Kabar Tokoh
Fahira Idris Sebut Dirinya Terima 250 Pesan Whatsapp untuk Usut Kasus Meme Joker Anies Baswedan
Fahira Idris mengaku dirinya menerima banyak masukan untuk melaporkan kritik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Anggota DPD RI Fahira Idris melaporkan pembuat meme Joker Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ade Armando karena banyaknya laporan yang ia terima.
Fahira mengaku menerima ratusan sms, Whatsapp dan email terkait laporan meme Anies Baswedan.
Dikutip TribunWow.com dari unggahan video kanal youtube KompasTv, Minggu (3/11/2019), mulanya Fahira menjelaskan soal kritik Joker yang dilakukan oleh Ade adalah hal yang salah.
"Kritik dengan (dibandingkan) mengubah wajah seorang gubernur menjadi Joker itu sangat berbeda sekali," terangnya.
Fahira kemudian menjelaskan berbagai cara mengkritik yang bisa dilakukan.
"Kritik itu bisa melalui bicara, atau menulis seperti yang saya lakukan," terangnya.
Ia menyayangkan status Ade yang merupakan dosen.
Menurutnya sebagai dosen, Ade seharusnya mengerti bagaimana cara menyampaikan kritik yang baik dan benar.
"Dia kan dosen, artinya orang terpelajar, harusnya tahu cara mengkritik yang baik dan benar seperti apa," tegasnya.
Ia takut jika Ade tidak diluruskan, caranya mengkritik akan dirasa sebagai suatu hal yang biasa.
"Jangan nantinya itu seperti pembenaran cara mengkritik," jelas dia.
• Anies Tegaskan Dirinya Tak akan Urus Meme Joker: Kedengkian Itu Enggak Ada Obatnya
Fahira kemudian mengkhawatirkan bila mahasiswa dan mahasiswi Ade akan mengikuti caranya mengkritik.
"Dan akhirnya semua nanti murid-muridnya ini merasa itu fine-fine (baik-baik) saja," terang dia.
Ketika Fahira ditanya mengapa dirinya tidak pernah keberatan ketika banyaknya meme jokowi yang beredar.
Ia menjawab di kasus meme Joker Anies, sudah banyak yang mengajukan keberatan.
"Sudah banyak yang mengajukan keberatan (terhadap meme Joker Anies)," kata dia.
Ia mengatakan tidak semua kasus kritik meme dia yang melaporkan.
"Jangan memberikan beban itu kepada saya," katanya.
Fahira menjelaskan Jokowi pasti sudah memiliki relawan yang akan melaporkan kasus meme begitu pula dengan Anies.
"Pak Jokowi yang melaporkan ya pasti relawannya, Pak Gubernur ya mungkin relawannya juga," tambahnya.
Lalu ia menjelaskan dirinya pernah menerima banyak masukan untuk melaporkan Ade.
"Saya tanggal 1 November menerima 300 sms, 250 Whatsapp yang masuk dan 375 e-mail," terangnya.
Saat menerima pesan-pesan tersebut, Fahira mengaku masih belum mengetahui kasus yang terjadi.
• Tanggapi Meme Joker yang Viral, Anies Baswedan Sebut Penghinanya Tak Memiliki Kehormatan
"Saya belum tau ada kasusnya (meme Joker Anies)," tambahnya.
Namun ketika dirinya melihat akun Faceook dari Ade Armando, ia mengatakan dirinya terkejut melihat meme Joker Anies.
"Begitu saya liat facebooknya Ade Armando, saya sangat terkejut, saya melihat ada foto seperti itu dirusak memakai baju resmi gubernur," tuturnya.
Fahira kemudian menjelaskan juga ada kata-kata yang tidak sepantasnya digunakan.
"Kemudian ada kata-kata gubernur jahat berawal dari menteri yang dipecat," jelasnya.
Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 0.50
Klarifikasi Ade Armando
Dikutip TribunWow.com dari wartakota.tribunnews.com, Minggu (3/11/2019), Ade Armando pelaku dibalik pengunggah meme foto Anies Baswedan yang menjadi viral memberikan klarifikasinya.
Ade mengatakan meme yang diunggah olehnya ke sosial media bukan buatan dirinya.
Ia mengatakan dirinya hanya menyebarkan meme Anies berwajah Joker tersebut .
• Unggah Foto Anies Baswedan yang Diubah Jadi Joker, Akun Facebook Ade Armando Dilaporkan ke Polisi
"Meme itu sendiri bukan buatan saya. Tapi saya secara sadar menyebarkannya," ujar Ade Armando saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/11/2019).
Meskipun dia tidak membuat meme tersebut, Ade mengatakan konten meme tersebut sesuai dengan apa yang ia ingin katakan kepada Anies dan masyarakat.
"karena isinya memang sesuai dengan apa yang ingin saya sampaikan kepada Anies dan kepada publik," tambahnya.
Aksi mengunggah meme tersebut dilakukannya lantaran dirinya kecewa terhadap penemuan kejanggalan anggaran APBD DKI Jakarta.
"Itu merupakan penghamburan uang rakyat yang luar biasa. Menurut saya, apa yang dilakukannya jahat," ucap dia.
Terkait adanya pelaporan dirinya ke polisi, Ade mengatakan ia siap untuk diperiksa.
"Saya siap diperiksa," tegasnya.
Ade yakin dirinya tidak merasa bersalah dalam kasus meme Anies berwajah Joker.
"Saya merasa sama sekali tidak bersalah, apalagi kalau tuduhannya saya mengubah gambar Anies," tambahnya.
(TribunWow.com/Anung Malik)