Breaking News:

Terkini Daerah

Kisah Inspiratif Pemulung Pemilik Warung Makan Dibayar Pakai Sampah hingga Bisa Biayai Kuliah Anak

Sarimin dan istrinya dianggap menginspirasi banyak orang dengan membuat warung makan yang hanya menerima sampah plastik untuk membayar makanan.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA
Sarimin penjual warung makan yang punya konsep unik bayar pakai plastik di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Minggu (3/11/2019) 

Kemudian, Sarimin dan Suyatmi mengelola warung tersebut hingga menjadi berkah bagi mereka tak terkecuali bagi para pemulung yang mengais rezeki dari sampah.

"Sebelum buka warung ini, dulu tahun 2013 saya dan istri saya cuma pemulung."

Pasangan Sarimin (dua dari kiri) dan Suyatmi (paling kiri) menimbang sampah plastik dari pemulung yang akan ditukarkan dengan seporsi makan di Kantin Gas Methan, di kompleks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2016). Pembelian makanan dengan plastik dilakukan atas inisiatif bersama Unit Pengelola Teknis (UPT) TPA Jatibarang dengan pengelola warung untuk mengurangi beban sampah plastik di TPA yang sulit terurai. Kantin tersebut juga menggunakan bahan bakar gas metana yang diolah dari tumpukan sampah.(KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
Pasangan Sarimin (dua dari kiri) dan Suyatmi (paling kiri) menimbang sampah plastik dari pemulung yang akan ditukarkan dengan seporsi makan di Kantin Gas Methan, di kompleks Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/6/2016). Pembelian makanan dengan plastik dilakukan atas inisiatif bersama Unit Pengelola Teknis (UPT) TPA Jatibarang dengan pengelola warung untuk mengurangi beban sampah plastik di TPA yang sulit terurai. Kantin tersebut juga menggunakan bahan bakar gas metana yang diolah dari tumpukan sampah.(KOMPAS/GREGORIUS MAGNUS FINESSO)

"Sehari-harinya cari rosok dan sampah buat sekolahin anak dan kebutuhan hidup. Modal juga gak punya. Lalu ketemu Pak Agus dari UPT, akhirnya tercetus ide buka warung ini," jelas Sarimin.

Setiap harinya, lanjut Sarimin, sampah plastik yang dibawa dari pemulung akan ditimbang kemudian ditukarkan dengan seporsi makan di warung kecil miliknya.

Menu di sana pun dijual dengan harga yang relatif murah.

Tak heran bila banyak pemulung yang saban hari datang ke warungnya.

Kisah Junaedi, Buruh Bengkel Rakit Helikopter Pribadi karena Bosan Kemacetan, Lihat Penampakannya

Akhir-akhir ini, menurut Sarimin, pelanggannya bukan hanya para pemulung, melainkan juga para sopir truk pengangkut sampah.

Bahkan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi juga sempat bertandang ke warungnya saat melakukan kunjungan lantaran penasaran ingin membeli makan dengan cara yang unik.

"Pak Wali juga pernah makan di sini tapi enggak bawa plastik, bawanya uang," kata Sarimin sambil tertawa.

Membiayai kuliah kedua anaknya

Sarimin patut bersyukur, selama menekuni aktivitas tersebut, dalam sehari ia mampu mendapatkan keuntungan sebesar Rp 100.000.

Dari penghasilan tersebut, dirinya bisa menyekolahkan kedua anaknya hingga jenjang kuliah.

"Penghasilan yang didapat sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta setiap bulan."

"Buat bayar kuliah anak saya. Dua-duanya alhamdulillah bisa kuliah. Anak pertama sudah lulus dan kerja."

"Kalau yang kedua kuliah juga sambil bantu-bantu nyopir truk sampah," kata Sarimin yang memiliki dua putra ini.

VIRAL Kabar Pasien di Ambulans yang Sopirnya Dihentikan Polisi Akhirnya Meninggal Dunia: HOAKS

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
sampahSemarangInspiratif
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved