Terkini Daerah
Kisah Pilu Janda Adakan Pesta Pernikahan Anak tapi Banyak Warga Tak Datang karena Beda Pilihan Kades
Seorang janda asal Desa Hadiluwih, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Suhartini (50) harus menahan pilu dan malu seusai hajatan pernikahan anaknya.
Editor: Lailatun Niqmah
Tini, ungkap Siti, selalu melakukan tugasnya sebagai warga RT dengan baik.
"Ibu itu aktif ikut arisan, ikut gotong royong, sebagai warga RT, ia melakukannya dengan baik, walau ndak ada suami," ujar Siti.
"Kok masih digituin, tapi biasanya pak RT bisa menyelesaikan, ini kok enggak," tambahnya menyayangkan.
Kejadian kurang mengenakkan bahkan dialami Tini tatkala ia membagikan nasi kunjungan kepada para tetangga dengan berjalan kaki.
"Ada yang menolak, ada yang menerima tapi kemudian diambil oknum tertentu, oknum itu datang ke rumah kami mengembalikan nasi itu tanpa ngomong apa-apa terus pergi begitu saja," terang Siti.
"Saat ibu meminta bantuan tetangga untuk membantu rewang (penyaji tamu undangan) mengalami penolakan, tanpa tahu sebabnya," imbuhnya.
• Hukuman Pelaku Penusukan Wiranto Bertambah Berat karena Telah Siapkan Anaknya untuk Menyerang Polisi
Kondisi itu mengundang keprihatianan sejumlah pihak dari dukuh lain untuk membantu.
"Ada banyak pihak yang denger, kemudian mau terpanggil untuk membantu," ujar Siti.
Pernikahan Dwi Sri Suwarni dengan Eko Jatmiko dilangsungkan di depan rumah Tini, RT 13 Dukuh Jetak, Desa Hadiluwih, Sumberlawang, Sragen, Rabu (16/10/2019) malam.
"Alhamdullilahnya, hajatan sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun ada halangan seperti itu," tutur Siti.
(TribunSolo/Adi Surya Samodra)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Beda Pilihan Pilkades di Sragen, Pernikahan Keluarga Ini Diboikot Warga hingga Nasi Kenduri Ditolak