Terkini Nasional
Inilah Target yang Tak Bisa Dicapai Jokowi di Periode Pertama Menjabat sebagai Presiden
Pada 20 Oktober 2019, kepemimpinan Jokowi akan masuk ke periode kedua setelah memenangi Pemilihan Presiden 2019.
Editor: Lailatun Niqmah
Bahkan lembaga keuangan sekaliber IMF dan Bank Dunia saja sampai harus merevisi proyeksinya.
Penyebabnya mulai dari keputusun bank sentral Amerika Serikat yang menaikan suku bunga berkali-kali yang membuat adanya tekanan likuiditas dan mata uang.
Hal ini membuat para investor lari ke luar negeri. Imbasnya investasi di Indonesia juga tidak melonjak tajam.
Padahal investasi adalah salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Selain itu ada juga faktor perang dagang dua negara besar yakni Amerika Serikat dan China.
Hal ini turut berimbas kepada negara-negara mitra dagang kedua negara, termasuk Indonesia. Akhirnya ekspor Indonesia jeblok.
• Wiranto Diserang, Jokowi akan Tetap Lakukan Kunjungan seperti Biasa: Yang Penting Paspampres Waspada
Padahal ekspor juga satu satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Jadi bagaimana mungkin saat situasi global sedang tumbuh melambat ekonomi kita terakselerasi secara signifikan menjadi 7 persen itu sangat tidak masuk akal,” kata di Jakarta, awal Februari 2019 lalu.
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto (BPS) juga sempat menilai target pertumbuhan ekonomi 7 persen merupakan hal yang sangat berat dicapai di tengah kondisi ekonomi global juga sedang mengalami pelemahan.
Menurut dia, ekonomi Indonesia yang tetap bisa tumbuh positif selama 2015-2018 harus disyukuri.
Terlebih pada 2018, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17 persen.
Sebab, pada saat yang sama kondisi ekonomi global sedang melambat, begitupun dengan harga komoditas yang turun.
(Kompas.com/Yoga Sukmana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Periode Pertama Mau Habis, Target Ini yang Tak Bisa Dicapai Jokowi"