tak jauh dari lokasi kejadian.
Namun, saksi melihat ada pertengkaran antara korban dan pelaku dari jarak sekitar kurang lebih 70 meter.
Keduanya pun terlibat duel hingga berujung kematian pada korban yang bernama Daeng Sampara.
Disaat itu, pelaku terlihat menebaskan parang ke bagian leher korban yang tak lain adalah masih keponakannya sendiri.
Menurutnya, leher korban pun terputus dari badannya dan terpental sekitar 5 meter.
"Selanjutnya saksi lari ke perkampungan dan berteriak bahwa ada orang sementara diparangi," beber Aiptu Andi Akbar.
Petugas yang mendapatkan informasi dari warga langsung mengevakuasi jasad korban untuk dilakukan visum dan otopsi.
• Ahli Psikologi Forensik Soroti Kemungkinan Polisi Bunuh Diri, Singgung Keterpanggilan Hati Jokowi
Hasil visum menunjukkan leher korban putus serta ada luka di siku tangan kanan, dan jari tangan kiri.
Setelah divisum, korban dibawa ke rumahnya di Dusun Batueja untuk dimandikan.
Jenazah korban rencananya akan dikebumikan pekuburan keluarga di kampung Balombong Kelurahan Camba Jawa Kecamatan Kelara Kabupaten Jeneponto.
Diduga Karena Masalah lahan
Menurut Kepala Desa Taring Abdul Azis Gassing menuturkan, pelaku dan korban masih satu rumpun keluarga.
"Iye. Pelaku ini adalah om korban. Jadi mereka masih satu rumpun keluarga," kata Aziz kepada Tribun Timur, Senin (11/11/2019).
Namun, keduanya tidak akur lantaran permasalahan sengketa lahan.
Lahan itu adalah tanah garapan yang sudah dikuasi pelaku sejak 16 tahun terakhir.
Dalam dua tahun terakhir, tanah itu rupanya bersengketa dengan korban.
Namun belum ada kesepakatan ataupun solusi dari masalah lahan tersebut.
Aziz selaku kepala desa mengaku sudah beberapa kali mencoba memediasi keduanya.
Namun, mediasi yang dilakukan selalu menemui jalan buntu.
"Ini kasus lama, sudah hampir 16 tahun. Beberapa kali saya panggil tapi tidak ada kejelasan. Jadi saya bilang kosongkan dulu lahan," bebernya.
Aziz menuturkan, kasus ini juga sempat dibawa ke ranah hukum untuk mencari solusi atas sengseka lahan itu.
"Tapi ternyata keduanya melakukan pertemuan di kebun yang bersengketa tadi pagi. Mereka cekcok di sana," beber Aziz.
Pelaku dan korban bertemu pada lahan yang mereka sengketakan pukul 06:00 Wita. Pertemuan rupanya diwarnai cekcok dan pertengkaran.
"Badan dan kepala terputus dan terpental sekitar 5 meter," kata Aziz.
• Detik-detik Driver Taksi Online di Palembang Jadi Korban Perampokan, Terkena 23 Tusukan
Pelaku Menyerahkan Diri
Kasubbag Humas Polres Gowa AKP Mangatas Tambunan mengatakan, pelaku telah diamankan oleh aparat kepolisian.
Menurutnya, pelaku telah menyerahkan diri usai melakukan pembunuhan sadis tersebut.
"Terduga telah menyerahkan diri dan dievakuasi ke Polres Gowa," beber Tambunan kepada Tribun.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Duel Maut Paman dan Ponakan, Warga Kaget Lihat Kepala Terpisah dari Tubuh