Kabinet Jokowi
Beberkan Tugasnya Sebagai Menkominfo, Johnny Plate Sebut Diminta Langsung oleh Presiden Lakukan Ini
Menkominfo Johnny G Plate ingin membantu masyarakat Indonesia, khususnya dari sektor pertanian,peternakan dan nelayan melalui startup digital
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Presiden RI Joko Widodo meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate untuk terus mengembangkan industri teknologi informasi.
Satu di antara cara yang dipakai adalah gerakan 1000 startup (perusahaan rintisan).
Dikutip TribunWow.com dari kominfo.go.id, Selasa (5/11/2019), Johnny menjelaskan dirinya diminta langsung oleh presiden untuk memajukan industri teknologi informasi di Indonesia.
“Presiden minta supaya industri teknologi informasi kita ini perlu berkembang lebih baik," jelas Johnny di Gedung Nusantara II DPR RI, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Menanggapi hal tersebut, Johny mengatakan gerakan 1000 startup akan menjadi program utama untuk memajukan industri teknologi informasi di Indonesia.
"karenanya di sektor penggunaan tentu akan membuka ruang agar industri itu berkembang di Indonesia melalui Gerakan 1000 Startup,” kata Menteri Johnny.
Program Gerakan 1000 Startup nantinya diharapkan dapat menghasilkan startup digital yang mampu meraih status unicorn yang memiliki nilai valuasi di atas USD 1 miliar.
Lalu dapat menembus Unicorn menjadi decacorn dengan valuasi di atas USD 10 miliar.
“Ingin mempunyai Unicorn yang baru, kemudian meningkatkan status Unicorn menjadi Decacorn," jelas Johny.
Startup atau perusahaaan rintisan tersebut nantinya diharapkan akan mendekatkan jarak antar masyarakat.
• Menkominfo Sebut Lakukan Patroli Siber 24 Jam Penuh Demi Hak Sipil Warga Indonesia
Ia menambahkan, dirinya berharap dengan adanya Unicorn dan Decacorn baru, masyarakat yang berasal dari sektor pertanian, peternakan, dan nelayan, dapat tergabung di pasar modern dan mendapat keuntungan.
"Yang intinya mendekatkan jarak antara masyarakat. Khususnya masyarakat di sektor pertanian, peternakan, nelayan di daerah terluar, tertinggal termiskin dengan marketplace,” jelasnya.
Johnny berharap semua aplikasi yang ada saat ini digunakan demi kepentingan dan kebaikan masyarakat secara keseluruhan.
“Tentu yang kita inginkan, semua platform dan aplikasi-aplikasi yang ada ini digunakan dengan baik untuk kepentingan memfasilitasi masyarakat secara keseluruhan,” imbuhnya.
Unicorn di Indonesia
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (7/11/2019), Indonesia memiliki lima startup (perusahaan rintisan) yang telah mencapai nilai valuasi di atas USD 1 miliar.
Perusahaan rintisan yang telah mencapai nilai valuasi tersebut berhak mendapat gelar Unicorn.
Ada lima perusahaan rintisan di Indonesia yang berhak menyandang gelar Unicorn.
1. Gojek
Gojek dirintis oleh Nadiem Makariem, yang saat ini menjadi Menteri Pendidikan Kabinet Indonesia Maju.
Gojek berdiri pada tahun 2010 silam.
Perusahaan yang bernaung di PT Aplikasi Karya Anak Bangsa ini merupakan startup asal Indonesia pertama yang menyabet gelar Unicorn.
Gelar ini didapat setelah Gojek menerima kucuran dana sekitar 550 juta dollar AS (Rp 7,2 triliun) dari sejumlah investor pada Agustus 2016 lalu, seperti Formation Group, Sequoia Capital India, hingga Warburg Pincus.
Perusahaan ini berfokus terhadap layanan transportasi (GoRide dan GoCar), pengantaran makanan (GoFood) lalu layanan lain seperti pengiriman barang (GoSend) dan sebagainya.
Saat ini Gojek telah berhasil menembus Unicorn dan menjadi Decacorn dengan nilai valuasi di atas USD 10 miliar.
• Menkominfo Johnny Plate Bicara soal Kebebasan Pers: Kalau Sudah Kebablasan Kita Harus Perhatikan
2. Tokopedia
Perusahaan rintisan yang fokus di bidang e-commerce online-to-offline (O2O), Tokopedia, menjadi startup Unicorn kedua asal Indonesia setelah Gojek.
Perusahaan yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tahun 2009 berhasil mendapat gelar Unicorn setelah mendapat investasi dari Alibaba Group sebesar 1,1 miliar AS pada tahun 2017 lalu.
3. Traveloka
Traveloka adalah perusahaan rintisan yang fokus di bidang travel dan pemesanan hotel.
Startup ini didirikan oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang pada tahun 2012.
Traveloka mendapat status Unicorn setelah mendapat investasi dana dari Expedia, perusahaan yang juga bergerak di bidang yang sama dengan Traveloka.
Investasi sebesar USD 350 juta dari Expedia membuat Traveloka menyabet status Unicorn pada 2017.
Saat ini Traveloka memiliki layanan berupa tiket pesawat, kereta api, bus, sewa mobil, hotel, kuliner, tiket bioskop, hingga kecantikan.
4. Bukalapak
Bukalapak adalah perusahaan rintisan yang berfokus di bidang e-commerce.
Startup ini didirikan oleh Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid pada awal tahun 2010 silam.
Bukalapak mendapat status Unicorn setelah mendapat investasi dana dari Emtek Grup dan 500 Startups.
Perusahaan rintisan bidang e-commerce tersebut juga baru saja mendapat suntikan dana dari perusahaan asal Korea Selatan, Shinhan GIB.
Setelah mendapat suntikan dana, valuasi startup tersebut kini mencapai USD 2,5 miliar.
5. Ovo
Ovo merupakan perusahaan rintisan yang menyediakan layanan pembayaran elektronik.
Perusahaan rintisan ini menawarkan kemudahan dalam bertransaksi dengan mitra yang bergabung dengan Ovo.
Ovo lebih dikenal sebagai layanan pembayaran untuk jasa yang disediakan oleh Grab.
Startup ini dibentuk oleh Grup Lippo, dan memiliki nilai valuasi USD 2,9 miliar.
Angka tersebut berdasarkan CB Insight diraih sejak 14 Maret 2018.
• Sosok Kevin dan Andre yang Gantikan Posisi Nadiem Makarim di Gojek, Berikut Tugas Keduanya
Nadiem Makarim, Pendiri Gojek Kini Jadi Menteri
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (23/11/2019), Nadiem Makarim resmi menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Kabinet Indonesia Maju.
Pendiri startup GoJek tersebut dikenalkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Rabu (23/10/2019), bersama menteri-menteri lain di Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Nadiem menjadi satu di antara sosok yang menjadi pusat perhatian di kabinet baru.

Itu terjadi lantaran ia menjadi menteri termuda di kabinet ini.
Presiden Jokowi menetapi janjinya yang mengatakan akan menarik menteri-menteri muda.
"Kita akan membuat terobosan-terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM yang siap kerja, siap berusaha, dan link and match antara pendidikan dan industri," kata Jokowi.
Sebelum diangkat menjadi menteri, Nadiem mengatakan telah resmi mundur dari jabatannya di GoJek Indonesia.
Kini lulusan Brown University dan Harvard University itu tidak memiliki kewenangan apa pun di GoJek.
Hal itu juga diamini startup decacorn tersebut dengan mengumumkan co-CEO baru, yakni Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi.
(TribunWow.com/Anung Malik)