Kabinet Jokowi
Bahas Kabinet, Karni Ilyas Singgung Politisi PDIP hingga Disambut Tepuk Tangan: Harusnya Aku di Sana
Pembawa acara Indonesia Lawyers Club (ILC), Karni Ilyas sempat menyinggung politisi PDIP, Kapitra Ampera.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Misalnya, beda pemahaman hingga beda pilihan politiknya.
"Berbagai alasan, ada karena dia merasa tidak mampu menjalankan tugas yang diberikan itu, ada juga yang merasa se-ideologi atau perdana menteri yang memutuskan adalah lawan politiknya," jelas Karni Ilyas.
Misalnya, ketika tokoh PNI (Partai Nasional Indonesia) yang menjadi presiden, maka tidak akan ada orang dari Partai Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia) yang bersedia menjadi menteri.
Pasalnya, dua golongan itu berbeda ideologi.
"Tidaklah mungkin waktu itu bahwa perdana menterinya dari PNI, orang Masyumi atau bukan tidak mungkin orang Masyumi yang akan ditunjuk yang menyatakan tidak bersedia," lanjut Karni Ilyas.
• Sri Mulyani Tergugah saat Nadiem Makarim Jadi Menteri, Peringatkan Jajarannya: Atau Kamu Punah
Hal itu berlaku sebaliknya, jika orang Masyumi yang menjadi presiden.
Maka orang PNI maupun PKI (Partai Komunis Indonesia) akan menolak jabatan kabinet presiden
"Begitu juga sebaliknya ketika perdana menterinya dari Masyumi, akan banyak calon-calon menteri atau yang diumumkan dari PNI atau PKI yang menolak untuk duduk," ucap Karni Ilyas.
Sehingga menurut presenter yang merupakan jurnalis senior itu merasa bahwa aktivitas politik pada zaman itu sangat berbeda dengan zaman sekarang.
Menurutnya, kini semua orang mau dan merasa mampu menjadi menteri presiden.
Sebagaimana diketahui, Partai Gerindra merupakan lawan politik Jokowi sejak 2014 kini justru bergabung dalam pemerintahan.
Bahkan, Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang merupakan rival Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 menjadi Menteri Pertahanan.
Demi memberikan penekanan aktivitas politik yang sudah berubah, Karni Ilyas mengibaratkan seperti musim yang selalu berganti.
"Tapi musim sudah berganti, angin sudah berubah, pada masa sekarang seolah-olah semua yang ditunjuk itu semua bergembira, dan semuanya merasa mampu untuk jabatan itu," ujar Karni Ilyas.
• ICW Bongkar 4 Menteri yang Diduga Terlibat Skandal Penggelapan Harta Panama Papers, Termasuk Prabowo
Bahkan, orang atau kelompok yang tidak dipilih akan kecewa.