Breaking News:

Kabinet Jokowi

Dari Politisi Jadi Menteri, Johnny Plate Singgung soal Keahlian: Ya Maaf Buat yang Enggak Masuk

Menkominfo Johnny G Plate menyanggah pandangan tentang politisi yang menjadi menteri tak memiliki keahlian di bidang masing-masing.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate menyanggah pandangan tentang politisi yang menjadi menteri tak memiliki keahlian di bidangnya. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate menyanggah pandangan tentang politisi yang menjadi menteri tak memiliki keahlian di bidang masing-masing.

Johnny G Plate menyebut semua orang yang ditunjuk oleh presiden pasti memiliki keahlian dalam bidang masing-masing.

Baik itu menteri yang berasal dari partai politik (parpol) atau dari luar parpol.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan 'SATU MEJA' yang diunggah channel YouTube KOMPASTV, Jumat (1/11/2019), Johhny menyebut semua menteri profesional dalam bidang masing-masing.

Soal Kabinet Indonesia Maju, M Qadari Bandingkan Orde Baru dan Jokowi: Pak Harto Pilih Orang Hebat

Rocky Gerung Sebut Prabowo Bisa Jadi Menteri Pertama yang Kena Reshuffle jika Hal Ini Dilakukan

"Jangan didikotomikan bahwa antara menteri dari unsur partai politik versus profesional, tidak, dua-duanya harus profesional," ucap Johnny.

"Profesional dari partai politik dan profesional yang berasal dari non partai politik."

Menurutnya, semua menteri dari parpol ataupun non parpol tetap berada di bawah naungan pengawasan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ini diukur nanti kinerjanya di bawah leadership presiden dan manajemen presiden, itu yang harus jadi perhatian," ucap Johnny.

Lantas, ia memberikan pendapatnya terkait pandangan banyak orang tentang profesionalitas politisi yang menjadi menteri.

"Seolah-olah kita ini digambarkan yang non partai politik adalah profesional, yang dari partai politik amatir atau tidak layak," ujar Johnny.

Johnny lantas menyebut pandangan tersebut sebagai 'khilaf logika'.

"Ini cara berpikir juga yang khilaf ini, khilaf logika ini," kata dia.

Lebih lanjut, Johnny memberikan pendapatnya tentang permintaan maaf Jokowi karena tak dapat mengakomodasi semua orang untuk jadi menteri.

"Kalau minta maaf sih lihat sisi yang lain, ada 300 orang yang profesional yang bisa menjadi menteri, tapi hanya terbatas yang bisa jadi menteri," kata dia.

"Yang tidak bisa jadi menteri mohon maaf karena aturan tidak bisa semuanya."

Ia lantas menyebut bahwa banyak orang profesional di Indonesia yang sebenarnya layak dijadikan menteri.

"Jadi sebetulnya itu memberikan gambaran bahwa tokoh nasional kita ini banyak yang siap jadi menteri, karena ada yang bisa jadi menteri, hanya seat-nya yang terbatas," ujar Johnny.

"Seat itu diatur undang-undang, presiden tidak bisa menambah."

38 orang yang dipilih menjadi menteri dan jabatan sejajar menteri itu dinilainya adalah yang terbaik di antara pilihan yang baik.

"Presiden memilih yang terbaik di antara yang baik, bukan yang terbaik di antara yang baik," kata Johnny.

Terkait pernyataan itu, Budiman Tanuredjo selaku pembawa acara lantas mengajukan pertanyaan soal wakil menteri (wamen).

"Termasuk 12 wamen akan ditambah menjadi 34 wamen gitu?, ucap Budiman.

"Kalau itu kan tidak ada rencananya, gagasan dari mana itu? Saya malah belum mendengar," jawab Johnny.

Soal Tetty Paruntu Tak Jadi Menteri, Rocky Gerung Imbau Jokowi Minta Maaf: Dia Dipermalukan

Bantah Tak akan Terima Gaji sebagai Menteri, Prabowo: Kami Pakai untuk Sebaik-baiknya

Johnny menyatakan, dirinya tak mau berandai-andai terkait jumlah wamen.

"Kan sudah dilakukan ada yang dari unsur partai politik, non partai politik di menteri, dan ada yang di wamen, itu yang ada saat ini," ucap Johnny.

"Saya tidak bisa berandai-andai kalau presiden menambah, atau tidak menambah, atau bisa saja dikurangi."

Simak video selengkapnya berikut ini menit 5.07:

Rocky Gerung Sedut Prabowo akan Direshuffle

Pengamat Politik, Rocky Gerung menmprediksi Prabowo Subianto akan menjadi orang pertama yang akan di-reshuffle dari Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Rocky Gerung menyatakan hal itu setelah menyoroti kekuasaan Prabowo Subianto dalam kabinet.

Diketahui Prabowo Subianto kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan periode 2019-2024.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Rocky Gerung saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Rosi' yang diunggah channel YouTube KOMPASTV, Kamis (31/10/2019).

Tak hanya menyinggung tentang reshuffle kabinet, Rocky juga menduga adanya persaingan antara Prabowo dan Mahfud MD.

Terkait susunan kabinet baru, Rocky menyebutnya dengan istilah 'Piala Kaleng'.

"Itu kan memperlihatkan bahwa ini seperti 'Piala Kaleng'," kata Rocky.

Tak hanya itu, Rocky melanjutkan pernyataannya dengan menyinggung istilah 'Kabinet Dempulan' .

"Supaya enggak kedengeran kalengnya didempul tebel gitu, itu 'kabinet dempulan' semua," imbuhnya.

Menyebut 'piala kaleng' hingga 'kabinet dempulan', Rocky mengaku sebetulnya tak memiliki kepentingan terkait kabinet Jokow-Ma'ruf.

"Jadi saya bukannya pesimis atau optimis, enggak ada soal bagi saya, saya hanya mengamati postur awal," terangnya.

Ia lantas menyinggung soal kemungkinan adanya pembentukan kekuasaan (power building) oleh Prabowo.

"Lalu kemudian diisukan Prabowo bikin power bulding segala macam, loh begitu Prabowo terlihat membuat power building dia yang akan di reshuffle pertama itu," ucap Rocky.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

WOW TODAY:

Tags:
Johnny PlateKabinet JokowiMenteri
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved