Kabar Tokoh
Najwa Shihab Tanya Prabowo Subianto Cocok Jadi Menhan atau Menkopolhukam, JK: Anda Paling Pintar
Wakil Presiden Jusuf Kalla diminta berkomentar terkait isu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi menteri Jokowi-Ma'ruf Amin.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla diminta berkomentar terkait isu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi menteri Jokowi-Ma'ruf Amin.
Sedangkan pengumuman jajaran Kabinet Menteri Jokowi-Ma'ruf Amin akan diumumkan setelah pelantikan presiden pada Minggu (20/10/2019).
Dilansir oleh TribunWow.com melalui channel YouTube Najwa Shihab pada Rabu (16/10/2019), menurut Jusuf Kalla pertanyaan soal Prabowo Subianto menjadi menteri cukup sensitif.
• Jubir JK Beberkan Jusuf Kalla Pernah Buat Repot Satu Kantor, Ternyata Gara-gara Barang Rp 250 Ribu
Mulanya, Najwa Shihab menyinggung karakter JK, panggilan akrab Jusuf Kalla yang sering dianggap selalu terbuka dalam menjawab setiap pertanyaan.
"Kalau dari kacamata wartawan kami pak, Pak JK itu terkenalnya selalu tanya apa saja boleh, blak-blakan spontan, silahkan mau tanya apa saja, sejak dulu sampai sekarang, kenapa itu pak," tanya Najwa Shihab.
JK membenarkan pertanyaan Najwa Shihab tersebut.
Lantas, Najwa Shihab menantang akan memberikan pertanyaan yang cukup sulit bagi JK.
"Karena saya tidak berusaha untuk mengurangi keterbukaan, ya minta maaf semua pertanyaan bisa saya jawab sendiri," jawab JK.
"Betul Pak, Bapak nantang saya nih?," tantang Najwa Shihab.
"Iya," jawab JK lagi.
Tak terduga, Najwa Shihab secara tiba-tiba meminta tanggapan JK terkait isu Prabowo Subianto menjadi menteri.
• Jelang Akhir Masa Jabatan, JK Ungkap Tugas Seorang Wapres: Saya Bukan Ban Serepnya Jokowi
"Kalau gitu saya mau tanya to the point juga nih pak."
"Pak Prabowo cocok enggak jadi Menteri Pak Jokowi?," tanya Najwa Shihab.
JK kemudian langsung tertawa mendengar pertanyaan Najwa Shihab.
Ia enggak berkomentar soal isu tersebut.
"Hahaha itu masalah koalisi," jawab JK.
Kemudian, Najwa Shihab mengungkit ungkapan JK bahwa pria asal Makassar itu bisa ditanyai apa saja.
"Bapak bilang bisa jawab semua tidak ada batasan?," desak Najwa Shihab.
"Ya jawabannya itu bergantung koalisi," kata JK lagi.
"Pertanyaan saya cocok atau tidak," tanya Najwa Shihab belum menyerah.
"Sensitif pertanyaannya," tegas JK.
Najwa Shihab tampak kecewa dengan jawaban JK tersebut.
• Tanggapi Tewasnya Randy dan Yusuf, JK Minta Polisi dan Mahasiswa Saling Jaga: Aparat Juga Bisa Emosi
"Berarti tidak mau menjawab Pak JK? Padahal saya sudah bilang Pak JK mau menjawab apapun," kata Najwa Shihab.
Namun, JK menegaskan bahwa tidak semua pertanyaan bisa dijawab di depan layar.
"Kan ada off the record ada yang bisa on the record," kata JK.
Najwa Shihab tak menyerah begitu saja, ia meminta pendapat JK posisi apa yang cocok bagi Prabowo Subianto.
"Kalau gitu saya berandai-andai kalau Pak Prabowo cocok itu Menteri Pertahanan atau Menkopolhukam," tanya Najwa Shihab lagi.
Sekali lagi, JK menegaskan dirinya tak ingin menjawab masalah tersebut.
"Kan ada hubungannya tadi itu, Anda yang paling pintar bertanya," ucap JK diikuti tawa penonton.
Najwa Shihab yang tertawa kemudian mengatakan bahwa bahasan itu tengah seru ramai diperbincangkan.
Ia pun membahas adanya meme yang menyindir mengenai 01 dan 02 yakni nomor urut Jokowi dan Prabowo saat ikut serta dalam kontestasi Pilpres lalu.
"Karena ini lagi seru ini Pak, akhir-akhir ini kan peta koalisi lagi seru. Sakin serunya ini Pak, di medsos, 'Beli 01 gratis 02 promo berlaku lima tahun'," ujar Najwa Shihab.
"Pak JK itu komentar Bapak dong Pak 'Beli 01 dapat 02?," tambahnya.
"Ya sebenarnya dalam pemerintahan yang baik perlu ada keseimbangan, jadi artinya check and balance," kata JK.
• Jusuf Kalla Puji Najwa Shihab saat Bahas Tsunami Aceh: Yang Goncangkan Indonesia Bukan Saya, Anda
"Perlu ada oposisi yang soft," ujarnya.
"Jadi bukan oposisi namanya, tapi begitulah. Kalau semuanya bergabung dalam suatu box itu juga bisa pecah di dalam," papar JK.
"Jadi idealnya?," tanya Najwa Shihab.
"Tetap ada penyeimbang," sebut JK.
Ditanya Najwa Shihab apakah yang kalah bergabung dengan yang menang hal yang biasa?
"Jadi yang kalah gabung yang menang itu biasa?," tanya Najwa Shihab.
"Biasa, dulu 2014 Golkar masuk yang kalah, dan PPP tapi kemudian bergabung bisa saja tergantung presidennya," jawabanya.
"Tapi dulu tidak ada kontestasinya sedemikian sengit Pak," ujar Najwa Shihab.
"Ya dulu karena koalisi hanya 40 persen jadi harus mayoritas maka ditambah 20 persen," jawab JK.

JK menuturkan semuanya kini tergantung Jokowi.
Ia kembali menegaskan bahwa perlu adanya penyeimbang.
"Penyeimbang cukup satu partai saja?," tanya Najwa Shihab.
"Anda pintar sekali menjebaknya," kata JK tak menjawabi pertanyaan Najwa Shihab.
• Hotman Paris Soroti Mata Najwa yang Tampilkan Politisi Bersikap Kelewatan, Ajukan Protes ke KPI
Menurut JK, keahlian Najwa Shihab yakni menjebak orang tanpa sadar.
"Itu keahlian Najwa bisa menjebak orang tanpa sadar."
Studio lantas ramai kembali dengan riuh tawa.
"Jadi sadar pertanyaan tidak mau menjawab Pak?," ujar Najwa Shihab,
"Ya yang sensitif, di luar kewenangan tidak pernah ada wartawan tanya itu tiap selasa," jawab JK santai.
"Ini kan Rabu Pak, Rabu rindu ini," celoteh Najwa Shihab kembali.
"Kalau Rabu berarti tidak perlu saya jawab," papar JK membuat tawa Najwa Shihab kencang.
Lihat videonya sejak menit awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Roifah Dzatu Azmah)