Polemik APBD DKI 2020
Enggan Ungkap Cacat Sistem Anggaran Era Ahok ke Publik, Anies Tegaskan Dirinya Tak Ingin Cekcok
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya tidak membongkar soal sistem bermasalah ke publik karena tidak ingin ada keributan
Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan dirinya tidak membongkar soal sistem bermasalah ke publik dari era sebelumnya, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), karena tidak ingin ada keributan.
Anies Baswedan mengatakan bahwa setiap aplikasi pasti mengalami revisi dan peningkatan untuk menjadi lebih baik.
Dilansir TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube realita tv, Minggu (3/11/2019), di awal perbincangan, Anies meminta untuk terbuka bagi pihak yang merasa tersinggung karena dia membahas kecacatan sistem aplikasi anggaran.
"Namanya aplikasi itu terus menerus mengalami peningkatan, enggak usah sensitif," jelas Anies.
Ia mengatakan pihaknya telah menemukan kecacatan pada aplikasi yang harus segera dikoreksi.
"Kita menemukan ada lubang (kesalahan sistem) yang harus dikoreksi," jelasnya.
Menurut Anies saat ini nilai-nilai tak masuk akal pada anggaran dapat masuk karena adanya celah pada sistem.
"Karena seperti sekarang memasukkan apa saja masuk," kata dia.
Kemudian Anies menjelaskan pihaknya sudah mengetahui kejanggalan tersebut sejak tahun lalu.
"Ramainya sekarang, kita mengetahui dari tahun lalu," jelasnya.
• Anies Sebut Angka Tak Masuk Akal APBD Ada sejak Era Ahok, Bedanya Tidak Ada yang Foto dan Menyebar
Kesalahan tersebut ditemukan Anies saat di pertengahan tahun 2018.
"Saya mulai bertugas akhir 2017, kemudian 2018 mulai pertengahan saya mulai melihat ini bermasalah sistem ini," kata Anies.
Segera setelah menemukan kesalahan tersebut, Anies menyiapkan peningkatan sistem.
"Lalu, langsung kita siapkan untuk melakukan upgrade (peningkatan)," lanjutnya.
Ia mengatakan hingga kini proses peningkatan tersebut masih terus berjalan.
"2018 proses itu berjalan, sampai sekarang sampai 2019," katanya.
Anies mengatakan hasil peningkatan sistem baru bisa dipakai Januari 2020.
"Baru bisa dipakai Januari 2020," jelasnya.
Alasan tidak segera digantinya sistem adalah karena sistem yang sudah berjalan tidak bisa diganti secara mendadak.
"Karena kalau sistem seperti ini tidak bisa dicopot diganti di tengah jalan," kata dia.
Alasannya adalah karena penganggaran dilakukan sejak bulan Januari.
"Kan penganggaran itu satu tahun anggaran dari bulan Januari sampai diputus nanti," kata dia.
Ia kembali mengingatkan, sistem tersebut baru bisa diganti mulai Januari tahun depan.
"Sehingga kita baru bisa menggunakan sistem ini mulai Januari tahun depan," katanya.
Namun Anies mengatakan perkembangan perbaikan sistem tersebut telah berjalan selama setahun.
"Tapi proses development-ny (perkembangannya) berjalan satu tahun," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya sudah di tengah proses mengganti sistem bermasalah tersebut.
"Jadi kita ini sudah tengah-tengah proses mau mengganti," ucapnya.
Anies kemudian menegaskan alasan dirinya tidak pernah mengangkat kesalahan tersebut ke publik.
"Kita udah thau masalah ini, kita tidak mengangkatnya ke publik," jelasnya.
"Kita tidak mempermalukan siapapun, kita tidak mau menjelekkan siapapun, kita tidak mau menunjukkan sistem ini bermasalah," tambahnya.
• Anies Tegaskan Dirinya Tak akan Urus Meme Joker: Kedengkian Itu Enggak Ada Obatnya
Ia bertanya apakah ada yang pernah mendengar dirinya berbicara tentang sistem yang bermasalah sebelum sekarang ini.
Ia yakin tidak akan pernah ada yang mendengar dirinya menyatakan hal tersebut.
"Pernah dengar Anies mengatakan pada publik sistem bermasalah? tidak pernah," jelasnya.
Anies tidak ingin membuat keributan dengan memperlihatkan kecacatan sistem yang ditemukan dari era sebelumnya.
"Saya tidak mau memancing percekcokan yang tidak perlu," tegas Anies.
Menanggapi pernyataan bahwa dirinya diam saja ketika mengetahui hal tersebut.
Anies mengatakan dia tidak menyembunyikan hal tersebut.
"Bukan disembunyikan, saya tidak menjadikan ini komoditas politik," katanya.
Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 2.23:
Anies Sebut Sistem Bermasalah
Dikutip TribunWow.com dari program iNews Sore di iNews Tv, Kamis (31/10/2019), Anies mengungkapkan sistem yang selama ini dipakai bermasalah.
"Hal itu terjadi karena sistem yang kita pakai mengikuti sebuah proses yang harus semuanya dirinci secara detail," ujar Anies.
Ia mengatakan, dalam penyusunan anggaran pada sistem harus menuliskan unsur-unsur kegiatan.
Menurutnya, hal tersebut tidak perlu ikut dituliskan.
"Sesungguhnya yang dibutuhkan hanya sampai kegiatan saja," katanya.
• Pemprov DKI akan Luncurkan Sistem Anggaran Baru, Anies Baswedan: Akan Lebih Smart
Ia lalu mengilustrasikan penyusunan anggaran untuk kegiatan panggung kesenian.
"Diadakan anggaran satu miliar, kemudian sistem mengharuskan kegiatan-kegiatan dituliskan sampai komponennya, di saat belum tentu komponennya sudah siap," tuturnya.
"Apabila sudah terdapat komponennya, staf akan dengan mudah menuliskannya, tapi jika belum ada komponennya maka mereka akan memilih apa saja yang ada yang penting angkanya sampai satu miliar," tambahnya.
Hal tersebut dilakukan agar memenuhi jumlah total anggaran kegiatan.
Lebih lanjut Anies menjelaskan sistem ini tersebut tidak pintar karena pengisiannya harus dicek secara manual.
"Ini adalah sistem digital tetapi ketika sampai pada pengisian ini bukan smart (pintar), pengisiannya karena harus checking (cek) manual," jelas Anies.
Video selengakpnya dapat dilihat mulai menit 0.35:
(TribunWow.com/Anung Malik)