Polemik APBD DKI 2020
Tanggapi soal RAPBD DKI, Djarot: Kalau Sistemnya Tidak Smart, Dibikin Lebih Smart Dong
Mantan Gubernur DKI Jakarta tanggapi kisruh mengenai RAPBD DKI Jakarta 2020,Kamis (31/10/2019).
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menanggapi polemik mengenai RAPBD DKI Jakarta 2020, Kamis (31/10/2019).
Dikutip dari program Apa Kabar Indonesia Malam di TvOne, Djarot beranggapan kalau sistem yang bermasalah harus dibenahi.
Djarot tampak menyinggung soal pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut ada kesalahan pada sistem.
"Kalau sistemnya tidak smart, ya dibikin lebih smart dong, saya tahu Pak Anies orang yang smart," ujarnya.
Djarot berpendapat, secanggih apapun sistemnya itu tergantung pada manusia yang memanfaaatkannya.
"Se-smart apapun sistemnya, tapi kalau orang yang memanfaatkan sistem itu tidak smart, ya akhirnya berantakan," ujarnya.
• Dari Lem Aibon Rp 82 Miliar hingga Bolpoin Rp 123,8 Miliar, Inilah Temuan PSI dalam APBD DKI Jakarta
Menurutnya, publik harus berterima kasih pada pihak yang menemukan kejanggalan ini.
Dengan ditemukannya kejanggalan-kejanggalan pada rancangan ini, maka akan ada penyempurnaan pada mekanisme.
"Mari kita perbaiki bersama-sama," tambahnya.
Ia lalu meruntut lagi tentang rancangan sistem tersebut.
"Sistem ini dirancang sampai ke satuan tiga dan kita ingin ada transparansi," kata Djarot.
"E-Budgeting itu kuncinya adalah supaya anggaran yang disusun oleh pemprov itu betul-betul diketahui oleh publik."
Satuan tiga merupakan sistem yang digunakan agar dapat mengetahui harga barang tersebut dapat di mark up atau tidak.
Dengan cara tersebut maka pemerintah dapat menekan angka korupsi atau hal-hal yang tidak perlu.
Djarot juga menyatakan dengan adanya satuan tiga maka akan menguntungkan DPRD.