Kabinet Jokowi
Sempat Dikabarkan Jadi Menteri Jokowi, Sandiaga Uno Membantahnya karena Masalah Ini
Sedangkan, satu di antara tokoh yang digadang-gadang akan menjadi menteri adalah kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan mengumumkan susunan menteri kabinet periode 2019-2024 pada Senin, (21/10/2019).
Enam tokoh telah datang ke Istana Merdeka dengan mengenakan kemeja putih yang diduga kuat akan menjadi Menteri Jokowi.
Sedangkan, satu di antara tokoh yang digadang-gadang akan menjadi menteri adalah kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno.
• Dipanggil ke Istana Kepresidenan, Wishnutama Ungkap akan Bantu Jokowi di Bidang Ini
Namun tampaknya hal itu hanya rumor belaka.
Pasalnya, Sandiaga Uno membantah kabar itu dan mengaku sedang berada di Bangka Belitung.
"Lah tidak, saya kan sekarang di Bangka Belitung," ujar Sandiaga Uno dikutip TribunWow.com dari Kompas.com.
Menurutnya, jika dirinya diminta Presiden Jokowi untuk mengisi jabatan Menteri, pastinya kini ia tengah berada di Jakarta.
Menanggapi kabar partainya mendapat jatah menteri, Sandiaga mengaku mendukungnya.
Banyak senior Gerindra dianggap yang sudah berpengalaman.
"Kalau ada yang dari Gerindra, ya kami mendukung. Banyak senior-senior yang sudah berpengalaman," ujar Sandi setelah mengisi seminar wirausaha di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (21/10/2019).
Pada kesempatan itu, Sandiaga membeberkan hal yang akan dilakukannya jika tak menjadi menteri.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan, akan mengurusi program OKE OCE.
"Jadi kita dukung dan lihat nanti yang penting ekonomi semakin baik. Kalau saya biar mengurus OK OCE," lanjutnya.
Sedangkan, partai yang menjadi rival terbesar Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019, Gerindra dipastikan mendapatkan jatah menteri.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Kelompok Relawan Jokowi Mania, Imannuel Ebenezer pada Minggu (20/10/2019).
• Jokowi Umumkan Susunan Menterinya Hari Ini, Fadli Zon Tanggapi Kabar Prabowo Subianto Jadi Menhan
Immanuel menjelaskan bahwa presiden mengiyakan kalau ada perwakilan Gerindra masuk kabinet.
"Di-iya-kan oleh presiden, presiden menegaskan bahwa Gerindra masuk," ujar Immanuel.
Immanuel mengatakan, tak ada partai oposisi lain yang masuk Kabinet Jokowi.
Meski sebenarnya hampir semua partai ingin menyodorkan kadernya.
"Yang jelas partai selain Gerindra tidak ada. Tapi, ya hampir semua partai ini mau masuk, mereka pengennya masuk. Tapi presiden punya pertimbangan, enggak bisa," ujarnya.
Menurut keterangan Immanuel, Jokowi tidak ingin semua partai masuk ke koalisinya lantaran hal itu tidak baik bagi demokrasi.
"Tadi presiden menegaskan kalau semua masuk dalam pemerintahan itu tidak baik dalam demokrasi, itu tidak baik dalam demokrasi. Presiden menegaskan itu," jelas Immanuel.
Terkait Gerindra dipastikan masuk pemerintahan, Imannuel mengaku kecewa.
Pasalnya, Gerindra diketahui merupakan rival terbesar Jokowi pada 2014 dan 2019.
Selain Sandiaga Uno, tokoh Gerindra yang santer dihubungkan menjadi menteri tak lain Ketua Umumnya, Prabowo Subianto.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon angkat bicara.
Fadli Zon memberikan jawaban yang mengambang.
Dia tidak mengiyakan kabar tersebut, namun tak juga membantahnya.
• Erick Thohir Ingin Menteri dari Orang yang Menangkan Jokowi, Pengamat Setuju: Jangan Kawin Paksa
"Nanti, kita lihat saja," ucap Fadli Zon singkat saat dijumpai di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
Pada kesempatan itu, wartawan sempat bertanya pada Fadli Zon soal Prabowo Subianto pernah menyinggung Mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln yang pernah memberikan jabatan pada sang rival, William Seward.
Hal itu pernah disampaikan Prabowo Subianto di rumahnya, Hambalang, Bogor.
Fadli Zon menilai, hal itu hanyalah perumpamaan.
Hal itu diumpakan untuk menjelaskan bahwa kepentingan bangsa lebih penting dari pada kepentingan kelompok.
"Itu perumpamaan bahwa di dalam politik ada kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan nasional."
"Kadang-kadang kita harus mengorbankan kepentingan kelompok, kepentingan partai untuk kepentingan yang lebih besar, itu maknanya," jelas dia.

• 3 Menteri Periode 2014-2019 Ungkap Kronologi Dipanggil Jokowi, Retno Marsudi: Pulang, Jangan Tanya
Lantas, Mantan Wakil Ketua DPR ini berpendapat bahwa keputusan menteri merupakan hak prerogatif presiden.
"Saya kira, kalau soal kementerian itu kan urusan presiden, jadi saya kira menteri itu kan pembantunya presiden, jadi kita serahkan kepada Presiden Jokowi untuk bentuk kabinet,” lanjutnya.
Sedangkan, perihal Gerindra nantinya jadi partai oposisi atau koalisi, Fadli Zon mengaku belum tahu.
Pihaknya akan menyerahkan keputusan pada Prabowo Subianto sebagai Ketua Umumnya.
"Ya belum tahu, kita lihat nanti semuanya dari sisi Gerindra, kita sudah serahkan kepada Pak Prabowo untuk mengambil sikap, baik itu berkoalisi atau berada di luar pemerintah," ucap dia. (TribunWow.com/Mariah Gipty)