Kabinet Jokowi
Dengar Dosen UI Bahas Celana Cingkrang, Rocky Gerung Tertangkap Kamera sampai Elus-elus Kepala
Perdebatan sengit terjadi pengamat politik Rocky Gerung dengan Dosen Ilmu Komunikasi UI, Ade Armando di acara Rosi di Kompas TV.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik, Rocky Gerung tertangkap kamera garuk-garuk kepala saat mendengar Dosen Ilmu Komunikasi UI, Ade Armando ketika membahas radikalisme di Indonesia.
Hal itu terjadi ketika Rocky Gerung dan Ade Armando menjadi bintang tamu di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (31/10/2019).
Dalam acara tersebut, Ade Armando mengungkapkan pendapatnya terkait keputusan Jokowi menunjuk Fachrul Razi duduk di kursi kabinet.
• Usulkan Pelarangan Cadar, Menag Fachrul Razi: Tidak Ada Hukumnya di Alquran dan Hadis
• Lawan Radikalisme, Kapolri Baru Idham Azis Sebut akan Rangkul Kemenag dan Kemensos
Diketahui, Fachrul Razi merupakan Jenderal Purnawirawan TNI yang diangkat menjadi Menteri Agama (Menag) periode 2019-2024.
"Saya pikir kita enggak usah menutupi fakta bahwa ini semua penunjukkan para jenderal, penunjukkan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama ini jelas," ucap Ade.
"Penjelasannya adalah pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan menempatkan agenda melawan kelompok radikal sebagai salah satu agenda utama."
Ade lantas menyinggung tentang kelompok radikal yang dinilainya sering menyebarkan kebencian.
"Kita enggak sebut sebagai radikal sebenarnya, mereka yang memperjuangkan syariah, memperjuangkan khilafah," kata Ade.
"Mereka yang memusuhi menyebarkan kebencian terhadap minoritas itu jelas ditempatkan sebagai agenda utama Jokowi lima tahun ke depan."
Ade mengaku mendukung program Jokowi untuk memberantas radikalisme.
Ia menyebut pernah mendapat ancaman langsung dari kelompok radikal.
"Kalau saya sebaliknya, barangkali beda saja pengalaman saya dengan Rocky, kalau saya melihat langsung dan mengalami ancaman langsung," ujar Ade.
• Rocky Gerung dan Dosen UI Debat Sengit soal Menerima Prabowo, Presenter Rosi sampai Turun Tangan
Rocky Gerung pun langsung memotong pembicaraan Ade.
"Apa (ancamannya) dan siapa (yang melakukan)?," sahut Rocky.
"Enggak perlu begitu Rock (Rocky -red)," jawab Ade.
Karena Ade tak menjelaskan secara rinci terkait ancaman yang didapat, Rocky menyebutnya hanya berhalusinasi.
"Kalau enggak bisa diucapkan berarti halusinasi," ujar Rocky.
"Ancamannya itu sudah sangat jelas, ada banyak," jawab Ade.
Saling tak terima dengan jawaban masing-masing, perdebatan keduanya pun terjadi.
"Kalau enggak bisa disebutin itu artinya orang cuma berpikir-pikir aja," terang Rocky.
Memiliki pandangan yang berbeda terkait radikalisme dengan Rocky Gerung, Ade pun mengaku tidak mempermasahkan itu.
"Rock (Rocky -red) kalau buat anda enggak masalah, fine, buat saya itu masalah, buat Pak Jokowi saya rasa itu masalah, makanya ditempatkan para jenderal," kata dia.
Lantas Ade menyinggung adanya rumor pelarangan celana cingkrang oleh Fachrul Razi.
• Panitia Sengaja Tak Undang Menteri Agama, Puncak Hari Santri di Jatim Dihadiri Wamenag Zainut Tauhid
Ade mengatakan, celana cingkrang merupakan persoalan besar bangsa ini.
Pasalnya, ia mengatakan tidak ingin Indonesia menjadi negara seperti negara Timur Tengah.
"Misalnya celana cingkrang kenapa itu keluar penyebutan itu ya itu karena Pak Fachrul Razi memang ini adalah persoalan besar bangsa Ini," ungkapnya.
"Kalau Anda saya mengatakan saya tidak mau negara Indonesia jadi negara Timur Tengah, saya juga tidak mau bahwa Indonesia menjadi Negara Islam," tegas Ade.
Mendengar itu, Rocky hanya bisa mengelus-elus kepalanya dengan sedikit menggaruk bagian puncak dahinya.
Sambil sedikit tertawa,Rocky berkata "Absurd".

Sementara itu, Chusnul Mariyah yang juga hadir di acara itu mengungkapkan bahwa tidak semua orang Indonesia berpendapat seperti Ade.
"Indonesia bukan hanya Ade Armando, ada 265 rakyat juta rakyat Indonesia kurang satu Ade Armando, jadi jangan kemudian kita proyeksikan kita semuanya seperti Ade Armando," kata Chusnul Mariyah.
Lihat videonya sejak menit ke-10:05:
Sebelumnya, Rocky Gerung menilai Jokowi seharusnya lebih tegas lantaran dirinya memang memiliki hak untuk menentukan siapa menterinya.
"Saya tidak lihat begitu ya, saya lihatnya terbalik. Mustinya presiden marah pada koalisi yang neken-neken."
"Kan dia bisa bilang, dua minggu berturut-turut saya presiden Republik Indonesia mendengar kalian mengatakan itu hak prerogatif presiden kenapa akhirnya," tegas Rocky Gerung.
"Itu memang hak prerogatif presiden," balas Eko.
• Soal Tetty Paruntu Tak Jadi Menteri, Rocky Gerung Imbau Jokowi Minta Maaf: Dia Dipermalukan
Rocky Gerung melanjutkan, seharusnya Jokowi lah yang marah lantaran banyak pihak yang dianggap telah menekan presiden dalam penentuan menteri.
"Ya karena itu mustinya presiden marahin kenapa dia yang minta maaf, yang hak dia diganggu oleh konstituennya sendiri kan, kan logic-nya begitu kan," ujar Rocky Gerung.
"Pemilihan menteri itu memang hak prerogatif presiden," balas Eko lagi.
Namun, Rocky Gerung merasa Eko tidak menangkap apa maksud pernyataanya.
Rocky Gerung merasa presiden mesti marah terhadap orang-orang yang telah menekannya lantaran penyusunan menteri itu haknya.
"Ya betul itu hak presiden, karena presiden musti marah mereka yang ngotot untuk minta jatah itu kan logikanya."
"Bukan-bukan you ndak nangkep logikanya gini yah," katanya.
Eko menjelaskan, Jokowi minta maaf bukan hanya pada partai.
Ia meminta pada banyak pihak termasuk masyarakat.
• Singgung Radikalisme, Rocky Gerung: Rezim Biasanya Mulai Asal Tuduh kalau Gagal Sejahterakan Rakyat

"Nggak cuma partai yang minta jatah, artinya banyak masyarakat juga mencalonkan si A, si B ini biasa dalam demokrasi," kata Eko.
Rocky Gerung lantas berkeras pada pendapatnya bahwa presiden memang tidak perlu minta maaf.
"Tapi kan hak prerogatif presiden, presiden musti bilang kalian bilang itu hak saya. Dengan agak becanda misalnya, Lo kenapa nuntut."
"Jadi saya meminta maaf, enggak bakal saya maafin saudara," kataya
"Jadi joke yang bermutu itu," imbuh Rocky Gerung.
Namun, Eko membalas bahwa Jokowi tidak akan bercanda dalam membahas Kabinet Menterinya.
"Presiden enggak harus bikin joke kayak Rocky dong," ungkap Eko.
"Ya memang dia (Jokowi) enggak sekualitas saya," balas Rocky.
Mendengar itu para hadirin bertepuk tangan serta perdebatan pun berakhir. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)