Kabar Tokoh
Rocky Gerung Nilai Radikalisme Pengalihan Isu dari Ekonomi Gagal, Relawan Jokowi: Well Mungkin, tapi
Rocky Gerung mengatakan, suatu pemerintahan yang gagal dalam menyejahterakan masyarakat biasanya akan mencari-cari isu lain.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Well mungkin ada hubungannya dengan ekonomi, tapi kita enggak bisa harus nutup mata dong kenyataan bahwa sejak 2014, 2017, 2018, 2019 isu agama terus muncul," kata Ade Armando.
Lihat videonya sejak menit awal:
Rocky Gerung Sindir Menkopolhukam Mahfud MD soal Radikalisme
Rocky Gerung sempat menyindir Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD terkait definisi radikalisme.
Sedangkan, istilah radikalisme kini tengah ramai dibahas terkait fokus Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin memberantas gerakan tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Realita TV pada Minggu (3/10/2019), menurut Rocky Gerung istilah radikalisme itu dapat menciptakan berbagai pandangan.
Padahal menurut Rocky Gerung, radikalisme merupakan upaya berpikir maksimal untuk melakukan perubahan total.
"Ini istilah yang kemudian menghasilkan kebingungan, juncto kecemasan, padahal istilah itu, istilah akademis artinya upaya untuk menghasilkan perubahan total, upaya untuk berpikir maksimal, upaya untuk debat dengan dengan argumentasi yang kuat."
"Jadi itu seluruh aktivitas positif itu sebetulnya," jelas Rocky Gerung.
Namun, istilah radikalisme kini justru dianggap momok bagi masyakarakat.
Pasalnya, Rocky Gerung menilai istilah radikalisme yang disebut-sebut akhir-akhir ini sebenarnya digunakan untuk kepentingan politik.
"Tapi kemudian istilah itu jadi berbau politik, pindah di ruang kampus masuk ke dalam wacana politik sehingga itu yang menimbulkan kecemasan," katanya.
Bahkan, Rocky Gerung sempat menyinggung Menteri Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD yang menyebut istilah radikalisme dengan bernada ancaman.
"Karena kalau sampai sekarang di kita dengar tuh tadi malam saya lihat Pak Menkopolhukam yang baru mengucapkan kata itu, di dalam intonasi ancaman."
"Kalian begini, kita begini, akhirnya dia sendiri enggak mampu untuk menghasilkan ulang kejernihan pikiran dari kata radikalisme," papar pria asal Manado tersebut.