Terkini Daerah
Program Unik Wali Kota Bandung, Gunakan Anak Ayam untuk Hentikan Kecanduan Gadget Anak SD-SMP
Wali Kota Bandung Obed merencanakan program kontroversial, Obed berencana memberikan anak SD-SMP di Bandung anak ayam untuk atasi kecanduan gadget.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Wali Kota Bandung Obed M. Danial mengeluarkan kebijakan unik untuk menghentikan kecanduan ponsel pintar pada anak-anak.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Kompas Tv, Senin (28/10/2019), Wali Kota yang akrab disapa Obed tersebut memiliki rencana untuk memberikan anak-anak SD-SMP di Bandung anak ayam untuk menghentikan kecanduan gadget (gawai).
Kebijakan tersebut dikeluarkan lantaran Obed merasa khawatir pada banyaknya anak-anak yang telah kecanduan bermain gadget.

"Ini sedang digodok dari kita nanti ada program buat anak SD-SMP memelihara anak ayam, supaya mereka ada kegiatan, tidak main gadget terus," kata Obed saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Senin (21/10/2019).
• Kisah Wali Kota Bandung, Sempat Jadi Anggota DPRD Sambil Dagang Es hingga Anak Buah BJ Habibie
Sebelum memberikan ayam, Obed berencana untuk mengadakan pelatihan terlebih dahulu agar anak-anak dapat mengurus ayam dengan baik.
"Nanti suruh diurus, tapi sebelumnya kita juga mengadakan pelatihan kepada mereka bagaimana cara mengurus ayam," tambahnya.
Program Obed Tuai Kritik
Sayangnya, kebijakan yang dikeluarkan Obed agar anak-anak memelihara ayam ini menuai kontroversi.
Disampaikan Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Aan Andi Purnama, program anak ayam Obed kurang pas.
"Saya kira banyak hal yang bisa membuat si anak itu bisa berkurang atau berhenti bermain gadget atau diarahkan dia bermain gadget tapi ke arah-arah yang positif," papar Andi.

Andi menjelaskan seharusnya orangtua lah yang diberikan pengertian soal kecanduan gadget.
Ia mengatakan pengendalian dan pengawasan orangtua justru menjadi hal yang penting dalam mencegah kecanduan gadget.
• Wakil Wali Kota Bandung Berharap Suatu Saat Atep Bisa Jadi Pelatih Persib Bandung
Pemberitahuan tentang kecanduan akan gadget kepada orangtua lebih penting dibandingkan pemberian anak ayam.
"Pengendalian orang tua kan penting, kenapa tidak memberikan pemahaman kepada orangtua agar pengawasan kepada si anak itu lebih ditingkatkan, daripada kebijakan membagi-bagikan ayam," tambahnya.
Andi mengkritik program Pemerintah Kota yang tidak memiliki rencana yang jelas.
"saya lihat program-program pemerintah kota selalu tidak terencana dengan baik," ujarnya.
Andi menambahkan, pemerintah kota tidak memiliki rencana anggaran yang jelas, sehingga target dan sasaran program tidak jelas.
"Apalagi dalam perencanaan anggaran, sehingga programnya itu tidak tertarget tidak tepat sasaran," jelas Andi.
Video selengkapnya dapat dilihat mulai menit 0.55
Dikutip dari wartakota.tribunnews.com, Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung Yowel Yosaphat mengatakan, daripada membagi-bagikan anak ayam, Pemerintah Kota Bandung lebih baik berupaya menambah jumlah ruang terbuka hijau (RTH) di RT dan RW.
"Ini enggak akan efektif, kalau mau bikin ruang terbuka hijau lebih banyak, bikin lapangan bola, lapangan bermain, pasti nanti anak anak bisa main sama anak-anak lain."
"Intinya anak harus sosialisasi dan bermain di luar. Jangan sampai anak pulang sekolah main gadget di kamar," kata Yowel saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/10/2019).
Selain dari DPRD, Obed juga mendapat kritik dari komunitas Gerakan Anti Kekerasan Hewan Domestik Indonesia (GAKHDI).
Satu di antara anggota GAKHDI, Vivi Silvia mengatakan, pihaknya justru khawatir anak-anak ayam yang dibagikan malah ditelantarkan atau bahkan mendapat penyiksaan karena usia anak yang masih tergolong belum matang.
"Apakah anak kecil sudah sanggup mengurus anak ayam dengan benar dan mereka bisa dipastikan tidak menganggapnya seperti boneka," ucap Vivi.
Vivi juga khawatir apakah orangtua anak akan peduli terhadap peliharaan ayam tersebut, karena merawat peliharaan diperlukan perhatian khusus dan komitmen.
"Apakah orangtua juga akan care pada ayam tersebut. Kalau memelihara sebagai peliharaan harus komitmen seumur hidup. Dirawat ketika sakit, makannya rutin dan lain lain," tambah Vivi.
(TribunWow.com/Anung Malik)