Breaking News:

Terkini Daerah

Bilang 'Langkahi Dulu Mayat Saya', Halima Ditusuk Suami hingga Tewas

Korban menikah lagi dengan pria lain bernama Sholehudin alias Wawan, namun pernikahan korban dengan pelaku dan Wawan hanya pernikahan siri.

Editor: Lailatun Niqmah
Tangkap layar Facebook Ag PhoneCell
Warga mengangkat wanita yang diduga jadi korban penusukan. Warga banyak berkomentar kejadian di Kreneng. 

TRIBUNWOW.COM - Kasus penusukan terjadi di Pasar Malam Kereneng, Denpasar, Bali pada Selasa (15/10/2019) malam menewaskan seorang perempuan kelahiran Probolinggo, 1 Juli 1992 yang bernama Halima.

Korban beralamat di Dusun Karang Tengah Selatan RT 014 RW 006, Desa Roto Kecamatan Krucil, Probolinggo, Jawa Timur.

Adapun polisi telah menetapkan Rudianto (40) laki-laki kelahiran Sampang 10 Juli 1981 yang bekerja sebagai buruh bangunan sebagai tersangka.

Polresta Denpasar, Jumat (18/10/2019) merilis kasus penusukan yang terjadi di Kreneng, Denpasar, Bali beberapa waktu lalu hingga membuat korbannya meninggal seusai ditusuk di bagian punggung
Polresta Denpasar, Jumat (18/10/2019) merilis kasus penusukan yang terjadi di Kreneng, Denpasar, Bali beberapa waktu lalu hingga membuat korbannya meninggal seusai ditusuk di bagian punggung (Tribun Bali / Ahmad Firizqi Irwan)

Hukuman Pelaku Penusukan Wiranto Bertambah Berat karena Telah Siapkan Anaknya untuk Menyerang Polisi

Wakapolresta Denpasar AKBP Benny Pramono hari ini Jumat (18/10/2019) mengatakan bahwa tersangka melakukan hal keji tersebut lantaran ia sakit hati dengan korban yang menikah lagi.

"Latar belakang pelaku melakukan aksinya karena cemburu. Korban ternyata menikah lagi dengan orang lain," lanjutnya.

Ia melanjutkan bahwa korban yang diketahui tinggal di Jalan Kampus UNUD, Gang Suwung Badak, Nomor 19X, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung.

Korban menikah lagi dengan pria lain bernama Sholehudin alias Wawan, namun pernikahan korban dengan pelaku dan Wawan hanya pernikahan siri.

Sholehudin pun melaporkan kejadian ini ke polisi pada (16/10/2019)

"Kasus penusukan ini terjadi di halaman Kampus STISPOL Wira Bhakti Bhakti Jalan Lely Nomor 1, Kereneng, Denpasar pada Selasa 15 Oktober 2019 sekitar pukul 20.00 wita," lanjut Benny.

Disebutkan pula kronologinya, pelaku datang dari Probolinggo menuju Denpasar dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Spin DK 5508 XM miliknya sehari sebelum aksi penusukan terjadi.

Setelah tiba di Denpasar, pelaku mencari korban untuk bertemu di Kereneng atau di lokasi kejadian pada hari Selasa (15/10/2019) sekitar pukul 19.00 wita.

Saksi Ceritakan Detik-detik Suami Tusuk Istri di Pasar Kreneng Denpasar, Begini Kronologinya

Korban yang datang dari Jawa ternyata sudah menyimpan pisau dapur yang ia beli di Pasar Kembang, Surabaya, Jawa Timur seharga Rp 45 ribu.

Pisau tersebut disiapkan pelaku untuk merencanakan aksi pembunuhan terhadap selingkuhan korban yakni Sholehudin alias Wawan.

Saat bertemu di Pasar Kereneng, Denpasar pelaku dan korban cekcok mengenai hubungan korban dengan Wawan.

Pelaku pun kesal dan emosi dengan ucapan korban yang mengatakan "Ya langkahi dulu mayat saya", selanjutnya pelaku mengambil pisau yang sudah ia bawa dan disimpan di jok motor.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Tags:
Kasus PenusukanBaliDenpasar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved