Polemik APBD DKI 2020
Blak-blakan, Politisi NasDem Akui Hanya PSI yang Punya Data Anggaran Lem Aibon dan Bolpoin DKI
Ketua Fraksi Nasional Demokrat (NasDem) DPRD DKI Jakarta, Wibi Andrino menyebut data terkait anggaran lem Aibon dan bolpoin hanya dimiliki oleh PSI.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ia pun menyebut bahwa data yang diunggah William dan dipermasalahkan oleh Politisi PSI lain di media sosial itu tak dimiliki anggota DPRD DKI Jakarta.
"Tetapi data yang dimiliki William kita enggak punya, hanya dimiliki William dan teman-teman PSI," ucap Wibi.
• ABPD DKI Janggal, Pemahaman Nenek Lu hingga Lambo Hijau Haji Lulung Kembali Dibahas, Masih Ingat?
• Anggota DPRD DKI Masih Temui Banyak Kejanggalan Anggaran, Sindir Anies Baswedan Tidak Niat
Wibi juga menyatakan sebelum William mengunggah APBD itu, para anggora DPRD DKI Jakarta itu menggelar rapat berhari-hari untuk menyisir pembahasan KUA-PPAS.
"Karena itu berbicara tentang RKH atau komponen dadi pada KUA PPAS, jadi ketika pembahasan terjadi di DPRD itu dan kita berhari-hari ikut rapat pembahasan untuk mem-breakdown ataupun menyisir pembahasan di KUA PPAS itu yang itu adalah platform dari pagu anggaran itu," terang Wibi.
"Tiba-tiba keluar berita bahwasanya ada file kompenen yang dibahas teman-teman PSI."
Simak video berikut ini menit 12.28:
Politisi PSI William Aditya Tanggapi Isu Cari Sensasi
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, William Aditya Sarana menjawab pertanyaan publik tentang alasannya menyebarkan anggaran DKI Jakarta yang dinilai tak wajar.
Diketahui, William membagikan screenshot kejanggalan APBD DKI Jakarta tersebut ke akun media sosial (medsos) Instagram-nya, @willsarana.
Sang presenter, Andini Effendi mulanya meminta alasan William membagikan anggaran DKI Jakarta itu di media sosial.
"Nah Mas William mungkin langsung aja, kenapa sih kok ngadunya ke publik?," tanya Andini Effendi.
William mengungkapkan, media sosial menjadi satu di antara perantara untuk berkomunikasi dengan publik.
"Ya kita harus melihat bahwa di zaman digital ini kita harus jadikan media sosial sebagai platform atau media bagi kita untuk berkomunikasi ke publik," terang William.
Lantas, Andini Effendi meminta pendapat William soal berbagai tuduhan yang diarahkan padanya.
"Cari sensasi atau betul-betul pure pengin publik tahu?," tanya Andini Effendi.