Polemik APBD DKI 2020
Unggah Meme Joker Anies Baswedan, Ade Armando Ngotot Tak Mau Disalahkan: Saya Cium Bau Busuk
Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando dilaporkan ke pihak kepolisian setelah diduga melanggar Undang-undang (UU) ITE.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando dilaporkan ke pihak kepolisian setelah diduga melanggar Undang-undang (UU) ITE.
Ade Armando dilaporkan setelah mengunggah meme foto Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang menyerupai tokoh utama dalam film Joker.
Saat menjadi bintang tamu di acara 'SAPA INDONESIA MALAM' yang diunggah channel YouTube KOMPASTV, Minggu (3/11/2019), Ade Armando bertemu dengan orang yang melaporkannya ke polisi, Fahira Idris.
Dalam tayangan itu, tampak Fahira Idris menyebut Ade Armando telah mencoreng nama Anies Baswedan.
• Persilakan Sri Mulyani Cek Anggaran Janggal DKI, Anies: Kalau Masih Kurang Pekerjaan, Saya Tambahin
• Disalahkan atas Lem Aibon Rp 82 Miliar, Anies Bongkar Data Anggaran Warisan Gubernur Terdahulu
Namun, Ade Armando membantah hal itu.
Menurut Ade, apa yang diunggah dan ditulisnya di laman Facebook merupakan suatu kenyataan.
Perdebatan di antara keduanya pun tak dapat dihindarkan.
"Dalam demokrasi bukannya saya mau menguliahi Anda, kegaduhan itu biasa. Yang enggak boleh kita sampai memfitnah misalnya, kita menghancurkan," kata Ade pada Fahira.
Ade pun mengaku sudah sering dipanggil pihak kepolisian, namun ia berhasil lolos dari jeratan hukum.
"Betul, saya berulang kali dipanggil (kepolisian)," ucap Ade.
Ade mengakui dirinya menulis di laman Facebook-nya bahwa Anies Baswedan merupakan menteri yang dipecat.
Diketahui, Anies Baswedan sempat menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Namun, tak lama setelah itu, Anies di-reshuffle dari kabinet.
"Menteri yang dipecat kan memang dipecat Pak Anies," ujar Ade.
"Reshuffle, bukan dipecat," sahut Fahira.
"Ya apa lah namanya," jawab Ade.
Fahira lantas mengajukan pertanyaan pada Ade.
"Saya mau tanya, Gubernur Anies jahat enggak? Ada enggak pernyataan dari pengadilan dia jahat?," tanya Fahira.
"Jahat sekali," ucap Ade.
Lantas, Fahira meminta Ade membuktikan bahwa Anies merupakan orang jahat.
"Apa? Apa buktinya dia jahat, ada enggak? Buktinya apa?," kata Fahira dengan nada tinggi.
Menjawab pertanyaan itu, Ade lantas menyinggung tentang anggaran pembelian lem aibon DKI Jakarta.
"Ya ada dong, yang tadi Anda bilang, rencana (Rp) 82 miliar ketahuan oleh seorang anak muda dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI)," jawab Ade.
"Kalau tidak dibongkar, ini akan lolos, (Rp) 82 miliar untuk beli aibon."
Ade lantas memberikan nasehatnya ke pada Fahira selaku anggota DPD RI.
"Anda itu mewakili rakyat, perjuangkan lah hak rakyat, rakyat jangan dicolong duitnya buat beli aibon," kata Ade pada Fahira.
"Loh, apakah saya tidak memperjuangkan?," jawab Fahira.
Menurut Ade, Fahira seolah tak mempermasalahkan anggaran pembelian lem aibon DKI Jakarta yang tak wajar.
"Enggak ada, Anda justru dengan senang hati, belum jadi. Rencana ketahuan bu, kalau enggak ketahuan jadi enggak rencana itu?," tanya Ade.
"Lah pasti ketahuan lah, ini kan buktinya semua anggota dewan punya hak untuk memeriksa," jawab Fahira.
• Soal Kejanggalan RAPBD DKI, PSI Peringatkan Anies Baswedan: Jangan sampai ASN Jadi Kambing Hitam
• Tuai Kritik dan Wajahnya Jadi Meme Joker, Anies Baswedan: Semua yang Ramaikan Itu Saya Terima Kasih
Menurut Ade, terdapat kejanggalan dalam kasus anggaran DKI Jakarta.
Sebab, meskipun jumlah anggarannya dinilai tak wajar, hingga saat ini belum ada satu pun pihak yang berurusan dengan kepolisian.
Ade lantas membahas tentang politisi PSI yang membongkar anggaran tak wajar DKI Jakarta itu.
"Enggak ada yang dipenjara, sekarang bayangkan si anggota PSI ini sekarang dimarah-marahin di DPRD Jakarta oleh orang-orang partai lain," terang Ade.
"Dia bahkan akan diadukan ke dewan kehormatan."
Lebih lanjut, Ade mengungkapka kecurigaannya.
"Jadi saya sih mencium ada sesuatu yang busuk di sini, saya melihat bahwa kebocoran ini akan terjadi kalau saja tidak diketahui," ujar Ade.
"Bu Fahira, saya menyarakankan Anda lebih memusatkan perhatian pada penyelamatan uang rakyat."
Simak video selengkapnya menit 7.00:
Anies Baswedan Tanggapi Kasus Anggaran Tak Wajar DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempersilakan pemerintah pusat untuk melakukan penyisiran anggaran janggal DKI Jakarta yang sedang ramai dibicarakan.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan YouTube realita Tv, Minggu (3/11/2019), presenter realita Tv Rahma Sarita menanyakan tanggapan Anies terhadap pemerintah pusat yang berencana menyisir anggaran DKI Jakarta.
Sarita bertanya kepada Anies soal Menteri Keuangan (Menkeu) Sri mulyani yang berkomentar akan bekerja sama dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk menyisir APBD DKI.
Anies menjawab, Mendagri sudah mengatakan bahwa urusan penganggaran berada dalam kewenangan daerah.
"Pak Mendagri mengatakan semua urusan penganggaran adalah urusan daerah," jelas Anies.
Ia lanjut menjawab, anggaran akan dicek oleh pemerintah pusat ketika sudah resmi diketok dan dipastikan menjadi anggaran yang nantinya digunakan.
"Ketika sudah diketok jadi anggaran, baru nanti di-review oleh pemerintah pusat," kata dia.
Anies mengatakan ketika masih dalam proses perancangan, hal tersebut merupakan ranah pemerintah daerah dan DPR.
"Ketika masih dalam proses, dapurnya (ranahnya) Pemda dengan DPR," katanya. (TribunWow.com)