Kabinet Jokowi
Moeldoko Tegaskan akan Tegur Menteri yang Salahi Aturan, meski Ada 3 Ketum Parpol: Gak Peduli Siapa
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko mengimbau para menterinya agar tak membuat kebijakan yang berseberangan dengan visi misi presiden.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko mengimbau para menterinya agar tak membuat kebijakan yang berseberangan dengan visi misi presiden.
Moeldoko mengaku tak pandang bulu untuk memberikan teguran pada para menteri jika mereka dianggap bersalah.
Meskipun, ada tiga ketua umum (ketum) partai politik (parpol) yang kini menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (5/11/2019), tiga ketua umum partai politik yang menduduki kursi menteri yakni Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Plt Ketua Umum PPP Suharso Monarfa.
• Prabowo Subianto Terima Kunjungan 3 Duta Besar Sekaligus, Termasuk Korsel: Lihat Foto-foto Berikut
• Ditanya soal Kemungkinan Prabowo Subianto Balik Jadi Oposisi, Rocky Gerung Ungkit Janji sang Menhan
Terkait hal itu, Moeldoko mengaskan tak akan sungkan memberikan teguran pada para menteri.
"Enggak. Kita enggak sungkan-sungkan, sepanjang itu masing-masing bermain di areanya," ucap Moeldoko, Senin (4/11/2019).
Moeldo menyatakan, dirinya tak peduli mengenai profil menteri tersebut.
Ia mengaku akan tetap menegur para menteri yang menyalahi aturan.
"Area saya bisa menjangkau ke menteri, kok. Kalau ada kementerian yang perlu diluruskan, saya luruskan. Enggak peduli siapa pun," ucap Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko juga mengimbau para menteri untuk tetap menjunjung tinggi visi misi presiden dan wakil presiden.
"Ya, kalau ada menteri yang sudah mulai belok, bisa untuk kepentingan politik tertentu, ya saya akan kencang itu (tegur). Akan kenceng. Enggak bisa," ujar Moeldoko.
Menurutnya, semua menteri yang masuk kabinet baru harus memiliki tujuan untuk memajukan negara.
"Karena ini kita masuk kabinet harus berpikir untuk nation. Untuk semua kepentingan publik. Bukan untuk kepentingan kelompok tertentu," imbuhnya.
Keberaniannya menegur para menteri yang bersalah itu disebut Moeldoko karena dirinya sudah mendapat kepercayaan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengaku akan menjalankan tugasnya secara profesional.
Meksipun menteri yang ditegur lebih senior dibandingkan dirinya.
"Karena percuma aku di sini dikasih kepercayaan kalau enggak bisa menjalankan tugas karena memberatkan Presiden nanti," ujar Moeldoko.
"Kalau saya harus marah, ya saya marah. Kan begitu saja. Dan itu pernah saya lakukan."
• Soroti Anggaran Kemenhan, Pandji Pragiwaksono Sebut Ucapan Prabowo di Pilpres 2019: Hih Bocor-bocor
• Soal Posisi Prabowo di Kabinet, Rocky Gerung Prediksi Adanya Reshuffle: Dia Cuma Diumpankan di Situ
Terkait urusan teur-menegur, Moeldoko selaku Kepala KSP mengaku sudah pernah menegur seorang menteri.
Hal itu menurutnya disebabkan karena menteri tersebut saling sindir di ruang publik.
Namun, Moeldoko enggan menjelaskan lebih lanjut siapa menteri yang pernah ia tegur.
Rocky Gerung Komentari soal Kemungkinan Prabowo Jadi Oposisi
Pengamat politik, Rocky Gerung memberikan komentarnya terhadap keberadaan Prabowo Subianto dalam kabinet.
Bahkan, Prabowo Subianto diperkirakan akan bersama-sama dengan Kabinet Jokowi apapun yang terjadi.
"Maka iya akan bersama-sama di situ, di mana arah kapal itu. Mungkin akan berlabuh darurat ada dalam sekoci yang sama bersama dengan mereka yang berlabuh darurat," jelas Rocky Gerung channel YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa (5/11/2019).
Lantas, pria asal Manado itu menyinggung janji Prabowo Subianto saat mencalonkan diri sebagai Calon Presiden.
"Iya, jadi dulu Prabowo berjanji saya akan timbul tenggelam bersama rakyat sekarang dengan terpaksa dia bisa musti katakan timbul tenggelam bersama Jokowi," kata dia.
Pada kesempatan itu, Rocky Gerung turut membahas spekulasi politik jika Prabowo Subianto menjadi menteri.
"Posisinya pas sebagai Menhan jadi kalau ditanya kualifikasi teknisnya oke, pas sebagai Menhan."
"Tapi masuknya Prabowo sebagai Menhan, justru menimbulkan spekulasi politik."
"Orang yang menganggap diam-diam Prabowo masuk kabinet sebetulnya menginginkan Prabowo melakukan sesuatu semacam aktivitas membangun kekuasaan di dalam," ujar Rocky Gerung.
Meski banyak isu yang menyebutkan bahwa Prabowo Subianto bahkan bisa mengambil alih kekuasaan, Rocky Gerung menilai itu tak mungkin terjadi
"Lalu muncul teori di dalam bahwa itu nanti ada keretakan di kabinet maka sangat mungkin Pak Prabowo akan tampil sebagai penyelamat kabinet atau bahkan lebih gila lagi, at least-nya mengambil alih kekuasaan dengan model triumvirat (tiga penguasa)."
"Saya menganggap itu kekonyolan," katanya.
Pasalnya, Jokowi pasti sudah mengantisipasi hal tersebut sebelumnya.
Bahkan, jika benar terjadi maka Prabowo Subianto pasti akan segera disingkirkan dari Kabinet Jokowi.
"Kalau misalnya Prabowo melakukan hal yang bagi Jokowi membahayakan kedudukan Jokowi karena persaingan maka yang di-reshuffle Jokowi," jelas dia.
Tak hanya itu, Rocky bahkan menyebut kemungkinan lain.
"Jadi sangat mungkin juga Prabowo diumpankan di situ untuk bikin kesalahan supaya di-reshuffle, ini analisis saja," ujar Rocky.
"Tapi yang lebih bahaya adalah berharap bahwa akan terjadi dua matahari di kabinet, itu enggak mungkin terjadi."
Terkait pembangunan kekuasaan di kabinet, Prabowo disebut Rocky kemungkinan besar tak akan melakukan itu.
"Karena Prabowo dengan sendirinya kalau orang anggap dia patriot dia enggak akan lakukan itu," ucap Rocky.
Menurut Rocky, Jokowi pasti tak akan membiarkan jika Prabowo berusaha mengambil alih kekuasaan.
"Kalau orang anggap bahwa Prabowo menyimpan strategi maka Jokowi dari awal tahu strategi itu, maka (Prabowo) dia akan di-preemptive (berhentikan) untuk mencegah Prabowo melakukan power building dalam kekuasaan," ujarnya.
Lihat videonya sejak menit ke-7.19:
(TribunWow.com)