Breaking News:

Pelantikan Jokowi dan Maruf Amin

Sebut Pelantikan Presiden dan Wapres Penting, Sekum PP Muhammadiyah: Masak Demo Enggak Mau Libur

Sekum PP Muhammadiaya menjelaskan mengenai pentinya proses pengambilan sumpah dan janji dari presiden dan wapres terpilih, seperti diatur dalam UUD.

Penulis: AmirulNisa
Editor: Claudia Noventa
YouTube KOMPASTV
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti 

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menilai proses pengambilan sumpah dan janji dari presiden dan wakil presiden (wapres) terpilih sangatlah penting.

Karena itulah, ia menghimbau agar masyarakat bisa mengerti dan tidak melakukan demo pada hari pelantikan yaitu Minggu (20/10/2019).

Abdul Mu'ti menyampaikan pendapatnya itu saat hadir pada acara Sapa Indonesia Malam yang tayang di Kompas Tv, Jumat (18/10/2019).

Pada acara tersebut, Abdul Mu'ti menyinggung mengenai aksi demo yang beberapa kali dilakukan oleh para mahasiswa dan beberapa kelompok masyarakat.

Ia meminta agar masyarakat saling menghormati jalannya proses pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Maruf Amin.

Intip Persiapan Keluarga Maruf Amin Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Penjelasan Sekum PP Muhammadiyah mengenai pentingnya pengambilan sumpah dan janji dari presiden dan wakil presiden.
Penjelasan Sekum PP Muhammadiyah mengenai pentingnya pengambilan sumpah dan janji dari presiden dan wakil presiden. (YouTube KOMPASTV)

Jelang Pelantikan Kali Kedua, Sosok Jokowi Dibongkar Para Menteri Kabinet Periode 2014-2019

"Kita saling menghormatilah kan selama setahun, bertahun-tahun demo juga boleh," ucap Abdul Mu'ti, dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube KOMPASTV.

Menurutnya, unjuk rasa bisa tetap dilakukan, namun ia berharap agar tidak dilakukan pada saat pelantikan presiden.

"Ini libur sehari saja kok enggak mau. Orang kerja juga mau libur, masak demo enggak mau libur juga, kira-kira pendekatannya begitulah," ucap Abdul Mu'ti.

Selain itu bagi Abdul Mu'ti, momen pelantikan presiden nanti adalah saat yang tepat untuk menunjukan rasa toleransi pada pemerintah.

Abdul Mu'ti juga menjelaskan bahwa pelantikan dilakukan bukan untuk kepentingan perorangan.

Disebutnya proses pelantikan adalah sebuah acara yang menyangkut kepentingan bangsa.

"Saya kira begitu, ada saatnya di mana kita itu memang harus bertoleransi dan saya kira tadi disampaikan oleh Mas Basara (Wakil ketua MPR) bahwa pelantikan itu bukan acara partai," ucap Abdul Mu'ti.

"Bukan acara Pak Jokowi, Kiai Maruf secara personal, tapi itu adalah amanat konstutusi," tambahnya.

Wapres China ke Solo Jelang Pelantikan Jokowi, Wagub Jateng Harap Bisa Datangkan Investor

Selain itu Abdul Mu'ti juga menjelaskan keunikan dalam pelantikan presiden dan wapres.

Pada pelantikan tersebut, bukan hanya tata cara yang diatur dalam Undang-Undang Dasar (UUD) namun juga kata-kata sumpah yang harus diucapkan.

"Dan uniknya, saya baca Undang-Undang Dasar itu, yang diatur kalimatnya itu pelantikan, sumpah janjinya itu diatur dalam Undang Undang Dasar. Lafat sumpahnya itu diatur dalam Undang-Undang Dasar," ujar Abdul Mu'ti.

Wakil Ketua MPR Ahmad Basara juga membenarkan penjelasan dari Abdul Mu'ti.

Bahkan Ahmad Basara menyebut lafal sumpah yang diucapkan presiden dan wapres terpilih, berhubungan dengan sebuah dimensi spiritual.

"Di sana, 'Demi Allah saya bersumpah dan berjanji'. Dimensinya itu ada dimensi spiritualnya dan dimensi berjanji kepada rakyat," ujar Ahmad Basara.

Abdul Mu'ti pun kembali mempertegas tentang pentingnya proses pelantikan Jokowi dan Maruf Amin.

Macet Bertambah karena Jalan Ditutup Jelang Pelantikan Presiden-Wapres, Wakil Ketua MPR Minta Maaf

"Itu menunjukan betapa pentingnya makna dari pelantikan itu. Serta pengambilan sumpah dan janji itu dalam konteks konstitusi," ucap Abdul Mu'ti.

Ia pun mengajak masyarkat untuk memaknai pengambilan sumpah dan janji pada pelantikan sebagai suatu momen penting.

"Jadi sekali lagi marilah kita berpikir bahwa ini adalah amanat konstitusi, ini untuk kepentingan bangsa dan negara," Abdul Mu'ti.

Sehingga ia berharap tidak ada aksi demo pada hari pelantikan presiden dan wakpres pada tanggal 20 Oktober 2019 nanti.

"Ya 364 hari demo libur satu hari saja kok ya tidak mau," tambahnya.

Lihat video pada menit ke-5:19:

Sumpah presiden dan wakil presiden telah diatur dalam UUD 1945.

Melalui pers rilis diketahui isi sumpah yang akan dibacakan oleh Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai pemimpin negara.

Pada sumpah tersebut, Jokowi dan Ma'ruf Amin diharuskan menjalankan pemerintah dengan baik dan adil.

Keduanya juga diharuskan memegang teguh peraturan yang sudah ada di Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Selain itu pasangan pemimpin negara itu juga akan disumpah untuk menjalankan pemerintahan dengan lurus.

Jokowi Dilantik Kali Kedua, Lihat Perbedaan Pelantikan Presiden di Tahun 2014 dan 2019

Serta keduanya diharuskan berbakti kepada Bangsa Indonesia.

Berikut isi sumpah presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.

Sumpah Presiden (Wakil Presiden) :

“Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan seluruslurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa”.

Pada pelantikan tersebut tidak hanya dihadiri oleh pejabat negara.

Namun juga akan hadir para petinggi dari berbagai negara lainnya.

(TribunWow.com/Ami)

Tags:
JokowiMaruf AminPelantikan PresidenMuhammadiyah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved