Pelantikan Jokowi dan Maruf Amin
Pelantikan Presiden dan Wapres, Tamu Negara akan Dikawal Paspampres dengan Rangkaian 9-12 Kendaraan
Pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Ma'ruf Amin akan dilangsungkan pada Minggu (20/10/2019) mendatang.
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Wakilnya Ma'ruf Amin akan dilangsungkan pada Minggu (20/10/2019) mendatang.
Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan hampir seluruh perwakilan negara ASEAN akan menghadiri pelantikan presiden dan Wakil Presiden, dikutip TribunWow.com dari channel YouTube KompasTv, Jumat (18/20/2019).
"Hampir seluruh negara Asean, negara sahabat kita confirm hadir, termasuk Perdana Menteri Australia hadir," ujar Bambang Soesatyo.
"Jadi mudah-mudahan kepala-kepala negara dan (pejabat) pemerintahan utusan khusus dari negara-negara maju."
• Pelantikan Presiden dan Wapres Jadi Perhatian Dunia, Tito Karnavian Imbau Tak Ada Mobilisasi Massa
Bambang Soesatyo mengungkapkan bahwa wakil perdana menteri China dan beberapa negara sudah mengkonfirmasi akan hadir.
"China mengutus wakil perdana menterinya. Kemudian beberapa negara juga sudah mengonfirmasi tapi untuk pastinya silakan nanti dicek ke menteri luar negeri," jelas Bambang Soesatyo.
Diketahui ada enam kepala negara sudah memastikan hadir dalam acara pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2014 nanti.
Kepala negara yang akan hadir diantaranya adalah Perdana Menteri Australia Scott Morisson, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong serta Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad.
Selain itu hadir juga, Sultan Brunei Hassanal Bolkiah, Raja Eswatini Raja Mswati III dan Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan.
Dalam acara pelantikan presiden dan wakil presiden, pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 miliar untuk menyewa 18 unit mobil.
Sedangkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) akan melakukan pengamanan terhadap para tamu negara.
Rangkaian pengamana akan dilakukan sejak tamu negara datang di Bandara Soekarno-Hatta atau Halim Perdana Kusuma, dengan total rangkaian mencapai 9 hingga 12 unit kendaraan.
Sementara itu menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden, sembilan pimpinan MPR diketahui bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

• PKS Pilih Oposisi, Tolak Bertemu Presiden sebelum Pelantikan Jokowi-Maruf dan Kabinet Diumumkan
Pertemuan tersebut berlangsung di rumah dinas Jusuf Kalla yang berada di Jalan Diponegoro, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut para pimpinan MPR itu menyerahkan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden kepada Jusuf Kalla secara langsung.
Selain itu diketahui juga bahwa para pimpinan MPR juga mengujungi kediaman politisi Sandiaga Uno untuk menyampaikan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden.
Bambang Soesatyo menuturkan dirinya ingin momen pelantikan presiden dan wapres terpilih bisa menyatukan seluruh tokoh bangsa.
Oleh karena itu Bambang Soesatyo menginginkan Sandiaga Uno bisa hadir dalam pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Saya berharap Beliau (Sandiaga Uno) bisa hadir, sekaligus kehadiran Beliau ini sebagai pesan," jelas Bambang Soesatyo, dikutip dari channel YouTube KompasTv.
"Tidak saja pada publik nasional tapi juga ke dunia internasional bahwa kontestasi pemilu sudah selesai dan saatnya kita bersatu dan membangun bangsa," ungkapnya.
• Dukung Pelantikan Presiden-Wapres, Bupati Ngawi dan 177 Kepala Desa Bentangkan Bendera Merah Putih
Setelah menerima undangan dari pimpinan MPR itu, Sandiaga Uno memastikan diri hadir di acara pelantikan presiden.
"Insya Allah saya hadir, ini sudah menjadi kewajiban dan merupakan tugas sebagai warga negara," ujar Sandiaga Uno, seperti dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Kompastv.
"Apalagi kemarin ikut dalam kontestasi untuk hadir mengirimkan pesan kepada dunia internasional dan juga kepada seluruh segenap tumpah darah Indonesia bahwa kontestasi sudah selesai," sambungnya.
Sandiaga Uno juga mengungkapan bahwa masa Pilpres 2019 telah usia, ia pun mengajak masyarakat untuk melangkah maju.
Pria berusia 50 tahun itu juga mengajak warga Indonesia untuk menatap pembangunan Indonesia dalam lima tahun kedepan.
Ia pun mengingatkan bahwa seluruh warga Indonesia berada di satu wilayah yang sama yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lihat video selengkapnya pada menit ke 00:40:
(TribunWow.com/Desi Intan)