Breaking News:

Terkini Daerah

2 Remaja di Bekasi Mengaku Merampok Tempat Cuci Steam untuk Bayar Sekolah: Orangtua Enggak Kerja Pak

Dua remaja berinisial NA dan JF mengaku merampas ponsel milik pegawai tempat cuci steam di Pondok Melati, Bekasi, karena kesulitan ekonomi.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN
Dua remaja berinisial NA dan JF (kiri) jadi tersangka kasus perampokan bercelurit. Mereka digiring di Mapolres Metro Bekasi Kota, Jawa Barat, Selasa (15/10/2019). Aksi mereka menyatronni tempat cuci steam dengan celurit terjadi di Pondok Melati, Bekasi, Senin (7/10/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Dua remaja berinisial NA dan JF mengaku merampas ponsel milik pegawai tempat cuci steam di Pondok Melati, Bekasi, Senin (7/10/2019) lalu karena kesulitan ekonomi.

Hal itu disampaikan salah satu tersangka, NA, dalam jumpa pers di Mapolres Metro Bekasi Kota, Selasa (15/10/2019).

"Orangtua enggak kerja, pak," kata NA, ketika ditanya soal motivasinya merampok dengan menggunakan celurit.

Sopir Truk Tabrak Mobil Kawanan Perampok di Tol Balaraja, Sempat Pasrah karena Kalah Jumlah

Sementara itu, JF yang masih duduk di bangku SMP mengaku tak mampu membayar uang sekolah, sehingga melancarkan aksinya.

"Sama, enggak bisa bayar sekolah, (karena kesulitan) ekonomi, pak. Enggak ada yang ajak, enggak ada yang nyuruh," ujar JF dalam kesempatan yang sama.

Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Arman juga mengungkapkan hal senada kepada wartawan.

"Tentunya (motif) ekonomi, karena sesudah dia mendapatkan HP (rampasan), dia jual dan mendapatkan uang," kata Arman.

Dalam keterangan polisi, dua ponsel rampasan milik pegawai cuci steam bermerek Xiaomi dan Samsung itu sempat dijual secara daring dengan nilai total Rp 1,2 juta.

Uang itu kemudian dibagi ke empat orang tersangka, di mana JF dan NA yang dalam aksi perampokan itu bertindak sebagai eksekutor memperoleh Rp 400.000 dan Rp 200.000.

BREAKING NEWS - Suami Bunuh Istri di Sarolangun Lalu Bawa Mayat Korban ke Kantor Polisi

"Saat ini kami belum lihat mana yang menyuruh, atau enggak ada yang menyuruh," ujar Arman.

"Sasarannya memang tempat korban yang sangat mudah dijadikan target."

"Saat pelaku melihat pintu terbuka dan keadaan sepi, pelaku yang sudah termotivasi dengan mudah memasuki tempat yang tidak ada pengamanannya," ia menjelaskan.

Sebelumnya, aksi perampokan bercelurit yang terjadi pada Senin (7/10/2019) dini hari di Pondok Melati tersebar di media sosial.

Dalam rekaman kamera pengintai, seorang pria penjaga yang tengah tertidur di bangku panjang sontak terbangun dan masuk ke dapur.

Pria yang kemudian diketahui bernama Ahmad Riyadi (30) itu lalu keluar lagi dan mengacungkan celurit pula ke arah komplotan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
PerampokanBekasiPolisi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved