OTT KPK
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Tanggapi OTT KPK Wali Kota Medan Dzulmi Eldin: Ada Asap, Pasti Ada Api
Edy Rahmayadi memberikan tanggapan terkait Wali Kota Medan Dzulmi Eldin yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK. Ini katanya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, memberikan tanggapan terkait Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, yang terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (16/10/2019) dini hari.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Medan.com, Rabu (16/10/2019), Edy yang ditemui awak media menuturkan biar hukum yang menentukan.

• Wali Kota Medan Terjaring OTT, KPK Amankan Rp 200 Juta Uang Setoran dari Anak Buah
Saat itu, Edy sehabis menghadiri reuni akbar Fakultas Teknik USU, Rabu (16/10/2019).
"Hukum yang menentukan," ujar Edy.
Ia lantas meminta agar mendoakan Dzulmi Eldin agar dapat menyelesaikan masalahnya.
"Sekarang dalam proses. Saya yakin kalau ada asap pasti ada api. Tapi namun demikian, kita doakan Beliau. Semoga Beliau bisa menyelesaikan persoalan ini," katanya.
Mengenai anak buahnya yang bisa terjerat OTT KPK, ia mengaku telah melakukan upaya pencegahan.
Ia pun memilih untuk berkomentar singkat.
"Saya tidak komentar itu dulu. Pasti yang jelasnya kalian pasti tahu. Sudah sekian banyak saya menginstruksikan, mengingatkan," paparnya.
"Selama itu kepentingan untuk rakyat, pasti Tuhan akan selalu melindung kita," ucap Edy Rahmayadi.
• Profil Wali Kota Medan Dzulmi Eldin yang Kena OTT KPK, Meniti Karier dari PNS hingga Menang Pilkada
Kasus OTT KPK Medan
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (16/10/2019), Juru Bicara KPK Febri Diansyah menuturkan telah menangkap sejumlah orang termasuk Wali Kota Medan.
"Ada tim lain yang ditugaskan di Medan. Dari OTT malam sampai dini hari tadi, total tujuh orang diamankan, yaitu dari unsur Wali Kota, Kepala Dinas PU, protokoler, ajudan Wali Kota dan swasta," kata Febri.
Dalam serangkaian penangkapan itu, KPK mengamankan Rp 200 juta.
"Diduga praktik setoran dari dinas-dinas sudah berlangsung beberapa kali. Tim sedang mendalami lebih lanjut," kata Febri.