Kabinet Jokowi
Sebut Capres Jadi Menteri adalah Tindakan Pragmatis, Jimly Assidiqie: Beri Pembenaran bagi Pemujanya
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Assidiqie memberikan komentar soal kondisi politik yang terjadi di Indonesia.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Assidiqie memberikan komentar soal kondisi politik yang terjadi di Indonesia.
Jimly Assidiqie menyoroti persoalan pragmatis yang sedang dialami di perpolitikan Indoensia.
Ia bahkan menyinggung soal penunjukan sejumlah nama yang mengisi Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin dihiasi dengan cara-cara pragmatis.
Bahkan, Jimly menyinggung sosok Calon Presiden yang menjadi menteri di kabinet lawan politiknya di Pilpres 2019.
• Jimly Asshiddiqie Kisahkan BJ Habibie saat Masih Mahasiswa di Jerman hingga Diminta Pulang Soeharto
Meski tak menyebutkan nama, Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Capres Prabowo Subianto saat ini menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Hal itu disampaikan Jimly saat diskusi bertajuk 'Pindah Ibukota, Siapkah Kita?' Di Kampus Universitas Islam Assyafiiyyah, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (29/10/2019).
"Suasana politik sekarang dengan keadaan makro dan mikro itu akan membuat semua orang berfikir jangka pendek, pragmatis. Paling prakmatis ialah capres jadi Menhan. Iya. Dan selalu ada dalil untuk memberi pembenaran bagi pemujanya," kata Jimly.
Anggota DPD RI ini juga mengatakan, saat ini banyak dalil-dalil yang disampaikan untuk menyatakan kebenaran sifat prakmatis itu.
• Prabowo Subianto Dikabarkan Tak Boleh Masuk AS karena Tudingan Langgar HAM, Gerindra Beri Penjelasan
Hal itu, kata Jimly, sangat tidak dibenarkan karena mempengaruhi masyarakat dalam berfikir logis pada keputusan berjangka pendek.
Untuk itu, Jimly mengajak kaum intelektual untuk terjun sebagai kelompok penyeimbang dalam meredam cara berfikir orang agar tidak prakmatis terhadap persoalan bangsa.
"Mari kita semua ajak berfikir jangka panjang. Bangsa kita bangsa ke-4 terbesar dari kuantitas. Bisa enggak, 25 tahun kedepan, 100 tahun indonesia emas 2045, kualitas SDM Indonesia benar-benar no-4 di dunia," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Jimly Asshiddiqie: Sifat Paling Pragmatis adalah Capres Jadi Menhan.