Kabinet Jokowi
ICW Bongkar 4 Menteri yang Diduga Terlibat Skandal Penggelapan Harta Panama Papers, Termasuk Prabowo
Peneliti ICW, Egi Primayoga baru saja mengungkap sejumlah menteri diduga terlibat dalam skandal kasus Panama Papers.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Egi Primayoga baru saja mengungkap sejumlah menteri diduga terlibat dalam skandal kasus Panama Papers atau Paradise Papers.
Egi Primayoga mengungkap setidaknya ada empat tokoh menteri yang diduga terlibat dalam skandal kasus Panama Papers.
Dikutip Tribunwow.com dari Tribunnews pada Selasa (29/10/2019), empat menteri tersebut antara lain:
1. Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
2. Menteri Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
3. Menteri BUMN, Erick Thohir
4. Menteri Komunikasi dan Informasi, Johnny Plate.
• Bahas Menteri Nadiem Makarim, Rian Ernest Bandingkan dengan Politisi PDIP Arteria Dahlan
"Ini sebetulnya hanya reminder bahwa terdapat orang-orang di Indonesia yang tersangkut dalam kasus Panama Papers dan Paradise Papers. Saat ini ada empat orang di antaranya yang menjabat sebagai menteri," kata Egi kepada wartawan, Selasa (29/10/2019).
Egi menjelaskan bahwa skandal Panama Papers sempat menjadi perhatian dunia.
Diduga sejumlah orang menggelapkan harta kekayaannya ke luar negeri.
Menurut Egy, kasus tersebut malah tidak terlalu dipedulikan.
"Sedangkan di sini dianggap angin lalu saja tidak ada kelanjutannya, ada nama-nama menteri yang tersangkut di panama papers atau paradise papers," ujar Egy.
Egy khawatir bahwa kasus itu tidak ada penyelidikan lebih lanjut.
"Yang dikhawatirkan adalah penuntasan kasus Paradise Papers dan Panama Papers di Indonesia tidak akan tuntas begitu," ungkapnya.
Egy menjelaskan, Prabowo Subianto pernah menjadi direktur dan wakil pimpinan Nusantara Energy Resources yang kantornya berada di Bermuda.
• Akun Twitter Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Diretas, Polisi Lakukan Penyelidikan
Perusahaan itu terdaftar pada 2001 dan tercatat sebagai penunggak utang yang kemudian ditutup pada 2004.
Ada perusahaan di Singapura bernama Nusantara Energy Resources yang masih bagian dari Nusantara Group.
Sebagian dari Nusantara Energy Resources masih dimiliki oleh Prabowo Subianto.
Sedangkan, Luhut Binsar Pandjaitan merupakan Direktur Mayfair International Ltd. Perusahaan offshore yang didirikan pada 29 Juni 2006.
Lalu, Erick Thohir disebu-sebut ada kaitannya dengan tranksaksi keuangan Astra International selama 40 tahun (1977-2015).
Sementara itu, Johnny G Plate dihubungkan dengan perusahaan British Virgin Island.
Sebelum menjadi politikus, Johny merupakan Komisaris PT Air Asia (2005-2013), Komisaris Utama PT Aryan Indonesia (2007-2013), Direktur Utama PT Air Asia Investama (2012-2013).
Dikutip dari Kompas.com, Panama Papers sendiri merupakan skandal kumpulan 11,5 juta dokumen rahasia dari daftar klien kelas kakap.
• Prabowo Subianto Dikabarkan Tak Boleh Masuk AS karena Tudingan Langgar HAM, Gerindra Beri Penjelasan
Daftar klien kelas kakap itu menginginkan uang mereka tersembunyi dari kebijakan pajak di negaranya.
Di dalam 11 juta halaman dokumen itu, ada nama politisi-politisi terkenal, bintang olahraga, hingga selebriti yang ingin menghindari pajak.
Panama Papers benar-benar mengguncang dunia, namun di Indonesia skandal ini tidak terlalu menjadi sorotan.
KPK Sebut Pernah Panggil Sejumlah Tokoh Menteri Jokowi
Dilansir TrbunWow.com dari Kompas.com, KPK menyebut di antara nama yang dipanggil untuk jadi menteri, beberapa ada yang pernah diperiksa oleh KPK.
"Beberapa orang memang pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam sejumlah perkara terpisah," ucap Juru Biacara KPK Febri Diansyah, Selasa (22/10/2019).
"Saya kira itu juga sudah terbuka ya informasinya," sambungnya.
Febri Diansyah kemudian memberkan sejumlah kasus yang disebut melibatkan nama beberapa calon menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Di antaranya kasus suap terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, kasus gratifikasi terhadap Sekjen Kementerian ESDM," ungkap Febri Diansyah.
Kemudian ada kasus suap dan gratifikasi Bupati Nganjuk, serta kasus korupsi haji yang melibatkan eks Menteri Agama Suryadharma Ali.
Menurut Febri Diansyah, bahkan ada yang pernah masuk dalam komunikasi tersangka.
"Bahkan ada yang pernah masuk dalam komunikasi tersangka yang diperdengarkan di persidangan," bebernya.
"Namun mereka memang baru diperiksa sebagai saksi sejauh ini," sambung Febri Diansyah.
Lebih lanjut, juru bicara lembaga antirasuah itu enggan mengungkap siapa tokoh yang dimaksud.
"Namun memang ada beberapa nama yang kita tahu terkait dengan beberapa kasus korupsi yang pernah ditangani KPK," katanya. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Lailatun Niqmah)