Terkini Nasional
Soal 3 Desa Fiktif di Konawe, Wakil Bupati sebut Dana Rp 5,8 M Tak Pernah Dicairkan
Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara mengatakan, tiga desa yang disebut fiktif di Konawe, Sultra, tidak pernah menerima bantuan dana desa.
Editor: Lailatun Niqmah
Pada umumnya warga Desa Morehe hidup berpindah-pindah alias tidak menetap.
Sebagian warga berkebun dan tinggal di desa lain.
Desa Morehe, kata Jasman, berstatus sengketa.
• Soroti Kasus Desa Fiktif, Jokowi: Kejar dan Tangkap
Desa ini menjadi perebutan antara Kabupaten Konawe dan Kabupaten Kolak Timur pada tahun 2014.
Sementara Desa Uepai tidak mendapat pengakuan karena terdaftar sebagai desa definitif.
Sebelumnya, Uepai merupakan nama desa yang pada tahun 2003 berubah status menjadi kelurahan, dana akhirnya menjadi kecamatan.
"Pemekaran Kecamatan Uepai tahun 2003, sebelumnya Uepai statusnya masih desa."
"Waktu berjalan, Desa Uepai naik status menjadi kelurahan. Setelah mekar jadi kelurahan, Uepai menjadi Desa Tangkondimpo pada tahun 2007,” kata Jasman.
Pernyataan tersebut senada dengan keterangan Kepala Desa Tangkondimpo, Budusila.
Ia menjelaskan, desa yang ia pimpin sebelumnya bernama Desa Uepai.
Namun, mengalami pemekaran sehingga berganti nama menjadi Desa Tangkondimpo.
“Yang saya tahu, Desa Uepai pernah ada, tapi sekarang saya tidak tahu lagi karena sudah diduduki oleh kelurahan," ucap dia.
"Yang saya tahu sebelumnya ini Desa Uepai, karena Uepai sudah berubah menjadi kelurahan, lalu mengalami pemekaran dan Tangkondimpo menjadi satu desa," kata Budusila menambahkan.
• Wakil Bupati Konawe Beri Klarifikasi soal Dugaan Desa Fiktif di Wilayahnya: Tidak Ada Kucuran Dana
Desa Ulu Meraka
Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara mengatakan, Desa Ulu Meraka tak lagi ada karena desa ini sama dengan nama desa yang ada di Kecamatan Onembute.