Kabar Tokoh
KPK Sebut Isu Rekayasa Novel Baswedan Pengalih Perhatian: Tinggal 1 Bulan Lagi Kasus akan Terungkap
Anggota KPK Yudi Purnomo sebut Dewi Tanjung berupaya mendistorsi perhatian publik dari isu utama penangkapan pelaku penyerangan kasus Novel Baswedan
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Yudi Purnomo menjelaskan, apa yang dilakukan oleh politisi PDIP Dewi Tanjung hanya sebuah upaya untuk mengalihkan perhatian dari isu utama.
Sebelumnya, Dewi Tanjung telah melaporkan Penyidik senior KPK Novel Baswedan, atas dugaan merekayasa kasus penyerangan air keras.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal youtube KompasTv, Kamis (7/11/2019), Yudi mengatakan isu yang justru harus segera diungkap adalah siapa pelaku di balik penyerangan Penyidik Senior KPK Novel Baswedan.
Mulanya Yudi menjelaskan jika Novel Baswedan memang betul hanya bersandiwara, maka dirinya sudah ditangkap polisi sejak dulu.
"Pasti Bang Novel Baswedan akan langsung ditangkap," kata Yudi.
Yudi mengatakan yang terjadi justru sebaliknya, banyak tim yang dibuat untuk mengungkap pelaku dibalik penyerangan Novel Baswedan.
"Tetapi yang terjadi adalah, sudah banyak tim yang dibuat untuk mengungkap siapa pelaku penyerangan Bang Novel Baswedan," kata Yudi.
Terkait langkah ke depan soal Dewi Tanjung yang diduga sengaja mengalihkan perhatian, KPK akan berkonsolidasi terlebih dahulu untuk menentukan langkah hukum yang akan diambil.
"Jadi kami masih akan melakukan konsolidasi dulu, apa langkah hukum yang akan kami (KPK) lakukan," kata Yudi.
Yudi mengatakan apa yang dilakukan oleh Dewi Tanjung benar-benar mengganggu perkembangan pengungkapan pelaku penyerangan Novel Baswedan.
"Karena ini benar-benar membuat terjadinya upaya untuk mendistorsi terhadap kasus Bang Novel Baswedan," katanya.
• Baru Lapor Kasus Novel Baswedan Rekayasa setelah Dua Tahun Bergulir, Dewi Tanjung Beberkan Alasannya
Yudi menekankan waktu untuk penyelesaian kasus Novel Baswedan tidak panjang.
Ia menegaskan presiden hanya memberi Kapolri waktu hingga Desember untuk mengungkap pelaku penyerangan Novel Baswedan.
"Apalagi ini berarti tinggal satu bulan lagi kasus Bang Novel Baswedan akan terungkap. Seperti janji Bapak Presiden yang memerintahkan kepada Kapolri untuk menangkap pelakunya," kata Yudi.
Yudi meminta publik untuk berhenti membahas isu adanya dugaan rekayasa kasus penyerangan Novel Baswedan.
"Jadi saya pikir stop lah isu ini, kita fokus terhadap upaya untuk mengungkap pelaku-pelaku penyerang Bang Novel Baswedan," jelasnya.
Video dapat dilihat mulai menit 1.41
Dewi Tanjung Sebut Alasan Baru Lapor Dugaan Rekayasa Kasus Novel Baswedan
Politisi PDIP Dewi Tanjung memiliki alasan mengapa dirinya baru melaporkan dugaan Novel Baswedan hanya bersandiwara di tahun 2019.
Ia menjelaskan sebelum melaporkan suatu kasus dirinya harus terlebih dahulu mempelajari kasus tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari video unggahan kanal youtube tvOneNews, Kamis (7/11/2019), Dewi Tanjung menjawab pertanyaan reporter 'KABAR PETANG' mengapa dirinya baru saja melaporkan dugaan Novel Baswedan rekayasa.

Dewi Tanjung mengatakan dirinya mempelajari terlebih dahulu kasus Novel Baswedan.
"Saya harus pelajari dulu, di manapun saya harus pelajari dulu," kata Dewi Tanjung.
Ia mengatakan dirinya tidak sembarangan melaporkan kasus.
"Enggak langsung saya hantam," tambahnya.
Dewi Tanjung menjelaskan ia terlebih dahulu mempelajari kronologi kasus Novel Baswedan.
"Saya lihat dulu bagaimana kronologinya, saya pelajari," jelasnya.
Ia mencari dahulu letak kejanggalan yang ada di kasus Novel Baswedan untuk memastikan apakah kasus Novel Baswedan adalah murni atau rekayasa.
"Saya lihat di mana letak kesalahannya, apa ini murni apa tidak," tambahnya.
Dewi Tanjung mengatakan salah jika langsung melaporkan ke polisi tanpa adanya persiapan yang matang.
"Jangan langsung dapet itu (dugaan), saya laporkan, salah," tegas Dewi Tanjung.
Dewi Tanjung melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan laporan ke polisi.
"Setelah saya mendapat banyak bukti, baru saya laporkan ke polisi," tutur Dewi Tanjung.
• Dewi Tanjung Tanyakan Kejanggalan Luka Novel Baswedan, Saor Siagian: Itu Pertanyaan Sampah
Politisi yang juga pesinetron itu mengatakan laporannya merupakan dorongan bagi polisi untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan.
"Ini untuk pendorong polisi menyelesaikan kasus Novel Baswedan," kata dia.
Dewi Tanjung kembali mencurigai kasus Novel Baswedan yang katanya disiram air keras namun lukanya hanya di matanya saja.
"Yang katanya penyiraman air keras tapi matanya aja yang rusak, mukanya enggak kenapa-kenapa," kata Dewi Tanjung.
Dewi Tanjung juga mengatakan kecurigaan terhadap luka Novel Baswedan menjadi pertanyaan di masyarakat.
"Itu pertanyaan juga berkembang di masyarakat," tutur Dewi Tanjung.
Video dapat dilihat menit 10.35:
Novel Baswedan Angkat Bicara soal Dewi Tanjung
Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan tanggapan soal pelaporan kader PDIP Dewi Tanjung.
Diketahui, Dewi Tanjung melaporkan Novel Baswedan karena dugaan rekayasa.
Dikutip TribunWow.com dari tayangan YouTube KOMPAS TV, Kamis (6/11/2019) Novel Baswedan pun memberikan jawaban.

Ia menganggap Dewi Tanjung melaporkan hal yang salah.
"Saya yakin kok Dewi Tanjung tahu bahwa lapornya itu enggak benar, saya yakin," ujar Novel Baswedan.
"Dan saya khawatir dia ngerjain polisi," tambahnya.
"Seharusnya kalau di betul-betul ngerjain polisi, polisinya yang harus melihat itu sebagai masalah yang bersangkutan," katanya.
Menurut Novel Baswedan pelaporan tersebut malah membuat banyak orang yang marah.
• Sulit atau Mudah? Kontradiksi Pernyataan Pemerintah dan KPK soal Kasus Penyerangan Novel Baswedan
Ia pun enggan menanggapi kasus tersebut lebih lanjut.
"Jadi saya akan melihat nanti seperti apa, tapi saya pikir enggak penting untuk saya tanggapi."
"Omongannya dia kan banyak bikin orang marah karena banyak orang yang lihat kejadian itu, banyak orang yang menyaksikan bagaimana saya sakit karena itu," kata Novel Baswedan.
"Saya sih enggak ingin menanggapi omongan orang ngawur ya," tambahnya.
Video dapat dilihat di
(TribunWow.com/Anung Malik)