Breaking News:

Menkopolhukam Wiranto Diserang

Ada Senjata Lebih Mematikan, Hermawan Sulistyo di ILC: Kenapa Penusuk Wiranto Tidak Pakai Suriken?

Pengamat Hermawan Sulistyo heran kenapa pelaku penusukan Wiranto tidak pakai suriken dan pilih kunai ala Naruto yang bikin langsung ditangkap polisi.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Indonesia Lawyers Club
Kepala Pusat Kajian Keamanan Nasional Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Kapuskambas UBJ) Hermawan Sulistyo berkomentar terkait penusukan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto. 

"Tapi kalau instrumen pembunuhnya digunakan itu, itu diam-diam dari jauh dilempar," sambungnya.

Hermawan juga heran bagaimana pelaku bisa mendapatkan senjata langka tersebut.

"Kalau dia menggunakan kunai seperti itu, dapatnya dari mana? Karena senjata ini tidak umum, di Indonesia tidak ada," kata Hermawan.

Kunai memiliki mata pisau dua sisi, sehingga berbeda dengan senjata yang umum digunakan di Indonesia.

Sehingga senjata ini memungkinkan untuk merobek atau mencabik objek dari dua sisi.

"Dia double blade, ujungnya begini, sehingga mau ke kanan, mau ke kiri sama saja," tuturnya.

"Ini tampak dari waktu pelaku menyerang Pak Wiranto, menusuk lalu diputar di lubang pegangannya itu, disobek lagi."

Berikut video lengkapnya (dari menit awal):

Direktur Indonesia Indikator: Ratna Sarumpaet Diserang Kalian Percaya, Wiranto Kalian Tak Percaya?

Kunai Penanda Penusukan Bukan Rekayasa

Sebelumnya, Hermawan pernah menjelaskan kaitan kunai dengan penusukan Wiranto yang diduga rekayasa.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, Rabu (16/10/2019), Hermawan berpendapat jika memang penusukan itu rekayasa, maka seharusnya pelaku menggunakan senjata yang umum dipakai.

Bagi Hermawan, pelaku memang sudah terlatih dalam menggunakan kunai sehingga bukan sembarang orang.

"Di antara lempar-lempar itu maka dia bisa lempar kunainya. Kalau meleset bisa lempar lagi dan dipakai lagi. Jadi ini spesifik," ujar Hermawan.

Hermawan menegaskan agar masyarakat tidak berasumsi tanpa bukti yang jelas.

"Cari fakta empiris dulu rekayasa atau bukan. Cari jenis senjatanya, cara menusuknya. Dia itu tampak terlatih sekali menggunakan senjata dan lihat cara larinya. Terlatih ini biasanya sudah sering bela diri," tegasnya.

Halaman
123
Tags:
Menkopolhukam Wiranto DiserangWirantoIndonesia Lawyers Club (ILC)Hermawan Sulistyo
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved