Pelantikan Jokowi dan Maruf Amin
Ini Kata NU dan Muhammadiyah soal 'Ritual Dukun' Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin di Gedung DPR
NU dan Muhammadiyah mengomentari terkait adanya ritual yang dilakukan seorang bapak tua di depan Gedung Nusantara V DPR RI, jelang pelantikan presiden
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Marsudi Syuhud dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengomentari terkait adanya ritual jelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2019-2024.
Diketahui, sebelumnya viral video pria mengaku bernama Ki Sabdo menggelar ritual di depan Gedung Nusantara V DPR RI, jelang pelantikan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin, pada Minggu (20/10/2019).
Dilansir TribunWow.com dari saluran YouTube Kompas TV, Sabtu (19/10/2019), Marsudi menanggapi adanya ritual menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024, Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut.
• Ini Alasan Ketua MPR Serahkan Undangan Pelantikan Presiden secara Langsung ke Beberapa Tokoh Bangsa
Ia menuturkan Indonesia menjadi negara dengan memiliki beragam kepercayaan.
"Indonesia adalah bangsa yang beraneka ragam kepercayaan dan agama. Indonesia yang mempunyai Tuhan, karena dasarnya saja Pancasila, 'Ketuhanan yang Maha Esa'," ujar Marsudi.
Menurutnya telah ada serangkaian usaha keras dilakukan oleh masyarakat Indonesia.
"Ketika mereka atau siapa saja sudah berusaha keras melakukan usaha-usaha keras."
"Dengan step yang nyata, yaitu dari mulai pilihan presiden dari magang jadi calon presiden wapres kemudian bekerja sampai jadi."
"Kemudian step berikutnya besok adalah pelantikan. Itu adalah usaha keras yang panjang bagi bangsa Indonesia," papar Marsudi.
Sedangkan ritual menurutnya adalah bentuk lain dari memasrahkan segala sesuatu kepada Tuhan.
"Yang kemudian diakhiri akan dengan pelantikan ini, tentu mereka akan menyerahkan kepada Tuhan, berdoa," katanya.
"Yang Islam berdoa secara Islam, yan saya juga berdoa, mendoakan agar bangsa ini aman, nyaman karena ini juga kesepakatan bersama."
• Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres, Pengamanan Kediaman Jokowi di Solo Jateng Diperketat
Mengenai pihaknya yang turut menggelar acara 'selametan' ia menuturkan budaya Indonesia memang seperti itu.
"Indonesia punya budaya tersendiri yang kumpal kumpul untuk selametan, untuk istighozah memohon kepada Allah, bangsa Indonesia ini selamat, nyaman," kata Marsudi.
"Persoalan ada orang atau kelompok yang berdoa kepada Tuhan, ya memang bangsa Indonesia punya ritual masing-masing dan kepercayaannya," ujarnya
Ia pun mengatakan akan menghormati keyakinan orang lain.
"Menghormati mereka yang punya keyakinan. Mungkin tidak sama dengan NU, mungkin tidak sama dengan Muhammadiyah. Tapi itu keyakinan mereka," kaya Marsudi.

Sedangkan turut hadir dalam program tersebut, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti.
Abdul menuturkan adanya ritual itu karena beragamnya keyakinan yang dianut bangsa Indonesia.
"Ya itu pilihan warga negara Indonesia ya, kalau ada klenik kita adanya klinik."
"Tapi kalau ada klenik ya itu bagian dari keyakinan bangsa Indonesia yang sangat beragam agamanya, dan itu sesuatu dalam konteks negara yang pancasila legal, ujar Abdul.
"Sepanjang tidak mengganggu ketertiban, keamanan, dan masih mendukung agar pelantikan lancar, silakan masyarakat Indonesia dengan ciri-cirinya," pungkasnya.
• Ternyata Ini Alasan Kenapa Tanggal 20 Oktober Dipilih untuk Pelantikan Presiden dan Wapres
Lihat videonya menit ke 033:
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan seorang pria mengaku bernama Ki Sabdo sedang melakukan ritual.
Ki Sabdo mengaku sedang melakukan geladi bersih untuk mengamankan pelantikan Jokowi-KH Ma'ruf pada lusa, 20 Oktober.
"Apa yang saya lihat memang harus ada pengawalan secara spiritual. Ini yang saya taruh di sini ini komplit sudah, mulai Nyai Roro Kidul, Nyi Blorong, jin kayangan dan yang lain-lain. Jadi mantap sudah," kata Ki Sabdo dalam video tersebut.
"Pak Jokowi pasti dilantik, enggak ada halangan. Nanti yang menghalangi ya itu urusannya Ratu Selatan, urusan saya, saya yang beresin," lanjutnya.
Sekjen MPR Maruf Cahyono membantah istiana ikut terlibat atas ritual yang dilakukan Ki Sabdo itu, dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (18/10/2019).
"Yang jelas yang kita persiapkan adalah hal-hal yang memang satu secara teknis mendukung persidangan," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
"Dari Sekjen tidak ada yang seperti itu, apalagi dalam perencanaan," imbuhnya.
Pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin
Berdasarkan rilis resmi dari MPR RI yang diterima TribunWow.com pelantikan akan diawali dengan Sidang Paripurna MPR RI.
Sidang itu dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2019 diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya pada pukul 14.30 WIB.
Lalu Ketua MPR Bambang Soesatyo memimpin untuk mengheningkan cipta dan dilanjutkan dengan membuka Sidang Paripurna.
Selanjutnya Pimpinan MPR membacakan keputusan KPU dan dilanjutkan dengan pengambilan sumpah Presiden dan Wakil Presiden serta penandatanganan berita acara pelantikan dan penyerahan berita acara pelantikan oleh pimpinan MPR.
• Jelang Pelantikan Presiden-Wapres, Maruf Amin Jadi Saksi Pernikahan Tsamara Amani dan Ismail Fajrie
Selanjutnya dengan pertukaran tempat duduk wakil presiden dari Jusuf Kalla ke Ma'ruf Amin.
Lalu, Presiden Jokowi akan membacakan pidato sebagai presiden periode 2019-2024.
Ketua MPR kembali melanjutkan sidang paripurna dan diakhiri dengan pembacaan doa sebelum sidang resmi ditutup.
Berikut ini jadwal agenda pokok sidang paripurna dalam rangka pelantikan presiden dan wakil presiden:
14.30 WIB Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
14.33 WIB Mengheningkan Cipta dipimpin Ketua MPR
14.36 WIB : Pembukaan Sidang Paripurna MPR oleh Ketua MPR dan pembacaan Keputusan KPU oleh Pimpinan MPR
14.56 WIB Pengucapan Sumpah Presiden 1
4.58 WIB Pengucapan Sumpah Wakil Presiden
15.00 WIB Penandatanganan Berita Acara Pelantikan
15.05 WIB Penyerahan Berita Acara Pelantikan oleh Pimpinan MPR (Menuju tempat duduk : pertukaran tempat duduk Wakil Presiden)
15.07 WIB Pimpinan MPR melanjutkan memimpin Sidang Paripurna MPR
15.12 WIB Pidato Presiden
15.30 WIB Pimpinan MPR melanjutkan memimpin Sidang Paripurna MPR
15.35 WIB Pembacaan Doa
15.40 WIB Penutupan Sidang Paripurna MPR oleh Ketua MPR
15.45 WIB Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
15.48 WIB Sidang Paripurna MPR selesai
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)