Breaking News:

Kabinet Jokowi

Sebut Alasan 4 Kali Tolak Jadi Menteri, Adian Napitupulu: Sampai Minta Ampun 1000 Kali pada Jokowi

Adian Napitupulu menyebut sampai meminta maaf seribu kali pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menolak tawaran menjadi menteri.

Tangkapan Layar YouTube Najwa Shihab
Adian Napitupulu dalam acara Mata Najwa, Rabu (23/10/2019). Adian Napitupulu menyebut sampai meminta maaf seribu kali pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menolak tawaran menjadi menteri. 

TRIBUNWOW.COM - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu menyebut sampai meminta maaf seribu kali pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menolak tawaran menjadi menteri.

Adian Napitupulu mengaku empat kali menolak tawaran Jokowi untuk menjadi menteri.

Ia menolak menjadi menteri karena mengaku tak memiliki talenta pada bidang tersebut.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Adian Napitupulu dalam acara 'Mata Najwa', Rabu (23/10/2019).

Adian Napitupulu di Mata Najwa
Adian Napitupulu di Mata Najwa (Live Mata Najwa Trans7)

Adian Napitupulu Terus Tekankan Prabowo sebagai Pembantu Presiden, Lihat Reaksi Arief Poyuono

Dukung Jokowi, Farhat Abbas Ucapkan Selamat pada Prabowo Subianto yang Terpilih Jadi Menhan: Menawan

Adian Napitupulu mulanya menyampaikan alasannya menolak posisi menteri yang ditawarkan Jokowi.

"Kenapa menolak? Ya merasa bukan talenta saya, pertama itu," ucap Adian.

Adian mengaku lebih leluasa bekerja di DPR.

"Terus yang kedua, saya merasa lebih bisa bekerja leluasa di DPR," ucapnya.

Ia lantas menyinggung posisi Menteri Tenaga Kerja (Menaker).

"Misalnya gini, kalau misalnya di Kemenaker, lalu saya bicara apa? Buruh, jam kerja, cuti, apa yang terkait dengan buruh, tidak bisa bicara tentang tanah rakyat," kata Adian.

Adian juga menyinggung tentang Menteri Agraria dan Tata Ruang.

"Kalau saya di agraria saya bicara tentang tanah tapi tidak bisa tentang hal lain, tentang buruh dan sebagainya," ucap Adian.

Menurutnya, saat bekerja di DPR ia dapat berbicara tentang segala hal.

"Di mana saya bisa bicara tentang semuanya? Ya di DPR, " tutur Adian.

Saat menolak tawaran menjadi menteri, Adian mengaku sadar betul apa posisi yang ia tolak.

"Artinya bahwa itu menjadi pilihan sadar saya, tidak ada intervensi apapun," kata Adian.

Menurutnya, Jokowi sempat menatapnya dengan tajam saat ia menolak posisi menteri tersebut.

"Walaupun mungkin saat itu saya melihat ekspresi wajahnya Jokowi natapnya tajam, enggak tahu untuk menegaskan ini orang serius nolak apa enggak, ya saya fine-fine aja."

"Dan terbantukan karena memang saat itu ada Mas Pratikno yang mencairkan suasana lah, seperti itu."

Terkait pernyataan tersebut, Najwa Shihab selaku pembawa acara lantas menanyakan berapa kali Adian menolak tawaran menteri.

"Anda ditawari empat kali, empat kali Anda menolak?," tanya Najwa Shihab.

Menjawab pertanyaan tersebut, Adian mengaku bahkan dirinya sampai meminta ampun pada Jokowi.

"Sampai begini-begini lah pokoknya," kata Adian.

" (Saya bilang) 'Ampun Pak Presiden saya minta ampun 1000 kali'."

Adian mengatakan dirinya sadar atas kemampuan yang dimiliki.

"Saya bilang saya sadar diri saya tahu kemampuan saya, saya tahu diri saya seperti apa dan sebagainya," tutur Adian.

Lebih lanjut Adian lantas memberikan komentarnya setelah ditanya Najwa Shihab terkait pernyataan Erick Thohir, Menteri BUMN yang baru.

Prabowo Jadi Menhan Jokowi, Pengamat Militer Singgung Pandangan sang Ketum Gerindra di Pilpres 2019

Prabowo Jadi Menhan Jokowi Disorot Media Asing: Dari Musuh Jadi Koalisi hingga Hari Gelap HAM

Kala itu, Erick Thohir menyebut Jokowi seharusnya mengutamakan pihak yang 'berkeringat' untuk dimasukkan dalam kabinet.

"Itu kata kunci yang sekarang masuk dalam kabinet Jokowi. Yang jelas saya mau mengutip Ketua Timses Jokowi, Erick Thohir yang mengatakan harus yang berkeringat yang menjadi menteri Jokowi," ucap Najwa Shihab

"Komposisi kabinet ini mencerminkan keringat orang-orang yang bekerja kemarin tidak?," tanya Najwa Shihab

Adian menyebut arti kata 'keringat' seharusnya lebih diperjelas maknanya. 

"Nah ini juga nih, ini juga persoalan, keringetan-nya di mana?" ujar Adian.

"Karena di ruang AC juga bisa keringetan, yang di lapangan juga keringetan."

Menurutnya, Ercik Thohir seharusnya memberikan penegasan terkait 'keringat' yang dimaksud.

"Artinya bahwa keringat itu harus kita bedah lebih jauh lagi, keringatnya di mana? Kapan? Dan sebagainya dan berapa banyak?," tanya Adian.

"Apakah cuma 10 bulan saat pilpres berjalan atau dari 2012 dari Jokowi pindah ke Solo, 2014, 2016 atau cuma 10 bulan?," imbuh Adian mempertanyakan.

Ia lantas menyebut Erick Thohir harusnya menegaskan makna 'keringat' yang dimaksud.

"Ukuran keringat ini seharusnya Erick Thohir menjelaskan secara spesifik ukuran keringatnya seperti apa yang dia maksudkan," ucap Adian.

Ia lantas menyebut Parti Gerindra yang kini masuk dalam koalisi setelah sebelumnya menjadi lawan Jokowi dalam Pilpres 2019 lalu. 

"Gerindra juga berkeringat waktu lawan kita (Jokowi) kan?," ucap Adian.

"Artinya kalau tidak dijelaskan yang dimaksud keringat itu apa, mereka waktu bertarung sama kita berkeringat juga.

 Simak video selengkapnya berikut ini menit 6.53:

(TribunWow.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Adian NapitupuluNajwa ShihabMenteriJokowi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved