Kabar Tokoh
Tanggapi Sebutan Jadi Orangnya Tito Karnavian, Kapolri Idham Azis: Iyalah
Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis berkelakar ketika ada yang menanyakan apakah dirinya orang dekat Kapolri sebelumnya, Tito Karnavian.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis berkelakar ketika ada yang menanyakan apakah dirinya orang dekat Kapolri sebelumnya, Tito Karnavian.
Idham mengatakan bahwa dirinya merupakan "orang" Tito.
Sebab, Tito merupakan Kapolri atau atasannya.
• Tak Hanya Kasus Novel, Kapolri Idham Azis Juga akan Usut Kasus Lainnya setelah Tunjuk Kabareskrim
"Banyak juga orang bilang, kamu orangnya Pak Tito."
"Iyalah, dia Kapolri, masa saya orangnya Pangkostrad," ujar Idham dalam sambutannya saat acara pisah sambut di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).
Ucapan itu langsung disambut tawa para hadirin.
Idham mengaku bangga bisa mendampingi Tito.
Keduanya memang diketahui sudah sering bekerja sama selama bertugas di kepolisian.
Bahkan, Idham mengungkapkan bahwa Tito seringkali "curhat" kepadanya.
"Salah satu yang paling saya bangga adalah ketika beliau berada dalam keadaan susah, sangat susah, saya hanya bisik-bisik sama beliau, haji ingat surrah Al-Quran."
"Di balik kesulitan, selalu ada kemudahan," tuturnya.
Lebih lanjut, Idham mengaku akan berhadapan dengan orang yang menganggu siapapun pemimpinnya.
Menurutnya, hal itu adalah bentuk loyalitas tak bertepi.
Pesan Tito Karnavian ke Idham Azis
Eks Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Tito Karnavian berpesan kepada penerusnya, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis, agar mengaktifkan kembali Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli).
Tito mengatakan, hal itu guna mendukung salah satu arahan Presiden Joko Widodo terkait kemudahan perizinan untuk berinvestasi.
"Bapak Presiden salah satunya ingin agar investasi didorong melalui kemudahan perizinan, nah di sini ada Satgas Saber Pungli bisa diaktifkan kembali, diintensifkan," ucap Tito di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).
Selain itu, Tito juga menyinggung soal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Sebagai informasi, jabatan ketua umum PSSI kini dijabat oleh Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan alias Iwan Bule.
Kemudian, Tito juga berharap agar Satgas Antimafia Bola juga kembali diintensifkan.
"Kemudian harapan besar juga masyarakat, perbaikan di PSSI, Satgas Mafia Bola-nya bisa diaktifkan lagi, sudah aktif tapi perlu intens," tuturnya.
Tito menambahkan agar kepemimpinan Idham juga dapat memperbaiki bidang sumber daya manusia (SDM) hingga program pendidikan dan kesehatan.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Idham juga mengaku akan mengabdi sebaik-baiknya sebagai Kapolri.
Selain itu, Idham juga berjanji akan meneruskan program yang dicetuskan oleh Tito, serta memantapkan soliditas TNI-Polri.
• Tanggapan Mendagri Tito Karnavian soal Pungutan Liar oleh Perorangan dan Preman Berkedok Ormas
"Saya akan lanjutkan seluruh program yang telah dicanangkan Pak Mendagri, Pak Kapolri sebelumnya, dan saya memantapkan soliditas TNI-Polri sebagai bagian pilar NKRI yang telah mengkristal untuk mengawal NKRI ini," ujar Idham.
Adapun, Idham terpilih sebagai Kapolri menggantikan Tito yang dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri di kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Tak Gentar Hadapi Teroris
Idham Azis mengaku gemetar usai diberitahu ditunjuk sebagai Kapolri menggantikan Tito Karnavian.
Padahal, mantan kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri ini mengatakan dia tidak takut ketika harus menangkap terduga teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.
Santoso adalah DPO teroris yang diburu tim gabungan Polri dan TNI di Poso, Sulawesi Tengah.
Santoso akhirnya tewas usai baku tembak dengan aparat pada Juli 2016.
"Saya ditelepon ajudan (Presiden Joko Widodo), lalu orang pertama yang saya telepon Bapak Kapolri (Tito)," ujar Idham di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019).
Lalu, Idham bertemu langsung dengan Tito dan mengaku agak kaget setelah ditelepon Istana.
Padahal dia tidak pernah sebegitu gugup saat menjalankan tugas sebagai polisi.
"Saya bilang, saya nangkap Santoso berbulan-bulan saya tidak takut, tapi beliau (Tito) langsung tarik saya sembahyang lohor (zuhur) karena saya gemetar, saya untuk hadapi teror saya tidak gemetar, itu boleh tanya sama beliau pada hari Selasa (29/10/2019)," sambung Idham.
Ia pun mengaku awalnya tidak mengetahui bahwa dirinya akan ditunjuk sebagai Kapolri menggantikan Tito Karnavian, yang kini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.
Seusai bertemu Tito, Idham menuju Istana menemui Presiden Jokowi.
• Dipersilakan Anies Baswedan Buat Cek Anggaran DKI, Sri Mulyani Bakal Bicara dengan Tito Karnavian
Di Istana, Presiden Jokowi bertanya kapan Idham pensiun.
Mantan kapolda Metro Jaya ini menjawab akan lepas tugas pada 1 Februari 2021.
Ia pun mengaku sempat terdiam cukup lama sebelum menjawab kesediaannya menjadi Kapolri.
"Saya tidak tahu saya mau berkata apa, siapnya pun lama sekali baru saya (bilang) siap, antara bingung atau tidak."
"Namanya juga sudah kartu mati. Kalau main gaple, balak kosong, ibarat seperti itu," ungkap dia.
Namun, Idham mengaku teringat dengan saran Tito bahwa penunjukan itu merupakan perintah dari pimpinan tertinggi Polri. Maka dari itu, ia pun mengaku siap untuk melaksanakan amanah tersebut.
(Kompas.com/Devina Halim)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Idham Azis, Tak Gentar Hadapi Teroris, tetapi Gemetar Usai Diberitahu Jadi Kapolri", "Tito Karnavian Titip Pesan ke Idham Azis soal Satgas Saber Pungli...", dan "Idham Azis: Iyalah Saya Orang Tito Karnavian, Masa Orang Pangkostrad"